Waspada Risiko Gangguan Kesehatan pada Bayi dengan Berat Lahir Rendah

Sudah lahir kecil, si Bayi masih harus menghadapi beberapa risiko. Duh...

23 September 2018

Waspada Risiko Gangguan Kesehatan Bayi Berat Lahir Rendah
Pixabay/Free-Photos

Berat lahir bayi seringkali dijadikan acuan bagi kondisi kesehatan bayi. Umumnya, orangtua dapat bernapas lega ketika bayi lahir dengan berat badan diatas 3kg. Sebaliknya, muncul kekhawatiran bila bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR).

Istilah berat lahir rendah sebenarnya merujuk pada berat badan bayi dibawah 2,5kg. Kondisi ini Biasanya terjadi pada bayi prematur (bayi lahir saat usia kandungan dibawah 37 minggu).

Meski demikian, ada banyak faktor yang menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, seperti tidak seimbangnya pola makan dan gizi Mama ketika hamil, Mama memiliki riwayat penyakit diabetes atau tekanan darah tinggi yang berakibat terganggunya aliran darah ke bayi melalui plasenta, infeksi pada kehamilan, dan masalah lainnya pada plasenta.

Dampak Berat Lahir Rendah Terhadap Kesehatan Bayi

Dampak Berat Lahir Rendah Terhadap Kesehatan Bayi
Pixabay/Predvopredvo

Bayi yang cukup umur dengan berat lahir rendah biasanya tidak memiliki masalah kesehatan. Namun, lain halnya dengan bayi prematur yang lahir dengan berat badan rendah. Kondisi ini berisiko menimbulkan komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa bayi, seperti gangguan pernapasan, kadar gula darah rendah (hipoglikemia), gangguan makan, rentan terkena infeksi, dan terlalu banyak sel darah merah yang dapat menyebabkan pengentalan darah.

Bayi dengan kondisi ini umumnya memerlukan perawatan khusus di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Disini, bayi Mama akan ditempatkan dalam tempat tidur khusus dengan bantuan penyinaran dan asupan nutrisi yang dimasukkan melalui selang ke dalam tubuhnya. Asupan nutrisi inilah yang membantu bayi meningkatkan berat badannya.

Selain gangguan fisik, bayi dengan berat lahir rendah juga berisiko mengalami hambatan pada perkembangan mentalnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ahli, bayi yang lahir dengan berat badan rendah cenderung berpotensi memiliki IQ rendah dan masalah dalam berperilaku di kemudian hari. Masalah psikologis yang mungkin akan muncul berupa kecemasan, hiperaktif serta memiliki fungsi sosial yang rendah.

Cara Merawat si Bayi

Cara Merawat si Bayi
Pixabay/Antoniarusev

Meskipun dokter telah menyatakan bayi Mama sehat dan diperbolehkan pulang, bayi dengan berat lahir rendah memerlukan perawatan ekstra yang sedikit berbeda dengan cara merawat bayi normal pada umumnya.

  • Intensitas menyusu lebih sering. Dalam rangka menaikkan berat badan sekaligus memperbaiki sistem kekebalan tubuh bayi, Mama harus menyusui bayi sesering mungkin. Lemak dan nutrisi yang terkandung dalam ASI terbukti mampu meningkatkan berat badan bayi.
  • Skin to skin. Selain bermanfaat untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat, bersentuhan langsung dengan bayi ternyata mampu membantu meningkatkan berat badan bayi. Hal ini disebabkan bayi sangat sensitif terhadap sentuhan dan pijatan lembut yang membuatnya lebih tenang.
  • Pantau berat badan bayi. Pastikan Mama selalu memantau perkembangan berat badan bayi seiring dengan pertambahan usianya. Idealnya, kenaikan berat badan bayi di awal kelahirannya mencapai 800gr hingga 1kg per bulan.
  • Periksa kesehatan bayi. Sangat penting untuk selalu memeriksakan kondisi kesehatan bayi sekaligus memberikan vaksinasi setiap bulannya.

Perlu Mama ingat bahwa proses menaikkan berat badan bayi dilakukan secara bertahap, bukannya instan. Oleh sebab itu, Mama jangan terlalu mencemaskan kondisi kesehatan bayi mama, melainkan fokus untuk terus menjaga kesehatannya.

Dengan penanganan dan perawatan yang tepat, lambat laun berat badan si Kecil pasti berubah dan Mama tak perlu lagi memikirkan risiko gangguan kesehatannya di kemudian hari.

The Latest