Bolehkah Bayi Baru Lahir Minum Susu Formula Malam Hari? Ini Faktanya!

Benarkah susu formula bisa perut bayi kembung? Ini mitos, ya, Ma. Namun bila perut bayi kembung setelah minum susu formula, Mama perlu waspada. Mungkin si Kecil tidak cocok dengan susu formula sehingga menyebabkan perutnya menjadi kembung.

Perut yang membuncit atau kembung setelah menyusu susu formula bisa jadi pertanda bayi menelan terlalu banyak gas selama menyusu. Si Kecil masih belajar cara menelan dengan benar dan sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih berkembang.

Bayi mungkin juga mudah marah dan menangis lebih dari biasanya karena perutnya yang tidak nyaman. Ia mungkin kentut lebih banyak dari biasanya, dan mungkin bersendawa atau kentut berlebihan.

Jangan khawatir! Perut kembung tidak berbahaya dan biasanya akan hilang tanpa pengobatan. Berikut cara membantu bayi agar tidak kembung lagi:

• Susu bayi dalam posisi agak berbaring. Ini membantu mengurangi jumlah udara yang ditelannya.

• Jangan memberi makan bayi terlalu banyak. Hentikan pemberian susu jika ia menolak atau berpaling dari botol atau payudara.

• Sendawakan selama dan setelah menyusu untuk menghindari penumpukan udara di perut bayi.

Jika Mama khawatir dengan perut bayi yang membesar, bawalah dia ke dokter, terutama jika si Kecil tidak berhenti menangis dan tampak lebih rewel dari biasanya. Perut yang membesar terkadang bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang mendasarinya.

Bayi baru lahir juga mungkin memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan-bahan dalam susu formula, yang menyebabkan gas. Selain itu, sistem pencernaan bayi masih berkembang dan belajar memproses makanan, kotoran, dan gas secara efektif.

Dilansir dari laman Swansea University, pada minggu-minggu awal kehidupannya, bayi yang diberi susu formula tidur sedikit lebih lama dan nyenyak. Namun, ketika mereka berusia beberapa bulan tidak ada perbedaan dalam seberapa sering bayi bangun di malam hari.

Banyak orangtua bertanya-tanya apakah memberi bayi mereka sebotol susu formula sebelum tidur akan membuat tidur malam mereka lebih nyenyak. Jawaban singkatnya adalah tidak, tidak ada perbedaan yang signifikan. Baik bayi yang diberi susu formula maupun yang disusui bisa tidur dengan nyenyak. Dan metode pemberian susu formula saja bukanlah rahasia untuk tidur nyenyak di malam hari.

Beberapa tips dapat membantu menjaga agar pemberian ASI di malam hari tetap tenang dan bebas dari rangsangan dan permainan. Serta dapat membantu bayi untuk lebih cepat tenang setelah menyusu dan kembali tidur. Bayi sering kali merespons dengan baik terhadap urutan perawatan yang sama, tidak peduli jam berapa pun, siang atau malam. Penting untuk bersikap fleksibel dan mengikuti isyarat bayi untuk menyusu dan tidur. Pendekatan yang lebih sensitif dan responsif ini akan membantu mendukung hubungan emosional yang kuat.

Mama mungkin tidak perlu mengganti popok bayi di malam hari kecuali jika bayi tampak tidak nyaman, atau baru saja buang air besar. Cobalah gunakan popok sekali pakai yang berkualitas baik pada bayi di malam hari. Bayi yang disusui sering kali buang air besar saat mulai menyusu, jadi masuk akal untuk menunda mengganti popoknya hingga diperlukan.

Mama dapat memilih untuk menyusui bayi di tempat atau ruangan yang sama seperti yang Mama lakukan di siang hari. Yang sering kali membantu adalah meredupkan lampu dengan menggunakan lampu atau sakelar peredup. Berikan bayi kesempatan untuk bersendawa jika Mama merasa mereka membutuhkannya, tetapi jangan mencoba terlalu lama. Bayi yang sedang tidur cenderung tidak bersendawa, jadi ikuti petunjuk bayi tentang apa yang tampaknya mereka butuhkan.

Selain itu, berikut beberapa tips pemberian susu malam hari yang aman:

• Pilih waktu yang tepat: Berikan susu formula beberapa saat sebelum bayi tidur, bukan saat bayi sudah mulai mengantuk atau tertidur. Hal ini membantu menghindari kebiasaan bayi minum susu sambil tidur yang dapat menyebabkan masalah gigi dan penyerapan nutrisi yang kurang optimal. 

• Batasi takaran susu: Jika bayi terbiasa minum susu sambil tidur, kurangi takaran susu yang diberikan. Misalnya, jika biasanya bayi minum 120ml, berikan hanya 60ml sebagai “pelicin” agar bayi bisa tidur. 

• Perhatikan posisi bayi: Jangan biarkan bayi minum susu sambil tidur tengkurap atau terbaring. Posisi terbaik adalah dengan menyangga kepala dan punggung bayi pada posisi setengah duduk atau menyandarkan kepala bayi di lengan ibu sambil memegang botol susu dengan posisi horizontal atau sedikit dimiringkan ke atas. 

• Awasi saat menyusui: Selalu awasi bayi saat minum susu, terutama jika bayi masih terlalu kecil. Jangan biarkan bayi minum susu sendirian tanpa pengawasan. 

• Ciptakan suasana tenang: Buat suasana yang tenang saat menyusui, matikan atau kecilkan volume TV atau ponsel agar bayi lebih fokus saat menyusu. 

• Bersihkan mulut bayi: Setelah selesai menyusui, bersihkan area mulut dan gigi bayi dari sisa-sisa susu untuk mencegah masalah gigi. 

• Perhatikan tanda-tanda bayi: Jika bayi terbangun di malam hari dan menangis, berikan air mineral terlebih dahulu. Jika bayi masih lapar, berikan susu secukupnya. 

• Jangan berikan susu yang sudah terlalu lama: Susu formula yang sudah diseduh sebaiknya segera dihabiskan dalam waktu 1-2 jam. Jika bayi tidak menghabiskannya dalam waktu tersebut, lebih baik dibuang.

Protein, karbohidrat, dan lemak merupakan 98% dari susu formula bayi. Protein dan karbohidrat memiliki dampak terbesar pada kenyamanan bayi saat mencerna. Jadi, orangtua disarankan untuk memilih susu formula berdasarkan bahan-bahan ini.

Ya, banyaknya susu formula bisa membuat Mama kewalahan pada awalnya. Namun, sebagian besar bayi dapat minum susu formula dasar dari susu sapi atau susu formula kedelai dengan baik. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda kolik atau alergi, konsultasikan dengan dokter anak. Bersama-sama, Mama dapat mendiskusikan untuk beralih ke pilihan susu formula yang terhidrolisis sebagian atau ekstensif.

Orangtua biasanya tidak memerlukan susu formula yang paling mahal untuk memiliki bayi yang sehat dan bahagia. Pilihlah susu formula yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan bayi. Jika bayi tumbuh dan berkembang dengan baik, berarti Mama telah memilih susu formula yang tepat.

Pemeriksaan bayi baru lahir adalah kunjungan rutin ke dokter anak atau penyedia layanan kesehatan selama tahun pertama kehidupan bayi. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada interval tertentu—sering kali pada usia 1 minggu, 1 bulan, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan.

Selama kunjungan ini, bayi akan menjalani berbagai pemeriksaan kesehatan untuk memantau pertumbuhan, perkembangan, dan kesejahteraannya secara keseluruhan. Dokter anak akan melakukan pemeriksaan fisik, memeriksa tanda-tanda vital, memberikan vaksin, dan memberikan panduan tentang perawatan bayi baru lahir.

Tahun pertama kehidupan bayi adalah periode pertumbuhan dan perubahan yang cepat. Pemeriksaan rutin memungkinkan dokter anak memantau berat badan, panjang badan, dan pertumbuhan lingkar kepala bayi. Pengukuran ini membantu memastikan bahwa bayi tumbuh dengan kecepatan yang sehat.

Pemeriksaan ini juga memungkinkan orangtua untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan vaksin terbaru. Mama dapat mengajukan pertanyaan tentang kesehatan bayi dan menyuarakan kekhawatiran yang mungkin Mama perhatikan.

Itu penjelasan tentang bolehkah bayi baru lahir minum susu formula malam hari. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan Mama terkait pemberian susu untuk bayi, ya!