Hidung berair dan batuk merupakan gejala yang dapat menandakan alergi dan flu biasa. Jadi, sebagai orangtua, bagaimana Mama dapat membedakan saat bayi menunjukkan gejala-gejala tersebut? Salah satu caranya adalah dengan melihat waktu dan frekuensi gejala yang dialami bayi.
Terdapat perbedaan utama dalam gejala batuk yang berkaitan dengan pilek dan batuk karena alergi.
Batuk yang disebabkan oleh alergi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Berlangsung selama berhari-hari hingga berbulan-bulan, selama alergen masih ada.
- Dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun, tidak seperti pilek biasa yang sering terjadi ketika udara dingin.
- Menimbulkan gejala tiba-tiba yang dimulai segera setelah bayi terpapar alergen.
Meskipun batuk alergi juga dapat disertai dengan hidung meler, mata gatal dan berair, serta sakit tenggorokan, batuk ini tidak pernah disertai dengan demam dan nyeri tubuh.
Jika bayi batuk dan mengalami demam, kemungkinan besar batuk tersebut disebabkan oleh virus.
Batuk alergi juga dapat disertai dengan infeksi sinus dan telinga tengah. Ini tidak dianggap sebagai gejala, tetapi sebagai efek tidak langsung dari reaksi alergi. Akibat pembengkakan di saluran hidung, sinus menjadi sangat sensitif, sehingga meningkatkan risiko infeksi sinus, yang juga dikenal sebagai sinusitis.
Gejala infeksi sinus meliputi nyeri di sekitar sinus (yang memengaruhi dahi, bagian atas dan kedua sisi hidung, rahang atas dan gigi atas, tulang pipi, dan di antara mata), keluarnya cairan dari sinus, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat parah.
Pilek sangat umum terjadi pada bayi, sedangkan alergi musiman dan lingkungan yang disebabkan oleh alergen yang terhirup tidak umum terjadi. Pilek berlangsung selama satu atau dua minggu, dan kemudian bayi akan sehat untuk sementara waktu hingga pilek berikutnya menyerang.
Pilek yang merupakan gejala alergi cenderung berlangsung lebih lama. Kunci lainnya adalah ada atau tidaknya gejala tertentu lainnya. Misalnya, alergi tidak menyebabkan demam, tetapi demam terkadang menyertai pilek. Demikian pula, alergi tidak menyebabkan nyeri tubuh, meskipun pilek sering kali dapat membuat si Kecil merasa pegal-pegal di sekujur tubuh.