Ternyata, Ini lho, 5 Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya

Memakai popok terus-menerus bisa bikin kulit bayi iritasi lho!

18 Agustus 2019

Ternyata, Ini, 5 Penyebab Ruam Popok Cara Mengatasinya
thestar.com

Keberadaan popok sekali pakai membantu para Mama karena si Kecil belum bisa menyatakan keinginan buang airnya dengan lancar. Ia bisa pipis dan pup kapan saja, memakai popok kain agak kurang praktis karena pasti Mama harus sering-sering mengganti popoknya jika ia buang air. Popok sekali pakai yang dijual di pasaran bisa menampung cairan dari beberapa kali buang air kecil, sehingga mengurangi jumlah cucian kotor.

Tapi ada dampak negatif yang mengancam dari penggunaan popok ini. Namun, kulit bayi yang masih sensitif bisa mengalami iritasi atau yang populer dengan sebutan ruam popok. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik kemerahan, bahkan ada yang sampai berair di sekitar pantat, lipatan paha, dan alat kelamin bayi.

Dari sini kemudian muncul perdebatan bahwa penggunaan popok kain lebih baik. Karena tidak akan menimbulkan bakteri dan iritasi pada kulit bayi. Benarkah begitu?

Popmama.com merangkum lima penyebab iritasi akibat ruam popok di bawah ini, lengkap dengan cara mengatasinya. Simak yuk, Ma!

1. Terlalu lama terpapar air kencing dan kotoran

1. Terlalu lama terpapar air kencing kotoran
techrunch.com

Air kencing dan kotoran adalah sarang bakteri serta kuman. Semakin lama kulit bayi bersentuhan dengan permukaan popok yang kotor, risiko iritasi pun meningkat.

Di sinilah perbedaan popok kain dengan popok sekali pakai. Popok sekali pakai membuat kontak antara kulit bayi dengan kotoran terjadi cukup lama sebab popok bisa menampung pipis sebanyak 4-5 kali buang air kecil.

Jika popok sekali pakai yang Mama pilih tidak terlalu bagus kualitasnya, air pipis akan membuat permukaan popok lembap dan mengiritasi kulit yang terkena popok.

Untuk mengatasi masalah ruam karena hal ini, Popmama.com sarankan agar Mama cermat memilih popok sekali pakai. Pilih yang daya serapnya maksimal sehingga paparan lembap di kulit bayi bisa berkurang. 

Editors' Pick

2. Pengaruh makanan baru

2. Pengaruh makanan baru
sheknows.com

Selain dari kondisi popok itu sendiri, pemberian makanan baru pada bayi juga bisa memicu iritasi. Ketika berganti jenis makanan, kondisi kotoran dan intensitas buang airnya akan berubah. Bisa menjadi makin sering sehingga popok lebih cepat kotor. Hal ini tidak boleh luput dari pengamatan Mama, untuk mengantisipasi terjadinya iritasi.

Cara mengatasi masalah ini adalah dengan memerhatikan pola makan bayi. Jika bayi minum ASI, maka Mama harus memerhatikan apa yang Mama makan dan pengaruhnya terhadap buang air si Kecil. Ada indikasi bayi alergi makanan tertentu jika ia mengalami ruam popok setelah Mama makan sesuatu, misalnya kacang.

3. Ukuran popok terlalu ketat

3. Ukuran popok terlalu ketat
menmomhealth.com

Popok sekali pakai yang dijual di pasaran biasanya terbagi dalam beberapa ukuran. Sebaiknya Mama membeli kemasan kecil terlebih dahulu untuk dicobakan pada si Kecil. Pastikan ukurannya sesuai dan tidak terlalu ketat, untuk meminimalisir gesekan antara karet tepian popok dengan lipatan paha yang berpotensi menyebabkan iritasi.

4. Tidak membersihkan kulit bayi sampai kering

4. Tidak membersihkan kulit bayi sampai kering
momjunction.com

Kesalahan yang satu ini masih sering dilakukan para Mama tanpa disadari. Saat mengganti popok bayi, kadang bagian lipatan paha yang tersembunyi tidak dilap sampai kering. Kondisi lembap ini menjadi tempat yang baik untuk tumbuhnya bakteri dan jamur. Pastikan semua bagian pantat, lipatan paha, dan sekitar alat kelamin bayi sudah kering sempurna sebelum dipakaikan popok baru.

Sebaiknya hindari juga terlalu sering menggunakan tisu basah dan bedak bayi. Parfum dan kadar alkohol pada tisu basah bisa memicu iritasi kulit. Sedangkan butiran bedak yang menempel pada area pantat bayi bisa meningkatkan kelembapan.

5. Sering gonta-ganti produk popok dan perawatan kulit

5. Sering gonta-ganti produk popok perawatan kulit
verywell.com

Meski sama-sama diperuntukkan khusus bayi, setiap merek memiliki ciri khasnya sendiri. Usahakan untuk tidak sering gonta-ganti merek popok dan produk perawatan kulit. Agar kulit si Kecil tidak perlu terus-menerus beradaptasi dengan produk baru.

Terlepas dari iritasi kulit bayi yang disebabkan oleh penggunaan popok sekali pakai, Mama juga perlu mewaspadai ancaman serupa dari popok kain. Mungkin sekilas nampak lebih bersih dan sehat, tapi itu semua bergantung dari perawatannya. Popok kain yang tidak dicuci dengan bersih sama-sama berpotensi menyebabkan iritasi. Penggunaan deterjen dan pewangi yang berlebihan juga bisa berdampak pada kulit bayi.

Jadi, sudah tahu kan penyebab ruam popok? Nah, sekarang mau pilih popok yang mana, bebas lah Ma!

Baca Juga:

The Latest