Jangan Keliru! Ketahui Letak Penyuntikan Imunisasi pada Bayi

Salah letak penyuntikan dapat menyebabkan risiko yang berbahaya pada si Kecil

10 November 2022

Jangan Keliru Ketahui Letak Penyuntikan Imunisasi Bayi
Freepik/freepik

Salah satu cara yang dapat orangtua lakukan untuk menghindarkan si Kecil dari penyakit berbahaya adalah dengan memberikan imunisasi.

Dirangkum dari laman Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat lima jenis imunisasi dasar yang wajib diberikan pada bayi sebelum berusia satu tahun. Di antaranya seperti BCG, polio, dan juga DPT. 

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari imunisasi ini, tentunya penyuntikan harus dilakukan pada bagian tubuh yang tepat. Biasanya, terdapat beberapa bagian tubuh yang bisa dijadikan lokasi penyuntikan.

Jika penyuntikan imunisasi terjadi pada lokasi yang salah, bisa jadi imunisasi tidak akan berfungsi dengan maksimal. Selain itu, bisa juga terjadi risiko berbahaya seperti kelumpuhan dan juga perdarahan.

Nah, berikut ini beragam informasi mengenai letak penyuntikan imunisasi dasar pada bayi yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama.

1. Hepatitis B

1. Hepatitis B
Freepik/shangarey

Imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B. World Health Organization (WHO) merekomendasikan semua bayi wajib mendapatkan imunisasi ini segera setelah lahir, paling lama 24 jam sesudah kelahiran.

Namun, imunisasi ini diberikan sebanyak 3 dosis, yaitu:

  • Pertama: Saat bayi baru lahir, sebelum berusia 24 jam.
  • Kedua: Saat bayi berusia antara satu hingga dua bulan.
  • Ketiga: Saat bayi berusia enam sampai delapan belas bulan.

Pada bayi, letak penyuntikan imunisasi hepatitis B ini diberikan melalui injeksi intramuskular atau disuntikkan pada paha bagian anterolateral (luar). 

Editors' Pick

2. BCG

2. BCG
Pexels.com/Sarah Chai

Imunisasi Bacillus Calmette-Guérin atau BCG adalah bagian dari program imunisasi WHO sejak 1960-an. Dilansir dari laman Royal Children's Hospital, imunisasi BCG digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang menyerang paru-paru.

Selain itu, imunisasi BCG juga dapat menghindarkan si Kecil dari beragam infeksi serius yang biasanya menyerang tulang, sendi, ginjal, hingga yang dapat menyebabkan meningitis. Setiap bayi dianjurkan untuk menerima imunisasi ini sebelum berusia 3 bulan.

Letak penyuntikan imunisasi BCG ini dilakukan pada bagian deltoid atau bagian lengan kanan atas secara intrakutan (di bawah kulit).

3. Polio

3. Polio
Freepik/Yanalya

Pemberian imunisasi polio dapat diberikan dengan dua cara, yaitu secara Oral Poliovirus Vaccine (OPV) dan Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV).

IPV merupakan imunisasi virus polio yang dilemahkan diberikan dengan suntikan. Sedangkan OPV merupakan pemberian imunisasi polio yang dilakukan dengan cara tetes atau oral. Kelebihan OPV sendiri adalah mudah diberikan dan harganya cukup terjangkau.

Sedangkan untuk IPV, cukup sulit dilakukan karena harus disuntik dan harga cukup mahal. Namun penerima IPV kemungkinan besar tidak akan mengalami komplikasi yang menyebabkan lumpuh layu. Pemberian imunisasi polio jenis IPV diberikan dengan suntikan pada bagian lengan atas atau paha luar.

4. DPT

4. DPT
Freepik/freepic.diller

Imunisasi diphtheria atau DPT adalah jenis imunisasi yang berfungsi melindungi bayi terhadap penyakit difteri, pertusis, dan juga tetanus. Imunisasi ini dianjurkan untuk diberikan dengan cara:

  • Imunisasi 1,2, 3 diberikan ketika bayi berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
  • Imunisasi keempat diberikan pada usia 18 bulan.
  • Imunisasi terakhir diberikan pada usia 5 tahun. 
  • Setelah itu setiap bayi dianjurkan untuk melakukan booster setiap 10 tahun.

Letak penyuntikan imunisasi DPT biasanya dilakukan pada area intramuskular. Umumnya, bisa dilakukan pada paha atau lengan.

5. Campak

5. Campak
Freepik/Freepic.diller

Imunisasi campak merupakan imunisasi yang berperan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak dan rubella. Sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi campak pertama bisa diberikan ketika si Kecil memasuki usia 9 bulan.

Sedangkan pemberian dosis kedua bisa diberikan dengan minimal jarak pemberian 6 bulan dari vaksin pertama. Dosis terakhir diberikan ketika si Kecil berusia 5-6 tahun.

Letak penyuntikan imunisasi campak biasanya diberikan di area bawah kulit (subkutan) pada bagian paha atas atau lengan kanan atau kiri untuk anak yang sudah sedikit lebih besar.

Nah, itulah tadi rangkuman informasi tentang letak penyuntikan imunisasi pada bayi yang perlu Mama pahami. Semoga membantu!

Baca juga:

The Latest