5 Pertanyaan Umum Seputar Cegukan pada Bayi
Walau tidak berbahaya, cegukan terus-menerus bisa jadi tanda penyakit lain yang perlu diperhatikan
6 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah bayi mama mengalami cegukan setelah disusui? Tak perlu panik dulu. Cegukan memang sering terjadi pada bayi, terutama yang masih berusia di bawah satu tahun.
Tak hanya saat ia sudah lahir, sebenarnya bayi pun bisa mengalami cegukan sejak di dalam rahim. Biasanya hal ini terjadi pada minggu ke-21 dan ini sering membuat Mama khawatir.
"Ini mengganggu orangtua, tapi tidak terlalu mengganggu bayi," kata Lynnette Mazur, profesor pediatri di University of Texas Health Science Center di Houston.
Jadi, apakah cegukan termasuk normal dialami bayi? Bagaimana cara menanganinya jika ini terjadi terus-menerus?
Berikut ini pertanyaan umum mengenai bayi cegukan yang sudah Popmama.com rangkum dari Babycenter.com khusus untuk Mama. Yuk, simak sama-sama penjelasannya.
1. Mengapa bayi bisa cegukan? Apakah ini normal terjadi pada si Kecil?
Cegukan terjadi ketika diafragma (otot di bagian bawah tulang rusuk) teriritasi atau terstimulasi.
Otot berkontraksi tanpa sadar (kejang) sehingga menyebabkan udara tersedot ke tenggorokan. Saat udara masuk, pita suara dengan cepat menutup sebagai respons, sehingga menghasilkan suara"hik!"
Para ahli tidak yakin mengapa bayi yang baru lahir cenderung sering cegukan, tetapi satu hipotesis mengungkapkan bahwa cegukan dapat membantu bayi mengeluarkan udara berlebih dari perut mereka.
Meskipun tidak ada kesepakatan tentang apa yang menyebabkan cegukan pada bayi, tetapi kemungkinannya meliputi:
- Makan terlalu banyak (ASI, susu formula, atau makanan lain)
- Makan terlalu cepat
- Menelan terlalu banyak udara
Editors' Pick
2. Apakah cegukan pada bayi bisa hilang sendiri? Bagaimana cara yang tepat untuk menghilangkan cegukan pada bayi?
Sebenarnya, ada banyak teori tentang cara mengatasi cegukan pada bayi. Meskipun tidak banyak bukti ilmiah tentang cara mana yang paling berhasil.
Berikut beberapa tips yang berguna yang bisa Mama praktikkan:
- Tunggu sampai cegukan berhenti: Meskipun ini sedikit mengganggu, terkadang hanya itu yang bisa Mama lakukan. Cegukan biasanya akan hilang setelah beberapa menit.
- Beri si Kecil empeng: Mengisap dapat membantu bayi mengendurkan diafragma. Profesor Lynnette Mazur mengatakan, "Ini tidak akan terlalu menyakitkan dan mungkin membantu walau tidak yakin ini yang terbaik."
- Sendawakan si Kecil: Untuk mengurangi jumlah udara di perutnya, saat menyusui ambil waktu untuk membuat si Kecil bersendawa. Ini bisa Mama lakukan saat si Kecil berganti payudara. Jika si Kecil diberi susu formula, berikan jeda setiap beberapa mililiter untuk bersendawa.
- Gosok punggung dan/atau perut bayi: Ini dapat membantu bayi mengendurkan diafragmanya untuk menghilangkan cegukan.
- Susui si Kecil: Bayi dengan refluks terkadang banyak cegukan. Menyusui dengan waktu singkat dan sering menggendong si Kecil dengan posisi tegak setelahya bisa menghilangkan cegukan.
Hindari untuk menghilangkan cegukan dengan mengagetkan bayi, menekan bola matanya, mendorong ubun-ubunnya, atau menarik lidahnya.
Ini memang kepercayaan dan budaya di beberapa daerah, tetapi ini tidak menolong si Kecil. Ini justru bisa melukainya, Ma.
Selain itu, hindari untuk memberikan air mineral. Bayi di bawah 6 bulan hanya boleh minum ASI atau susu formula.