Penyebab Bayi Prematur Sering Mengalami Cegukan

Jika si Kecil terlalu sering cegukan tentu saja bisa membuat Mama khawatir

22 Oktober 2021

Penyebab Bayi Prematur Sering Mengalami Cegukan
Unsplash/Jonathan Borba

Cegukan bayi merupakan kondisi di mana adanya kontraksi diafragma dan penutupan pita suara yang cepat. Penutupan pita suara yang cepat inilah yang menciptakan suara cegukan pada bayi.

Sebuah penelitian di University College London (UCL) menemukan bahwa cegukan menyebabkan lonjakan aktivitas otak yang membantu bayi belajar mengatur pernapasannya. 

Hal ini didukung oleh fakta bahwa cegukan dimulai pada bayi usia 9 minggu di dalam rahim. Dengan begitu, cegukan merupakan salah satu pola aktivitas paling awal pada bayi yang belum lahir. 

Cegukan pada bayi biasanya berlangsung lebih lama daripada orang dewasa. Namun, Mama tidak perlu khawatir karena cegukan tidak menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada bayi. Cegukan juga dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa menit. 

Jika Mama memiliki buah hati yang lahir prematur, mungkin Mama bertanya-tanya mengapa ia sering mengalami cegukan. Nah, kali ini Popmama.com akan membahas mengenai penyebab bayi lahir prematur sering cegukan. Langsung saja simak informasinya yuk, Ma

1. Mengapa bayi lahir prematur sering mengalami cegukan?

1. Mengapa bayi lahir prematur sering mengalami cegukan
Unsplash/chrishcush

Dilansir dari Innovation Origins, bayi yang lahir prematur akan lebih sering mengalami cegukan. Hal ini terjadi karena organ-organ tubuh yang dimiliki bayi prematur, termasuk sistem sarafnya, belum berkembang dengan sempurna.

Bayi prematur sangat sensitif terhadap cegukan dengan durasi harian sekitar 15 menit. Seiring berjalannya waktu, organ tubuh bayi akan semakin tumbuh dan berkembang sehingga frekuensi cegukan akan berkurang saat bayi tumbuh besar.

Editors' Pick

2. Cegukan tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan

2. Cegukan tidak ada hubungan pertumbuhan
Unsplash/Zach Lucero

“Jika bayi cegukan itu tandanya ia sedang tumbuh”

Pernahkah Mama mendengar kalimat tersebut? Perlu Mama ketahui bahwa pernyataan tersebut merupakan mitos. Cegukan merupakan kondisi yang disebabkan oleh kontraksi tiba-tiba pada diafragma yang dipicu oleh iritasi otot dan stimulasi saraf vagus, yaitu saraf yang menghubungkan otak dengan perut. Jadi, cegukan tidak ada kaitannya dengan pertumbuhan bayi ya, Ma.

3. Refluks gastroesofagus

3. Refluks gastroesofagus
Clevelandclinic.org

Bayi prematur yang sering mengalami cegukan juga bisa jadi pertanda ia mengalami refluks gastroesofagus. Penyakit refluks gastroesofagus pada bayi merupakan suatu kondisi di mana katup antara lambung dan esofagus belum berfungsi secara sempurna. Katup ini berperan untuk mencegah makanan yang sudah masuk ke lambung naik kembali ke esofagus.

Kebanyakan bayi prematur memiliki katup antara lambung dan esofagus yang belum berfungsi secara sempurna. Hal ini dapat membuat bayi yang lahir prematur sering mengalami cegukan. Selain cegukan, refluks gastroesofagus juga dapat membuat bayi lebih sering menangis dan lebih sering mengalami gumoh.

4. Cara mencegah bayi cegukan

4. Cara mencegah bayi cegukan
Unsplash/Hollie Santos

Cegukan memang bukanlah suatu kondisi yang berbahaya. Namun, jika bayi terlalu sering cegukan tentunya Mama akan khawatir hal tersebut akan mengganggu kenyamanannya. 

Pada dasarnya, tidak ada cara khusus untuk menghindari cegukan pada bayi baru lahir. Namun, ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk mencegah pemicu cegukan pada bayi, yaitu:

  • Berikan bayi ASI atau susu saat bayi sedang tenang untuk mencegah ia menelan udara saat menyusu. 

  • Biarkan bayi istirahat sejenak saat ia sedang menyusu untuk mengeluarkan gas.

  • Setelah menyusui, posisikan bayi secara vertikal selama beberapa menit untuk mengeluarkan udara di tubuhnya..

  • Hindari perubahan suhu yang tiba-tiba dan kenakan pakaian bayi yang sesuai dengan suhu.

5. Kapan harus ke dokter?

5. Kapan harus ke dokter
Freepik/Rawpixel.com

Pada dasarnya, cegukan pada bayi yang baru lahir tidak perlu membuat Mama khawatir karena hal ini umum terjadi dan tidak berbahaya bagi bayi. Cegukan tidak menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada bayi. Namun, ada beberapa kondisi di mana cegukan pada bayi perlu dikonsultasikan pada dokter, di antaranya adalah:

  • Cegukan berlangsung selama lebih dari 3 jam.

  • Bayi tidak nafsu makan.

  • Cegukan menyebabkan penurunan berat badan.

  • Cegukan menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi, seperti menyebabkan menangis, gelisah atau demam.

  • Cegukan sering menyebabkan bayi muntah.

Jika si Kecil mengalami hal-hal tersebut, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan pemeriksaan selanjutnya. 

Nah, itulah beberapa informasi terkait cegukan pada bayi prematur. Cegukan pada bayi yang baru lahir sangat umum terjadi dan Mama tidak perlu khawatir jika si Kecil mengalami cegukan. Seiring berjalannya waktu, cegukan pada bayi akan semakin berkurang frekuensinya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

The Latest