Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Merawat Bayi Prematur

Perkembangan organ tubuh bayi prematur membutuhkan perawatan yang tepat

16 September 2018

Hal-hal Harus Diperhatikan Saat Merawat Bayi Prematur
Pixnio

Angka kematian bayi di Indonesia sangat tinggi, yaitu 32 per 1.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian bayi terbanyak di Indonesia disebabkan oleh prematuritas dan infeksi.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2007, penyebab kematian bayi baru lahir dengan usia 0-6 hari di Indonesia adalah karena asfiksia (bayi tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur) sebanyak 37 persen, prematuritas 34 persen, dan sepsis (infeksi) 12 persen.

Bayi disebut prematur jika sudah lahir sebelum usianya 37 minggu. Karena bayi lahir sebelum waktunya, maka kemampuan organ tubuhnya pun belum sempurna seperti bayi yang lahir cukup bulan.

Sebagian besar perkembangan otak dan organ tubuh si Kecil belum berfungsi baik dan berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan dibandingkan bayi normal. Semakin muda usia prematuritasnya, semakin tinggi pula risiko komplikasinya. 

Baca disini tentang mengapa bayi bisa lahir prematur. 

Bayi prematur terbagi dalam dua klasifikasi, yaitu berdasarkan berat badan dan berdasarkan usia kehamilan Mama.

Jika berdasarkan berat badan, bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram disebut bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Bayi yang memiliki berat badan kurang dari 1.500 gram disebut bayi Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR). Kemudian, bayi yang punya berat badan kurang dari 1.000 gram saat lahir disebut bayi Berat Badan Lahir Ekstrim Rendah.

Semakin rendah berat lahir bayi, semakin tinggi pula risiko yang akan dialami si Bayi.

Sedangkan jika menurut usia kehamilan, bayi prematur dapat diklasifikasikan dalam empat jenis, yaitu extreme prematurity (bayi yang ada dalam kandungan kurang dari 28 minggu), very preterm (bayi lahir antara 29 – 32 minggu dalam kandungan mama), moderate prematurity (bayi yang usianya 32 -34 minggu di dalam perut), dan late prematurity (yaitu bayi 34 – 37 minggu dalam kandungan).

Bayi prematur perlu perawatan khusus dan ini hal-hal yang harus Mama perhatikan. 

Merawat Bayi Prematur

Merawat Bayi Prematur
Flickr/OfficialU.S.NavyPage

Bayi prematur memiliki risiko besar yang bisa terjadi di awal kehidupannya, maka penanganan bayi prematur termasuk rumit dan kompleks.

Bayi prematur mengalami risiko tinggi mengalami masalah kesehatan seperti yang pernah Popmama.com tulis disini

Penanganan dan perawatan bayi prematur memerlukan ketelitian dan perhatian serius. Karena itu, dibutuhkan keterampilan, pengetahuan, dan kesabaran. Dengan penanganan tepat, diharapkan dapat mengurangi dampak jangka panjang pada bayi prematur.

Ada beberapa pihak yang harus terlibat dalam penangan bayi prematur, yaitu dokter yang handal di bidang ini (neonatologist), perawat terlatih, tim laboratorium, fisioterapis, dan dokter konsultan.

Begitu lahir, bayi prematur harus langsung dirawat di NICU (Neonatal Intensive Care Unit).

NICU dirancang agar bayi prematur siap menghadapi dunia luar setelah ia ke luar dari rumah sakit. Di ruangan NICU, bayi akan diperhatikan mengenai nutrisinya. Karena organ pencernaan dan refleks hisap bayi yang belum matang, maka bayi harus diberi ASI.

Untuk bayi yang very late preterm dan yang kelahiran ekstrim, bayi harus diberikan infus cairan yang mengandung glukosa, protein, lemak, dan elektrolit. Bayi pun harus menggunakan sonde atau selang lewat hidung atau mulut.

Tetap Usahakan Beri ASI

Tetap Usahakan Beri ASI
Freepik/Yanalya

Dalam perkembangannya, anak prematur tak boleh lepas dari perhatian orangtua. Mama dan Papa secara rutin harus selalu kontrol ke dokter anak, dan tentunya jangan berhenti memberinya ASI.

ASI sangat penting bagi bayi prematur karena berguna sebagai antibodi agar tubuhnya kuat. Ketika memasuki usia 6 bulan ke atas, selain ASI, pastikan Mama selalu memberinya asupan nutrisi yang terbaik guna mendukung tumbuh kembangnya.

Rajin Konsultasi ke Dokter

Rajin Konsultasi ke Dokter
videoblocks.com

Tak hanya memerhatikan asupannya saja, Mama juga wajib mengetahui bagian atau organ-organ mana saja dari bayi yang pertumbuhannya kurang. Apakah di bagian kulit, mata, pendengaran, dan lainnya.

Konsultasikan perkembangan si Kecil ke dokter anak atau dokter tumbuh kembangnya agar pertumbuhan bayi tak berbeda dengan perkembangan anak pada umumnya.

Ingat ya Ma, pertumbuhan bayi prematur tidaklah sama dengan bayi cukup bulan, maka disarankan agar Mama benar-benar menjaga asupannya dan memberikan stimulasi yang tepat untuknya. Sepeti misalnya, secara rutin Mama bisa melakukan pijat bayi prematur guna merangsang saraf-saraf pada tubuh Si Kecil.

Salah satu cara menyelamatkan bayi prematur adalah dengan melakukan perawatan kanguru (kangaroo care). Klik disini untuk info lengkap cara perawatan khusus ini. 

Tenang, Ma! Popmama.com bakal menemani Mama merawat bayi istimewa Mama. 

Tetap semangat! 

The Latest