Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Bengkak pada Tubuh, Kenali Gejala Hydrops Fetalis pada Bayi

Unsplash/Katie Smith
Unsplash/Katie Smith

Istilah hydrops fetalis mungkin tidak begitu familiar di telinga orang awam. Tetapi ini adalah kondisi parah yang dapat mengancam jiwa janin atau bayi baru lahir. Oleh karenanya, Mama yang sedang hamil atau memiliki bayi yang lahir dengan diagnosis kondis ini, penting untuk mengetahuinya. 

Berikut ini Popmama.com merangkum serba-serbi tentang hydrops fetalis pada bayi, dilansir dari Firstcry:

Apa itu Hydrops Fetalis?

freepik.com
freepik.com

Hydrops fetalis merupakan kondisi kesehatan yang ditandai dengan jumlah cairan yang tidak normal, yang menumpuk pada dua atau lebih bagian tubuh bayi. Penumpukan cairan ini dapat terjadi di mana saja di tubuh. Tetapi dalam kebanyakan kasus, penumpukan cairan ini lebih banyak terjadi di paru-paru, perut, jantung, bahkan di bawah kulit bayi. 

Hydrops fetalis sebetulnya bukanlah penyakit, tetapi gejala dari kondisi kesehatan dasar yang mungkin diderita bayi. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menekan organ vital bayi yang menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. 

Tanda-Tanda Hydrops Fetalis pada Ibu Hamil

Pixabay/Marncom
Pixabay/Marncom

Pada janin yang mengidap hydrops fetalis, kehamilan sang Mama akan menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Jumlah cairan ketuban yang berlebihan atau plasenta yang besar dan tebal secara abnormal
  • Tampak penumpukan cairan di daerah perut bayi yang tampak saat pemindaian USG
  • Pembesaran jantung, hati, atau limpa bayi yang terlihat pada hasil USG

Tanda-Tanda Hydrops Fetalis pada Bayi

Pexels/LauraGarcia
Pexels/LauraGarcia

Tanda-tanda pada bayi yang baru lahir, hydrops fetalis menunjukkan tanda atau gejala berikut ini:

  • Pembengkakan parah pada perut bayi,
  • memar,
  • kulit pucat,
  • penyakit kuning yang parah,
  • kesulitan bernapas,
  • mengalami pembesaran limpa dan hati.

Penyebab Hydrops Fetalis

Pexels/Daisy Laparra
Pexels/Daisy Laparra

Secara umum ada dua hal penyebab hydrops fetalis, yaitu yang disebabkan karena imun dan non-imun.

Hydrops imun adalah jenis hydrops yang terjadi ketika ada ketidakcocokan antara rhesus darah janin dan ibunya. Jika darah janin rhesus positif dan darah ibu rhesus negatif, darah ibu memperlakukan darah bayi sebagai penyerbu dan mengirimkan antibodi untuk melawannya. 

Sementara itu, hydrops non-imun adalah jenis hydrops yang lebih sering terjadi karena beberapa jenis penyakit yang menghambat kemampuan tubuh untuk mengatur cairan. Beberapa jenis penyakit tersebut antara lain adalah kelainan kromosom, infeksi kongenital, anemia berat, dan lain-lain. 

Perawatan dan Pengobatan Hydrops Fetalis

Pixabay/Public Domain Pictures
Pixabay/Public Domain Pictures

Perawatan dan pengobatan hydrops fetalis tergantung dari penyebabnya. Apabila dokter melihat tidak ada penyebab yang jelas, maka dokter akan menyarankan tindakan untuk meringankan gejalanya. 

Perlu diketahui, hydrops fetalis tidak dapat diobati sebelum bayi lahir. Dalam kebanyakan kasus, dokter akan menyarankan transfusi darah untuk meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup bayi saat lahir. Tak jarang dokter akan melahirkan bayi lebih awal. 

Setelah bayi lahir, berikut ini beberapa opsi perawatan dan pengobatan yang bisa dilakukan:

  • Penggunaan obat-obatan yang dapat mengurangi kemungkinan gagal jantung
  • Penggunaan ventilator untuk memberikan dukungan pernapasan pada bayi
  • Penggunaan obat-obatan untuk membantu membuang kelebihan cairan dari ginjal
  • Penggunaan jarum untuk mengeluarkan kelebihan cairan di sekitar jantung, perut atau paru-paru bayi

Jika bayi memiliki hydrops imun, ia bisa menerima transfusi darah merah. Namun, jika hydrops disebabkan oleh beberapa masalah mendasar lainnya, dokter mungkin menggunakan cara pengobatan lain. Misalnya, jika bayi menderita sifilis, ia dapat diberikan antibiotik untuk mengobati kondisi tersebut.

Semoga informasi mengenai hydrops fetalis pada bayi ini memberikan wawasan dan dapat membantu ya, Ma. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rianti Fajar Ningsih
EditorRianti Fajar Ningsih
Follow Us

Latest in Baby

See More

Dongeng untuk Bayi: Kisah Beruang Madu yang Mencuri Makanan

05 Des 2025, 19:20 WIBBaby