Alasan Bayi Menangis dan 5 Cara Mengatasinya

Pahami alasan si Kecil menangis dan cara menanganinya yuk, Ma!

24 April 2022

Alasan Bayi Menangis 5 Cara Mengatasinya
Freepik/cookie_studio

Menangis adalah cara bayi berkomunikasi dengan orangtua. Lama setiap bayi menangis berbeda-berbeda. 

Namun, sebagai orangtua tentu tak ingin melihat si Kecil menangis terus-menerus. Untuk itu, perlu dan penting bagi orangtua untuk mengetahui penyebab mengapa bayinya menangis. Dengan mengetahui penyebab bayi menangis, Mama dapat mengetahui cara yang tepat untuk membuat si Kecil tak sering menangis lagi.

Berikut iniPopmama.com telah merangkum alasan bayi menangis dan 5 cara menanganinya khusus untuk Mama. Yuk, disimak!

Mengapa Bayi Menangis?

Mengapa Bayi Menangis
Freepik/rawpixel.com

Dilansir dari The Bump, Profesor Psikologi yang berasal dari University of Notre Dame, Darcia Narvaez, PhD., mengungkapkan bahwa bayi yang menangis biasanya membutuhkan sesuatu.

Penjelasan dari segi evolusi mengatakan bahwa ketika bayi mamalia atau bayi manusia menangis, biasanya itu merupakan pertanda atau sinyal khusus yang ditujukan bayi untuk mendapatkan perhatian dari orangtua-nya. 

Namun, selain untuk mendapatkan perhatian, ada lagi beberapa penyebab lain yang membuat bayi menangis. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum bayi menangis:

1. Lapar

Bayi akan menangis atau rewel jika merasa lapar. Tidak hanya bayi, orang dewasa pun bisa rewel ketika lapar. Jika Mama sudah memberikan susu dari 3-4 jam yang lalu, kemudian si kecil bangun dan mulai menangis, mungkin ia merasa lapar.

Untuk mencegah bayi agar tak merasa lapar, Mama bisa memerhatikan tanda-tanda ketika ia lapar. Seperti meraih bibir atau bahkan memukulnya, mengisap tangan, atau memutar kepala mereka untuk menemukan ASI atau botol susu.

2. Mengantuk

Ritme sirkadian pada bayi yang baru lahir belum teratur sampai usianya mencapai empat bulan. Ritme sirkadian adalah proses internal dan alami yang mengatur siklus tidur-bangun pada tubuh manusia. Pada bayi, siklus ini belum terlalu terbentuk.

Untuk itu, bayi yang usianya di bawah empat bulan akan sering mengalami kelelahan karena ritme sirkadiannya belum teratur sehingga sering terbangun. Salah satu hal yang bisa orang tua lakukan untuk bayinya agar tidak tiba-tiba menangis karena terbangun di malam hari adalah membuatnya tidur dengan rasa nyaman.

Sebagai permulaan, Mama bisa membuat kain gendongan yang nyaman untuk si Kecil. Beberapa bayi merasa nyaman dengan gendongan dan beri sedikit goyangan sebelum tidur. Suara nyanyian nina bobo atau suara lembut lainnya juga bisa membantu bayi agar tidur dengan nyenyak dan nyaman.

3. Popok yang basah

Beberapa bayi mungkin tidak memiliki masalah dengan keadaan popok yang basah. Mereka masih bisa bermain dengan nyaman. Namun, beberapa bayi lainnya tidak demikian.

Bisa jadi bayi mama termasuk tipe anak yang tidak nyaman dengan keadaan ini. Jadi, bila bayi mama tiba-tiba menjerit atau menangis jangan lupa untuk mengecek popoknya ya. Karena bisa jadi tangisannya adalah sinyal agar Mama segera mengganti popoknya.

4. Penyakit tertentu

Tidak ada yang nyaman dengan perasaan ''sakit''. Hal itu pun berlaku untuk bayi, bayi biasanya mengekspresikan rasa sakitnya dengan tangisan. Jika bayi mama merasa sakit, ia akan menangis lebih sering daripada biasanya.

Periksa juga bila ada gejala yang menyertai ketika si Kecil sedang sakit. Bila timbul gejala seperti muntah, demam, atau berkurangnya berat badan bayi, maka solusi yang tepat adalah segera membawanya ke dokter.

5. Kolik

Kolik adalah kondisi di mana bayi terus menerus menangis tanpa ada penyebab yang jelas. Kolik bukan penyakit dan tidak membahayakan bayi, namun kolik bisa jadi cara bayi menyampaikan ada yang tidak beres dengan dirinya. 

Tidak ada yang mengetahui apa yang menyebabkan kolik pada bayi. Para ahli memperkirakan bahwa sekitar 8-40% bayi pernah mengalami kolik meski tidak semuanya, namun kolik dapat menjadi penyebab umum mengapa bayi menangis terus menerus.

Meski belum diketahui jelas penyebabnya, kolik bisa terjadi karena gangguan pencernaan. Jika si Kecil minum susu formula, bisa jadi ia alergi terhadap susu sapi atau jika minum ASI atau susu formula menggunakan botol juga bisa memicu timbulnya kolik. Lubang dot yang tidak sesuai bisa menyebabkan bayi menelan lebih banyak udara daripada cairan.

5 Cara Mengatasi Bayi Menangis

5 Cara Mengatasi Bayi Menangis
Pexels/kelvinocta

Cara terbaik untuk menenangkan bayi yang menangis adalah dengan terlebih dahulu mengetahui alasan mengapa bayi menangis, sehingga Mama dapat dengan cepat memenuhi kebutuhan mereka.

Tanpa mengetahui penyebabnya, Papa dan Mama mungkin sering mencoba berbagai teknik untuk menenangkannya tetapi malah membuat tangisan bayi justru meningkat. Jika si kecil masih menangis bahkan setelah Mama memeriksa semua penyebab umum di atas, cobalah lima cara menenangkan bayi di bawah ini:

1. Buat suara ''shush''

Buat suara ''shush'' atau bisikan lembut langsung ke telinga, sambil goyangkan si Kecil. Suara ini mirip dengan suara yang mereka dengar di dalam rahim. Jangan takut untuk menaikkan volume sedikit jika bayi menangis lebih kencang. 

Penelitian menunjukkan bahwa respons menenangkan dipicu oleh otak bayi saat digendong atau diguncang, hal ini dapat menyebabkan detak jantung bayi melambat dan otot menjadi lebih rileks. Pada saat yang sama, suara bisikan menciptakan gangguan berulang yang mungkin menjadi fokus si kecil agar ia tidak menangis.

2. Menyanyikan sebuah lagu

Si kecil tidak tahu apakah Mama bernyanyi tanpa nada atau dengan nada yang sempurna. Apa yang si kecil tahu adalah bahwa Mama menghujaninya dengan lagu dan cinta. Lain kali, jika si kecil rewel, Mama bisa nyanyikan lagu pengantar tidur klasik atau lagu apa pun yang Mama suka.

Seperti halnya gerakan, musik memiliki kemampuan untuk menenangkan sistem saraf, menurunkan detak jantung dan pernapasan bayi. Serta jangan remehkan kekuatan suara mama, karena bayi mungkin sangat tenang dengan suara Mama saat Mama bernyanyi. Suara mama mungkin terdengar familiar dan memiliki ritme yang menenangkan.

3. Matikan lampu

Menempatkan bayi di ruangan yang lebih gelap merupakan cara yang efektif ketika Bayi menangis dengan kencang. Selain itu, Mama juga bisa meletakkan bayi di ayunan dengan botol susunya. Ayunan memberi bayi sensasi goyang di lengan, dan bayi akan cepat terlelap karena posisi ini adalah hal yang paling nyaman untuknya.

Bayi dapat dengan mudah menjadi terlalu terstimulasi dengan semua kebisingan dan sinar lampu yang meneranginya sehari-hari. Karena itu, mematikan lampu sembari menggoyangkan ayunan si Kecil dapat membuatnya lebih tenang dan nyaman.

4. Membuat white noise

Trik lain yang bisa menenangkan bayi adalah dengan membuat beberapa kebisingan yang lembut (white noise). Nyalakan white noise seperti menyalakan kipas angin atau suara bising apap un yang volumenya tidak terlalu keras. 

Bayi nyaman mendengar white noise, karena ketika di dalam kandungan ia terbiasa mendengar suara kebisingan kecil yang berasal dari luar perut sang Mama. Meski begitu, tetaplah jaga agar volume white noise tidak berlebihan ya, Ma.

Penelitian menunjukkan bahwa mesin white noise dapat menyebabkan gangguan pendengaran jika terlalu keras dan terlalu dekat dengan si Kecil untuk waktu yang lama.

5. Keluar dari Rumah

Keluar rumah mungkin dapat menjadi solusi yang tepat untuk menenangkan diri. Namun jika ingin keluar rumah, pastikan Mama membawa si Kecil ke tempat yang lebih tenang dan damai. Karena perubahan suasana dan pemandangan yang damai dapat membuat si Kecil menjadi lebih merasa nyaman dibandingkan berada terus-terusan di dalam ruangan atau rumah. 

Apa Efek Membiarkan Bayi Menangis?

Apa Efek Membiarkan Bayi Menangis
Pexels/Ksenia

Mungkin sulit bagi orangtua untuk mendengarkan bayinya menangis. Banyak orangtua merasa jika mereka tak segera menggendong atau menenangkan bayi saat terbangun tengah malam, maka bisa terjadi dampak buruk pada sang buah hati. Sebuah penemuan menemukan bahwa sesungguhnya hal ini tidak terjadi.

Dilansir dari Medical Xpress, diketahui bahwa pada bayi hingga usia 18 bulan, membiarkan mereka menangis tidak akan menimbulkan masalah perilaku. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilaksanakan di University of Warwick.

Jika bukan karena penyakit, membiarkan bayi menangis selama beberapa waktu ini justru memiliki manfaat. Hal ini bisa membuat mereka menjadi menangis lebih sedikit pada saat berusia 18 bulan. Temuan lain yang muncul adalah hal ini diketahui tak berdampak pada perkembangan balita dan ketergantungan pada orang tua.

Faktanya,diketahui bahwa meninggalkan bayi menangis selama beberapa saat pada usia tiga bulan membuat mereka menangis lebih sebentar pada usia 18 bulan. Hal ini berarti membiarkan mereka menangis justru membuat mereka jadi tidak cengeng ke depannya.

Namun, jika bayi mama menangis terlampau lama maka akan lebih baik untuk tidak mengabaikannya. Durasi menangis yang lama sampai berjam-jam dapat menyebabkan si Kecil berpotensi mengalami breath holding spell.

Breath holding spell adalah kondisi di mana bayi menangis kejer sampai napasnya tertahan cukup lama sehingga warna mukanya membiru, hal ini dapat berisiko anak mengalami kejang.

Untuk itu, jika Mama sudah membiarkan si Kecil menangis beberapa saat namun tangisannya tak kunjung mereda, maka Mama harus benar-benar pastikan secara langsung kondisinya.

Itulah informasi mengenai alasan bayi menangis dan 5 cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest