- Hepatitis B
- BCG
- Polio
Jenis Imunisasi Bayi Satu Bulan, Mama Harus Tahu!
Imunisasi merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan anak sejak baru lahir. Dengan imunisasi, si Kecil akan mendapatkan perlindungan terhadap penyakit menular, serta membangun kekebalan tubuh jangka panjang.
WHO sendiri menyebutkan bahwa imunisasi dapat mencegah 3,5-5 juta kematian setiap tahunnya. Tak heran jika Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga sangat menganjurkan para orangtua untuk membawa anaknya mendapatkan imunisasi sesuai dengan usia bayi, termasuk untuk bayi berusia satu bulan.
Sebagai panduan, berikut Popmama.com rangkum informasi yang perlu Mama ketahui terkait jenis imunisasi bayi satu bulan. Yuk, disimak!
Jenis Imunisasi Bayi Satu Bulan
Di awal kehidupannya, bayi memiliki beberapa jadwal imunisasi yang perlu dipenuhi. Sebaiknya Mama mencatat dengan baik kapankah saatnya bayi mendapatkan imunisasi, agar tepat waktu dan tidak terlewatkan.
Dilansir dari IDAI, berikut adalah jenis imunisasi bayi satu bulan:
Lalu, apa sajakah kegunaan dan penjelasan dari masing-masing imunisasi yang diberikan?
1. Jadwal dan manfaat imunisasi Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B pada bayi terdiri dari 4 dosis. Dosis pertama diberikan segera setelah bayi lahir atau sebelum 24 jam.
Namun, jika bayi yang lahir memiliki berat kurang dari 2000 gram, maka imunisasi Hepatitis B sebaiknya ditunda sampai usia 1 bulan atau saat kepulangan bayi dari rumah sakit.
Jika ada kondisi ibu positif HBsAg dan bayi dalam kondisi bugar, maka bayi tersebut tetap mendapat imunisasi HB, namun tidak dihitung sebagai dosis primer.
Setelah dosis pertama, akan dilanjutkan dengan jeda sebulan sehingga si Kecil akan disuntik lagi pada bulan ke-2, ke-4, dan terakhir ke-6.
Imunisasi Hepatitis B sendiri merupakan jenis vaksin yang mengandung antigen virus hepatitis B (HBsAg). Imunisasi ini bermanfaat untuk mencegah infeksi virus Hepatitis B yang dapat mengganggu fungsi organ hati bayi.
2. Jadwal dan manfaat imunisasi BCG

Imunisasi BCG disuntikkan segera setelah bayi lahir atau sebelum berusia 1 bulan. Jika belum mendapat imunisasi BCG setelah waktu tersebut, maka paling lambat imunisasi ini harus diberikan ketika usia bayi tidak lebih dari 2–3 bulan.
Pada bayi yang lahir dari ibu yang memiliki tuberkulosis aktif, imunisasi BCG akan ditunda hingga bayi dipastikan tidak terinfeksi. Dalam waktu penundaan tersebut, bayi akan diberikan terapi pencegahan TB dan baru mendapat imunisasi BCG di usia 3 bulan apabila uji tuberkulin negatif.
Namun, jika uji tuberkulin tidak tersedia, maka imunisasi BCG tetap diberikan kepada bayi dengan pemantauan terhadap reaksi yang ditimbulkan.
Imunisasi BCG sendiri merupakan vaksin yang bermanfaat untuk melindungi bayi dari penyakit tuberkulosis (TB). Selain itu, imunisasi ini juga bermanfaat untuk mencegah radang otak (meningitis) akibat dari komplikasi TB.
3. Jadwal dan manfaat imunisasi Polio

Imunisasi polio oral (bOPV) diberikan dengan cara diteteskan ke mulut bayi ketika baru lahir. Kemudian dosis selanjutnya diberikan saat bayi berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan yang terakhir saat bayi berusia 18-24 bulan.
Imunisasi polio oral mengandung virus polio yang masih aktif, namun sudah dilemahkan. Imunisasi ini bermanfaat untuk membentuk sistem kekebalan tubuh di dalam usus untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan hingga kematian
Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Imunisasi Bayi

Sebelum membawa si Kecil untuk mendapatkan imunisasi, ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan dan persiapkan. Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan sebelum membawa si Kecil imunisasi:
- Pastikan bayi dalam kondisi sehat. Apabila si Kecil sedang jatuh sakit, konsultasikan pada dokter atau bidan sebelum memberikan imunisasi.
- Beritahukan pada dokter atau bidan tentang riwayat kesehatan bayi, termasuk riwayat alergi atau reaksi negatif terhadap imunisasi sebelumnya.
- Persiapkan dokumen yang dibutuhkan, seperti kartu imunisasi sebelumnya, kartu identitas bayi, dan buku kesehatan bayi.
- Pastikan bayi dalam keadaan bersih dan memakai baju yang nyaman sebelum imunisasi dilakukan.
- Berikan ASI atau susu formula sebelum imunisasi agar si Kecil kenyang dan tidak rewel.
- Perhatikan efek samping atau reaksi setelah imunisasi, seperti demam, kemerahan atau pembengkakan di area suntikan, atau kelelahan. Jika bayi menunjukkan reaksi yang tidak biasa atau mengkhawatirkan, segera hubungi dokter.
Demikian informasi terkait jenis imunisasi bayi satu bulan. Semoga informasi ini bisa membantu, ya, Ma!



















