- Kulit kepala bayi berminyak. Jika kulit kepala bayi mama berkerak, kemungkinan besar kepalanya akan terlihat seperti berminyak dan terdapat ketombe bersisik berwarna kuning yang menempel. Ketombe ini terlihat seperti serpihan kerak yang mengeras ketika digosok.
- Perubahan warna kulit: Perubahan warna kulit bayi terutama di bagian kepala akan terlihat, jika bayi mama memiliki cradle cap. Kulit kepala bayi mama akan terlihat lebih kemerahan dari biasanya. Hal ini terlihat seperti bayi mama menderita gatal karena kerak kepalanya, namun sebenarnya itu tidak terasa gatal sama sekali.
- Rambut rontok: Meskipun jarang menyebabkan kerontokan, namun ada sebagian bayi yang memiliki cradle cap rambutnya akan rontok. Namun jangan khawatir, karena rambut si Kecil akan tetap tumbuh jika cradle cap-nya sudah sembuh atau menghilang.
- Tidak hanya timbul di kepala. Bagi beberapa bayi, cradle cap tidak hanya timbul di kepalanya, melainkan ada area tubuh lainnya yang juga berkerak. Area tubuh yang rentan berkerak pada bayi selain kepala adalah area wajah, belakang telinga, pantat, dan ketiak.
Cradle cap dapat muncul di area lainnya karena ini merupakan salah satu bentuk dermatitis seboroik pada bayi. Dermatitis seboroik atau eksim seboroik dalah gangguan kulit yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan.
Eksim ini dapat timbul di area-area tertentu dan umumnya bayi paling sering mengalami jenis eksim seboroik di area kepala karena adanya penyumbatan kelenjar minyak serta daerah bokong karena efek pemakaian popok.
Kenapa Kulit Kepala Bayi Berkerak?

Munculnya kerak kepala pada bayi atau biasa disebut cradle crap sebenarnya normal terjadi pada si Kecil. Kerak kepala bayi adalah kondisi dimana kepalanya seperti ada ketombe yang berkerak dan warnanya kekuningan.
Mama mungkin khawatir dengan timbulnya ketombe yang bersisik dan berwarna kekuningan ini pada kulit kepala si Kecil. Namun, tak usah khawatir, karena ini tidak berbahaya kok. Seiring dengan berjalannya waktu, kerak kepala bayi akan hilang dengan sendirinya.
Lantas, kenapa kulit kepala bayi berkerak? Di bawah ini Popmama.com telah merangkum penjelasannya untuk Mama.
Apa Penyebab Kulit Kepala Bayi Berkerak?

Hingga kini belum diketahui pasti penyebab dari kulit kepala bayi berkerak. Namun, kerak kepala pada kulit kepala bayi umumnya disebabkan karena produksi sebum atau minyak yang dihasilkan oleh kelenjar minyak terlalu berlebihan.
Dokter berpendapat bahwa produksi kelenjar minyak yang berlebihan itulah yang menyebabkan sel-sel kulit mati pada kulit kepala. Sel-sel kulit mati tersebut kemudian membentuk kerak berwarna kekuningan. Kerak ini biasanya akan hilang sendiri, ketika si Kecil berusia lebih dari 12 bulan.
Selain penyebab di atas, ada berbagai kemungkinan lainnya yang bisa menyebabkan kerak pada kepala bayi. Berikut ini adalah faktor yang dapat memicu timbulnya kerak pada kulit kepala si Kecil:
1. Infeksi jamur malasezzia
Infeksi jamur malassezia pada kulit kepala bayi biasanya terjadi pada bayi yang tinggal di area tropis dan bersuhu lembab. Produksi keringat yang berlebih pada kepala bayi karena suhu yang panas dan lembab dapat membuat jamur malasezzia atau pityrosporum mudah menginfeksi kulit kepalanya.
Jamur jenis ini normalnya memang hidup di kulit manusia, tapi sebagian bayi bereaksi berlebihan terhadapnya sehingga mengalami infeksi. Bayi lebih rentan mengalami kulit kepala berkerak karena sistem imun tubuh mereka yang belum sekuat orang dewasa. Karena itu, bayi lebih mudah mengalami peradangan atau infeksi jamur.
2. Konsumsi antibiotik
Terlalu sering memberikan antibiotik pada kecil dapat membuat flora atau bakteri baik yang ada pada kulit bayi akan mati. Bakteri tersebut berperan menjaga keseimbangan kulit dan menjaga kulit dari infeksi bakteri patogen atau bakteri jahat maupun infeksi jamur. Apabila flora normal bakteri baik mati, maka kulit pun akan kehilangan pertahanannya untuk melawan jamur atau bakteri jahat.
3. Kebersihan kulit kepala kurang terjaga
Kurangnya menjaga kebersihan pada kulit kepala bayi juga dapat menyebabkannya berkerak lho, Ma. Hal ini terjadi karena penumpukan keringat dan minyak pada kulit kepala bayi sehingga kelenjar minyaknya jadi tersumbat dan menyebabkan timbul kerak pada kulit kepala si Kecil.
4. Terlalu sering keramas
Selain kulit kepala bayi yang kotor dapat menyebabkan timbul kerak, tapi terlalu sering mencuci kepala si Kecil juga tidak baik, Ma. Hal ini disebabkan penggunaan produk sampo yang berlebihan dapat membuat kelembaban alami pada kulit bayi berkurang dan ini bisa memicu timbulnya kerak di kulit kepala si Kecil.
Gejala Cradle Cap atau Kulit Kepala Bayi Berkerak

Gejala kulit kepala bayi berkerak biasanya paling banyak muncul saat usia bayi dua hingga enam minggu, tetapi juga bisa hilang timbul sampai ia berusia satu tahun.
Berikut ini beberapa gejala yang nampak jika bayi mama mempunyai cradle cap di kepalanya:
Pengobatan Kulit Kepala Bayi yang Berkerak

Dokter biasanya langsung tahu jika bayi mama mengalami dermatitis seboroik karena gejalanya sangat umum. Tanpa prosedur pemeriksaan tertentu, dokter bisa langsung memberikan diagnosis dan pengobatan.
Adapun pengobatan kulit kepala bayi yang berkerak biasanya diatasi dengan cara-cara berikut:
- Pemberian krim hydrocortisone: Pemberian krim ini biasanya akan diresepkan oleh dokter jika cradle cap pada bayi mama mengalami peradangan.
- Rutin membersihkan kulit kepala: Menjaga kebersihan kulit kepala bayi memang diperlukan untuk mencegah timbulnya kerak. Namun, jangan menggunakan produk sampo atau produk kimia lainnya untuk membersihkannya secara berlebihan. Bersihkan kepala bayi secukupnya sampai kepalanya terlihat bersih dari minyak.
- Sisir atau usap dengan lembut kulit kepala bayi: Dengan menyisir rambut bayi dan mengusap kepalanya secara lembut dapat membantu kerak yang ada di kepalanya rontok.
- Oles kulit kepala dengan minyak zaitun atau kelapa: Usap perlahan kulit kepala bayi mama menggunakan kapas atau cotton bud yang telah diberi minyak zaitun. Usap secara perlahan sampai keraknya rontok. Selain minyak zaitun, sebagai pilihan Mama juga dapat menggunakan minyak kelapa, petroleum jelly atau baby oil untuk mengusap kulit kepala si Kecil.
Cara Mencegah Timbulnya Kerak Pada Kulit Kepala Bayi

Tak ada cara khusus untuk mencegah timbulnya kerak pada kulit kepala bayi. Tapi Mama bisa secara rutin mencuci dan menyisir rambutnya. Mencuci kepala bayi secara rutin dapat membantu membersihkannya dari minyak atau sebum yang berlebihan.
Penggunaan sampo sebaiknya jangan terlalu sering digunakan, Mama cukup membersihkan kepala bayi 2-3 hari sekali. Pilihlah sampo yang mengandung zat hypoallergenic dan bebas dari bahan berbahaya seperti paraben, ftalat, pewangi, serta sulfat (SLS/SLES).
Untuk bayi yang berkulit sensitif, dianjurkan untuk memakai sampo yang memiliki ph 5,5 karena sesuai dengan kulitnya. Menjaga ph kulit bayi akan sangat membantu mengatasi dan mencegah masalah kulit seperti jerawat bayi, eksim, serta kulit kering.
Nah, itu tadi penjelasan kenapa kulit kepala bayi berkerak. Apakah si Kecil pernah mengalaminya, Ma?
Baca juga:



















