Ini Alasan Pentingnya Skrining Hipotiroid pada Bayi Baru Lahir

Ma, ini alasan mengapa skrining hipotiroid pada bayi baru lahir penting dilakukan!

5 November 2021

Ini Alasan Penting Skrining Hipotiroid Bayi Baru Lahir
Unsplash/Solen Feyissa

Meski terlihat sehat dan sempurna, bayi baru lahir perlu menjalani skrining atau pemeriksaan. Skrining pada bayi baru lahir bertujuan untuk mendeteksi dan intervensi dini agar tumbuh kembang bayi dapat optimal. Salah satu jenis skrining yang perlu dilakukan pada bayi baru lahir adalah skrining hipotiroid.

Hal ini dikarenakan penyakit akibat gangguan tiroid merupakan salah satu penyakit yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Salah satu gangguan tiroid yang berdampak serius bagi bayi adalah hipotiroid kongenital. 

Di bawah ini Popmama.com rangkum informasi seputar hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir dan proses skriningnya. Disimak yuk, Ma!

Apa Itu Hipotiroid Kongenital?

Apa Itu Hipotiroid Kongenital
Freepik/wirestock

Sebelum membahas mengenai proses skrining hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir, alangkah baiknya kita memahami dahulu apa itu hipotiroid kongenital. Dalam situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) disebut bahwa hipotiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak berfungsi untuk membuat cukup hormon tiroid. Sedangkan hipotiroid kongenital adalah gangguan yang terjadi pada bayi sejak lahir. 

Tiroid adalah kelenjar yang terletak di leher, tepat di bawah kotak suara. Kelenjar tiroid berperan dalam membuat hormon tiroid. Hormon-hormon ini berfungsi untuk membantu mengontrol metabolisme pada kecepatan yang normal agar otak, jantung, otot, dan organ lainnya bekerja dengan baik. 

Metabolisme yang normal juga membantu memastikan suhu, detak jantung, tingkat energi, dan laju pertumbuhan yang sehat. Jika bayi tidak membuat cukup hormon tiroid, maka dapat menyebabkan masalah serius seperti cacat mental, keterlambatan pertumbuhan, atau kehilangan pendengaran. 

Kondisi ini perlu diobati sesegera mungkin untuk menurunkan risiko gangguan kesehatan dalam jangka panjang. Jika tidak segera diobati, hipotiroid kongenital dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. 

Editors' Pick

Penyebab dan Gejala Hipotiroid Kongenital

Penyebab Gejala Hipotiroid Kongenital
Freepik/Freestockcenter

Pada dasarnya, penyakit kelainan bawaan dapat disebabkan oleh berbagai hal. Kondisi hipotiroidisme kongenital sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, beberapa di antaranya bersifat genetik.

Penyebab hipotiroid kongenital

Dilansir dari Stanford Children’s Health, penyebab hipotiroid kongenital yang paling umum adalah kegagalan kelenjar tiroid untuk tumbuh sebelum bayi lahir. Namun, ada beberapa penyebab lain hipotiroid kongenital, yaitu:

  • Kelainan pembentukan kelenjar, yaitu kondisi di mana kelenjar tidak dibentuk, kelenjar kecil atau posisi kelenjar tidak pada tempatnya.

  • Gangguan pada pembuatan hormon tiroid.

  • Kekurangan yodium pada ibu hamil.

Gejala hipotiroid kongenital

Bayi yang menderita hipotiroid kongenital ringan mungkin tidak menunjukkan gejala-gejala yang jelas. Namun, bayi yang mengalami hipotiroid kongenital yang berat bisa menunjukan beberapa gejala, seperti berikut:

  • Kulit dan mata tampak menguning

  • Lesu dan nafsu makan rendah

  • Kulit kering

  • Pusar tampak menonjol

  • Sembelit

  • Pertumbuhan tulang yang lambat

  • Otot yang lemah

  • Kekurangan energi

  • Wajah tampak bengkak

Namun, setiap anak dapat menunjukan gejala yang berbeda-beda.

Proses Skrining Hipotiroid pada Bayi Baru Lahir

Proses Skrining Hipotiroid Bayi Baru Lahir
Unsplash/solenfeyissa

Diagnosis hipotiroid kongenital tidak bisa dilakukan saat bayi masih berada di dalam kandungan karena saat di dalam kandungan, hormon tiroid bayi masih mendapat bantuan dari hormon sang Mama.

Skrining hipotiroid kongenital dilakukan saat bayi berumur 48-72 jam atau sebelum bayi pulang dari rumah sakit. Pengujian dilakukan dengan cara mengambil sampel beberapa tetes darah yang diambil dari tumit bayi. 

Salah satu tesnya dilakukan untuk mengetahui fungsi tiroid bayi. Di laboratorium, kadar hormon perangsang tiroid akan diukur dan hasilnya dapat diketahui dalam waktu kurang dari 1 minggu. Jika hasil tes tidak normal, bayi akan diperiksa oleh Tim Konsultan Program Skrining Bayi Baru Lahir untuk mendapatkan penanganan selanjutnya.

Manfaat Skrining Hipotiroid Kongenital pada Bayi Baru Lahir

Manfaat Skrining Hipotiroid Kongenital Bayi Baru Lahir
Freepik/KamranAydinov

Skrining hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir mempunyai manfaat yang sangat besar. Skrining hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir dapat mencegah gangguan pertumbuhan pada bayi.

Deteksi dini hipotiroid kongenital dengan pemeriksaan skrining juga dapat mencegah anak mengalami kecacatan intelektual, fisik dan penyakit yang mengancam jiwa di kemudian hari.

Pengobatan Hipotiroid Kongenital

Pengobatan Hipotiroid Kongenital
Unsplash/Christian Bowen

Bayi yang tidak didiagnosis atau diobati dalam beberapa minggu pertama setelah lahir berpotensi memiliki IQ yang lebih rendah dan lebih banyak mengalami masalah kesehatan fisik daripada bayi yang mendapat perawatan lebih cepat. Oleh karena itu, hipotiroid kongenital harus dideteksi sedini mungkin agar bayi segera mendapatkan pengobatan.

Bayi yang sudah didiagnosis menderita hipotiroid kongenital akan segera diberi pengobatan dengan pengganti hormon tiroid, yaitu berupa tablet tiroksin yang bisa digerus kemudian dicampur dengan ASI atau air. Tablet ini diberikan pada bayi sebanyak satu kali dalam sehari. 

Cara kerja obat ini sama seperti hormon yang dihasilkan oleh kelenjar gondok. Obat tiroksin cukup mudah didapat dan harganya juga cukup terjangkau.

Nah, itulah informasi seputar hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir. Skrining hipotiroid kongenital bertujuan untuk mendeteksi kelainan sedini mungkin guna mencegah kerusakan otak yang permanen dengan memberikan pengobatan sebelum anak berusia satu bulan.

Selama obat diberikan dengan takaran yang benar secara teratur, anak dengan hipotiroid akan memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan seperti anak normal bisa sekolah dan bekerja. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

The Latest