Peak of crying
Bayi baru lahir cenderung meningkatkan frekuensi dan durasi tangisan pada minggu-minggu setelah melahirkan. Biasanya, puncak tangisan ini saat bayi berusia 2 bulan, dan mulai mereda sekitar usia 3 hingga 5 bulan.
Unexpected
Tangisan datang dan berhenti secara terus-menerus tanpa bisa diprediksi. Tidak hanya itu, tangisan bayi juga tidak dapat diketahui penyebabnya secara jelas.
Resists soothing
Meskipun Mama dan Papa berusaha keras untuk menenangkan bayi, saat bayi berada di fase purple crying, tangisannya tetap akan berlanjut.
Pain-like face
Saat menangis, bayi mungkin akan terlihat seperti kesakitan. Namun, tenang saja, saat fase purple crying, bayi tidak akan menangis karena sakit atau tidak nyaman.
Long-lasting
Tangisan bayi akan berlangsung mulai dari 30 menit hingga beberapa jam ke depan.
Evening
Evening atau witching hour merupakan waktu puncak tangisan bayi. Sesuai namanya, waktu ini terjadi pada sore dan malam hari.
Mengenal Purple Crying pada Bayi dan Cara Mengatasinya

- Purple crying adalah periode ketika bayi menangis lebih lama dari biasanya, terjadi antara usia 2 minggu hingga 3-4 bulan.
- Ciri khas purple crying termasuk tangisan yang tiba-tiba dan tak terduga, serta sulit untuk ditenangkan.
- Cara mengatasi purple crying antara lain dengan kontak kulit ke kulit, membedong, gerakan, mandi air hangat, udara segar, dan memeriksa kebutuhan fisik bayi.
Menjadi orangtua baru adalah pengalaman yang penuh kebahagiaan, tapi juga tantangan. Banyak hal baru yang akan dipelajari seiring tumbuh kembang bayi, salah satunya dalam hal bayi menangis. Butuh beberapa waktu bagi orangtua untuk mengerti arti tangisan bayi.
Bayi sering menangis tanpa sebab dan dalam kurun waktu yang lama. Hal ini tidak jarang membuat orangtua merasa cemas. Namun, banyak yang belum mengetahui, bahwa tangisan bayi tanpa sebab dan dalam kurun waktu yang lama disebut dengan purple crying.
Purple crying adalah istilah yang menggambarkan periode ketika bayi sering menangis lebih lama dari biasanya, biasanya terjadi antara usia 2 minggu hingga 3-4 bulan. Ini adalah hal normal yang terjadi pada bayi, terutama dalam perkembangan sistem saraf.
Lalu, apa sebenarnya purple crying? Apakah itu membahayakan bayi? Berikut Popmama.com telah rangkum apa itu purple crying pada bayi dan cara mengatasinya, yang dilansir dari Parents. Yuk, simak sampai tuntas!
Apa Itu Purple Crying?

Purple crying umumnya terjadi pada bayi mulai dari usia dua minggu hingga usia empat bulan. Pada beberapa bayi, tangisan akan berlangsung selama dua hingga tiga jam per hari, tapi ada kemungkinan untuk bayi menangis hingga lima jam per hari.
Istilah ini memiliki makna dalam setiap huruf PURPLE.
Cara Mengatasi Purple Crying pada Bayi

Ciri khas purple crying adalah bayi tampak tak terhibur pada semua cara untuk menenangkan. Bayi akan tetap menangis meskipun telah digendong, diayun, hingga diberi susu atau ASI. Lalu, bagaimana cara menghadapi bayi saat purple crying?
Berikut adalah berbagai teknik-teknik untuk menenangkan bayi saat purple crying:
Skin to skin contact
Menempatkan bayi tanpa menggunakan pakaian, hanya popok, langsung di dada telanjang. Hal ini dapat mengatur detak jantung bayi, sehingga akan memberi efek menenangkan.
Membedong
Bungkus bayi dengan kain atau selimut yang nyaman. Membedong sering kali dapat membantu bayi merasa aman dan nyaman, yang dapat mengurangi tangisannya.
Gerakan
Gendong bayi dengan gerakan-gerakan tambahan, seperti berjalan atau mengayun saat bayi menangis.
Mandi air hangat
Waktu mandi biasanya merupakan pengalaman yang menenangkan bagi bayi. Agar bayi jauh lebih tenang, gunakan air hangat saat memandikan bayi.
Udara segar
Ajak bayi keluar agar melihat pemandangan atau menghirup udara segar sambil berjalan kaki dalam waktu yang sebentar. Penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki selama lima menit saja dapat membantu menenangkan bayi yang menangis.
Kebutuhan fisik
Periksa semua tanda fisik bayi, seperti suhu tubuh, popok, sendawa, atau lapar.
Namun, sebagai catatan, jika bayi terlihat menangis karena kesakitan atau tidak nyaman, segera periksa ke dokter. Dalam hal ini, penting untuk memercayai insting mama dan papa.
Tips Mengelola Stres pada Orangtua saat Bayi Mengalami Purple Crying

Meskipun purple crying tidak menandakan anak dalam kondisi bahaya, tetap saja pasti akan membuat orangtua lelah. Jika Mama atau Papa merasa lelah dan kewalahan, carilah cara untuk merawat diri sendiri, yang pada akhirnya akan menjadi yang terbaik untuk si Kecil.
Perhatikan perawatan diri
Perawatan diri adalah komponen penting dalam mengasuh anak yang sering kali diabaikan. Menjaga kesehatan berarti orangtua berada dalam posisi yang lebih baik untuk merawat bayi. Berikut adalah beberapa teknik perawatan diri meliputi yang dapat dilakukan:
Mengonsumsi makanan sehat
Istirahat yang cukup
Berolahraga secara teratur
Bersosialisasi dengan orangtua lain
Istirahat yang cukup
Jika bayi tetap menangis meskipun sudah ditenangkan, orangtua dapat membaringkan bayi di tempat yang aman, lalu tinggalkan. Orangtua perlu meluangkan waktu untuk menenangkan diri sebelum kembali mendampingi bayi. Tidak ada aturan waktu pasti yang diperlukan, semua tergantung pada diri masing-masing.
Hubungi pasangan, anggota keluarga, atau pengasuh terpercaya untuk meminta bantuan.
Itu dia pengertian purple crying pada bayi dan cara mengatasinya. Jika bayi mengalami purple crying, jangan lupa terapkan cara-cara di atas!



















