Baru Lahir, Bayi Ini Sumbangkan Ginjal dan Hatinya untuk 3 Bayi Lain

Para dokter dan perawat pun memberikan penghormatan khusus untuk bayi tersebut

28 Januari 2019

Baru Lahir, Bayi Ini Sumbangkan Ginjal Hati 3 Bayi Lain
Pexels/Pixabay

Seorang bayi yang mendonorkan tiga organ tubuhnya mendapat penghormatan dari para dokter dan perawat saat dibawa ke ruang operasi.

Alondra Torres Aria divonis mengalami kematian otak karena pneumonia atau paru-paru basah yang diidapnya.

Dikutip mirror.co.uk, sampai saat terakhir, ia bertahan hidup menggunakan respirator. Melihat kondisi anaknya, orangtua Alondra membuat keputusan yang sangat berani.

Mereka menyetujui untuk menyumbangkan dua buah ginjal dan hati Alondra untuk menyelamatkan nyawa tiga bocah lainnya.

Baru Lahir, Bayi Ini Sumbangkan Ginjal Hati 3 Bayi Lain
mirror.co.uk

Para dokter dan perawat berjajar di koridor rumah sakit untuk memberi penghormatan terakhir Alondra saat ia dibawa menuju ruang operasi.

Meski diselimuti perasaan duka yang mendalam, Jenni Barraza, ibu Alondra, bersyukur putrinya bisa membantu tiga bocah yang membutuhkan donasi organ. Hal ini membuat kepergian putrinya itu tak sia-sia.

Petugas medis yang merawat Alondra pun sangat tersentuh pada keputusan itu. Para dokter dan perawat lantas berjajar di koridor untuk mengucapkan selamat tinggal dan memberikan penghormatan terakhir kepada Alondra.

Baru Lahir, Bayi Ini Sumbangkan Ginjal Hati 3 Bayi Lain
mirror.co.uk

Dalam sebuah video yang mengharukan terlihat mereka berdiri bersampingan sambil mengatupkan tangan dan menundukkan kepala ketika Alondra dibawa menuju ruang operasi.

Pengorbanan Alondra dan orangtuanya ini membuat mereka tak bisa berkata-kata. Momen ini terjadi di sebuah rumah sakit di Monterrey, Nuevo Leon, Mexico.

Jenni pun mengungkapkan kepedihannya di media sosial dan mengucapkan selamat tinggal untuk putrinya, yang meninggal setelah operasi.

Berkaca dari kasus Alondra, maka tak ada salahnya jika kamu ataupun anggota keluarga lainnya berniat untuk mendonorkan organ tubuh setelah meninggal dunia.

Untuk itu, berikut Pomama.com telah merangkum 9 jenis organ tubuh yang dapat didonorkan beserta tata cara dan aturan yang ada di Indonesia dalam mendonorkan organ tubuh.

Jenis Organ yang Bisa Didonasikan

Jenis Organ Bisa Didonasikan
huffingtonpost.com

Dilansir dari laman Boldsky, berikut beberapa organ tubuh manusia yang dapat didonorkan untuk orang lain:

  • Jantung

Jika ingin menjadi pendonor jantung, proses donor bisa dilakukan saat pendonor sudah dinyatakan meninggal. Penerima biasanya adalah pasien yang menderita gagal jantung atau orang yang lahir dengan cacat jantung.

Begitu pendonor dinyatakan meninggal, transplantasi harus cepat dilakukan.

  • Ginjal 

Untuk mendonorkan ginjal, pendonor bisa dalam kondisi hidup atau meninggal. Ini akan diterima oleh pasien dengan gagal ginjal.

Ginjal dari pendonor yang hidup akan menyingkirkan dialisis selama sisa hidup mereka. Sedangkan untuk pemdonor, sisa ginjal akan membesar dan bekerja bersama-sama untuk ginjal yang hilang.

  • Paru-paru

Sama seperti pendonor ginjal, pendonor bisa melakukannya dalam keadaan hidup ataupun meninggal. Ini mungkin berguna jika penerima membutuhkan satu paru-paru.

Pada beberapa pasien dengan penyakit paru-paru, sangat penting untuk mengganti kedua paru-paru, namun, kedua paru-paru hanya bisa didonorkan dari seseorang yang sudah meninggal.

Transplantasi paru meningkatkan harapan hidup pada orang dengan penyakit paru stadium akhir.

  • Pankreas 

Pendonor hidup dapat menyumbangkan sebagian pankreasnya. Transplantasi pankreas biasanya dilakukan pada orang yang memiliki diabetes tipe-1 dan gagal ginjal stadium akhir.

Dalam kasus seperti itu, ginjal dan pankreas keduanya ditransplantasikan.Bila pankreas baru ditransplantasikan, yang lama biasanya tidak diangkat.

Pasien dapat hidup tanpa transplantasi pankreas tetapi harus hidup dari insulin dan suplemen enzim selama sisa hidupnya.

  • Hati 

Seorang pendonor hidup dapat menyumbangkan sebagian hatinya ke orang dengan gagal hati. Hati pendonor akan beregenerasi dan tidak akan mempengaruhi gaya hidup.

Transplantasi hati akan memberi kesempatan hidup baru kepada orang-orang dengan gagal hati atau kanker hati.

  • Usus 

Pasien dengan penyakit usus yang mengancam jiwa atau sindrom usus pendek mungkin memerlukan transplantasi usus.

Biasanya usus kecil membutuhkan transplantasi. Ini adalah jenis transplantasi organ yang paling langka dilakukan. Seorang donor hidup dapat menyumbangkan sebagian dari usus mereka.

  • Kornea 

Jaringan transparan dan melengkung yang menutupi iris dan pupil kita sangatlah penting. Hal ini memungkinkan cahaya melewatinya dan memungkinkan kita untuk melihat.

Hampir semua orang bisa memenuhi syarat untuk menyumbangkan kornea jika tidak terancam dengan penyakit yang sangat menular.

Ini mengembalikan penglihatan mata kepada mereka yang menderita kebutaan kornea. Hanya saja, cuma mereka yang sudah meninggal yang dapat menyumbangkan korneanya dan transplantasi harus dilakukan dalam waktu 24 jam.

  • Kulit 

Transplantasi kulit biasanya disebut sebagai cangkokan kulit dan digunakan untuk mengobati luka bakar dan kehilangan kulit karena infeksi.

Hanya pasien yang sudah meninggal yang bisa menyumbangkan kulit. Siapapun dapat menyumbangkan kulitnya tanpa memandang usia atau warnanya, tapi bukan orang yang menderita penyakit menular atau AIDS.

Kulit harus disumbangkan dalam waktu 6 jam setelah kematian dan hanya bagian atas 1/6 dari kulit yang bisa dicangkok.

  • Katup jantung 

Seorang pasien dengan kalsifikasi katup akan memerlukan transplantasi katup. Ini dianggap sebagai transplantasi yang menyelamatkan nyawa dan akan mengembalikan fungsi normal jantung.

Pendonor katup jantung harus mereka yang sudah meninggal dunia.

Aturan Pendonoran Organ di Indonesia

Aturan Pendonoran Organ Indonesia
Pixabay/skeeze

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomo 38 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Transplantasi Organ, ada dua persyaratan yang harus dilengkapi sebelum mendonorkan organ tubuh kepada orang lain.

Aturan pertama, kamu perlu melengkapi persyaratan administratif, sedangkan aturan kedua adalah kelengkapan persyaratan medis.

Untuk persyaratan administratif, pendonor perlu melengkapi beberapa surat berikut:

  • Surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktek.
  • Telah berusia 18 (delapan belas) tahun dibuktikan dengan KTP, kartu keluarga, dan/atau akta kelahiran.
  • Membuat pernyataan tertulis tentang kesediaan pendonor menyumbangkan organ tubuhnya secara sukarela tanpa meminta imbalan.
  • Memiliki alasan menyumbangkan organ tubuhnya kepada resipien secara sukarela.
  • Mendapat persetujuan suami/istri, anak yang sudah dewasa, orangtua kandung, atau saudara kandung pendonor.
  • Membuat pernyataan memahami indikasi, kontra indikasi, risiko, prosedur transplantasi organ, panduan hidup pascatransplantasi organ, serta pernyataan persetujuannya.
  • Membuat pernyataan tidak melakukan penjualan organ ataupun perjanjian khusus lain dengan pihak resipien.

Pemeriksaan medis awal dan skrining dilakukan oleh rumah sakit penyelenggara transplantasi organ atas permintaan dari Komite Transplantasi Nasional atau Perwakilan Komite Transplantasi Nasional di Provinsi terhadap calon pendonor yang telah melakukan pendaftaran.

Pemeriksaan medis awal dan skrining ditujukan untuk memastikan kelayakan sebagai pendonor dilihat dari segi kesehatannya.

Untuk di Indonesia sendiri, kini hanya ada 5 jenis organ tubuh yang boleh didonorkan, antara lain:

  • Salah satu atau kedua ginjal,
  • sebagian organ hati,
  • sebagian organ pankreas,
  • sebagian organ paru-paru,
  • kornea mata.

Nah, itulah beberapa fakta mengenai kasus Alondra yang telah mendonorkan organ tubuhnya untuk menyelamatkan nyawa anak lain.

Semoga dengan adanya kasus ini, kita dapat lebih bersyukur dan lebih memerhatikan kondisi kesehatan organ tubuh selagi masih ada waktu.

Baca juga: 

The Latest