5 Tips Lengkap tentang MPASI yang Mama Harus Pahami, Catat Ya Ma!

Bantu pastikan si Kecil dapatkan yang terbaik

9 Oktober 2020

5 Tips Lengkap tentang MPASI Mama Harus Pahami, Catat Ya Ma
Shutterstock/Mindy w.m Chung

Pemberian MPASI merupakan tahapan penting dalam tumbuh kembang anak. Namun, hal ini tak jarang menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi seorang ibu. Sebab, Mama harus benar-benar tahu kapan waktu yang tepat, nutrisi apa yang dibutuhkan, bagaimana caranya memberikan MPASI yang benar, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, untuk membantu Mama penuhi kebutuhan si Kecil di momen emas ini, berikut 5 tips lengkap tentang MPASI yang harus Mama pahami.

1. Waktu terbaik untuk mulai memberikan MPASI

1. Waktu terbaik mulai memberikan MPASI
Shutterstock/anek.soowannaphoom

Waktu terbaik untuk mulai memberikan MPASI adalah ketika anak sudah siap untuk menerimanya. Kapankah itu? Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), waktu yang tepat untuk memberikan MPASI adalah ketika anak sudah menunjukkan tanda-tanda seperti kepala yang sudah bisa tegak, sudah bisa duduk, sudah mencoba untuk meraih makanan, dan refleks membuka mulut ketika disuapi makanan. 

Biasanya, anak menunjukkan tanda-tanda ini begitu menginjak usia enam bulan. Untuk itu, Mama harus peka terlebih dahulu dengan perkembangan fisiologis anak sebelum memberikannya MPASI. Jadi, jangan lupa ya Ma, pastikan si Kecil sudah menunjukkan kesiapannya sebelum memberikan MPASI.

Editors' Pick

2. Strategi pemberian MPASI menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia

2. Strategi pemberian MPASI menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia
Shutterstock/anek.soowannaphoom

Saat ini banyak sekali informasi soal strategi pemberian MPASI yang beredar di media sosial. Lalu, mana yang harus Mama gunakan? Saran Popmama, sebaiknya gunakan strategi dari para ahli saja. Nah, mengutip dari idai.or.id, berikut ini empat strategi yang bisa Mama terapkan:

  • Tepat waktu, yaitu memberikan MPASI pada ketika ASI saja tak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Biasanya di usia sekitar enam bulan.
  • Aman dan higienis, artinya MPASI dibuat dari cara, bahan, dan alat yang aman serta higienis untuk cegah penyakit atau reaksi alergi.

  • Diberikan secara responsif, yaitu MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar dan kenyang anak.

  • Adekuat, artinya menu MPASI yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan energi, protein, dan mikronutrien anak.

3. Menu-menu MPASI yang kaya gizi dan disukai anak

3. Menu-menu MPASI kaya gizi disukai anak
Shutterstock/Syda Productions

Melihat betapa besarnya peran MPASI bagi tumbuh kembang anak, maka Mama harus memastikan menu-menu MPASI yang diberikan sudah mencukupi kebutuhan gizi anak. Tak hanya itu, cita rasa yang lezat juga bisa bantu anak jadi lebih lahap saat makan lho Ma. Untuk itu, Mama bisa membuat menu MPASI seperti pir saus keju, sup krim, puree ubi, bubur melon, bubur jagung, dan lain sebagainya. Mama bisa temukan lebih banyak resep MPASI lezat bernutrisi lainnya di BebeJourney persembahan Bebeclub.

Menu-menu MPASI di BebeJourney ini disusun berdasarkan rekomendasi dari para ahli nutrisi lho Ma, jadi Mama tak perlu khawatir soal kandungan gizinya. Selain itu, Mama juga bisa mendapatkan panduan tumbuh kembang bulanan, poop tracker, dan tips pencernaan sehat di BebeJourney. Tentu saja, panduan dan tips tersebut juga langsung dari para ahli. Dengan demikian, Mama bisa mengoptimalkan tumbuh kembang anak di momen emasnya.

Jadi, yuk daftarkan diri Mama di BebeJourney untuk menikmati beragam fitur tersebut dengan klik di sini. Tenang, gratis kok Ma!

4. Tips jika terjadi reaksi alergi pada anak

4. Tips jika terjadi reaksi alergi anak
Shutterstock/comzeal images

Reaksi alergi akibat satu jenis MPASI memang umum terjadi. Biasanya ditandai dengan munculnya ruam pada kulit, bengkak pada area wajah dan mulut, muntah, batuk dan bersin, gatal-gatal, hingga diare. Jika si Kecil menunjukkan tanda-tanda ini Mama sebaiknya lebih waspada soal apa yang menjadi penyebabnya ya. 

Untuk itu, Mama sangat disarankan untuk mengisolasi setiap menu MPASI dan memberikan jeda waktu setiap akan memperkenalkan menu yang baru. Mama juga disarankan untuk menunda pemberian MPASI yang sekiranya bisa memicu reaksi alergi. Selain itu, pastikan juga lingkungan sekitar tetap terjaga kebersihannya ya Ma karena tak menutup kemungkinan si Kecil alergi bukan dari makanan. 

Jika reaksi alergi anak semakin parah, Popmama ingatkan untuk tidak melakukan pengobatan sendiri tanpa anjuran dari tenaga medis ya Ma. 

5. Metode weaning yang cocok untuk Mama terapkan

5. Metode weaning cocok Mama terapkan
Shutterstock/surajet.l

Saat ini ada beberapa metode weaning atau pemberian MPASI yang umum diterapkan oleh para ibu. Pertama, metode baby-led weaning yang memberikan anak kesempatan untuk memilih sendiri apa yang ia makan dan seberapa banyak ia akan makan. Tugas orangtua adalah menyiapkan finger food bernutrisi dan mengawasi anak agar tidak sampai tersedak. Namun, menurut IDAI, metode ini masih perlu ditelaah lebih lanjut karena masih belum terbukti keunggulannya dibandingkan metode weaning lainnya.

Kedua, metode gentle weaning atau menyapih dengan halus. Menurut metode ini, Mama tak harus menawarkan atau pun menolak memberikan ASI. Sebaliknya, Mama cukup membatasi pemberian ASI saja. Namun, metode ini kurang cocok diterapkan pada awal-awal pemberian MPASI karena anak masih membutuhkan nutrisi dari ASI.

Ketiga, metode responsive weaning atau metode aktif-responsif. Metode ini terbilang cukup konvensional karena Mama harus dengan sabar menyuapi MPASI kepada anak. Pemberian tekstur MPASI pun diberikan secara berjenjang, mulai dari halus hingga padat. Metode ini dianggap lebih aman dan lebih mampu memastikan kecukupan nutrisi anak, sehingga masih direkomendasikan oleh IDAI.

Nah, kalau Mama akan pakai metode weaning yang mana nih? Apa pun pilihan Mama, pastikan itu sudah hasil riset dari sumber informasi yang valid ya Ma!

Baik Ma, itu dia lima tips lengkap tentang MPASi yang harus Mama pahami. Semoga dengan tips-tips di atas, Mama bisa semakin mengoptimalkan tumbuh kembang anak ya. Selamat mencoba, Ma!

Topic:

The Latest