Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Bolehkah MPASI Diberi Saus Tomat? Ini Penjelasannya

ilustrasi saus tomat (unsplash.com/Dennis Klein)
ilustrasi saus tomat (unsplash.com/Dennis Klein)
Intinya sih...
  • MPASI bayi boleh diberi saus tomat namun sebaiknya diberi saus tomat buatan rumah atau saus tomat yang dibuat khusus untuk bayi.
  • Tomat kaya akan nutrisi seperti vitamin C, provitamin A, antioksidan, dan air, baik untuk kesehatan bayi.
  • Bayi dapat mengonsumsi tomat segera setelah siap makan padat, namun perlu diwaspadai potensi reaksi alergi dan tersedak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di usia 6 bulan, Mama mulai memperkenalkan beragam makanan pada si Kecil. Selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya, bayi pun jadi mengenal beragam rasa dari berbagai jenis makanan.

Bagi orang dewasa, masakan biasanya diberi bumbu-bumbu dan saus penyedap. Tapi bagaimana dengan MPASI bayi? Misalnya ketika Mama ingin menambahkan saus tomat ke dalam MPASI si Kecil.

Bila Mama sedang mempertimbangkan untuk menambahkan saus tomat, Popmama.com sudah merangkum informasi tentang bolehkah MPASI diberi saus tomat di ulasan berikut ini.

ilustrasi saus tomat (freepik.com/Mdjaff)
ilustrasi saus tomat (freepik.com/Mdjaff)

Bolehkah MPASI Diberi Saus Tomat?

Agar si Kecil mau makan atau makanannya terasa lebih lezat, Mama menambahkan saus tomat. Tapi bolehkah MPASI diberi saus tomat?

Saus tomat yang dijual di pasaran mengandung pasta tomat, gula, garam, dan pengawet. Dilansir dari unggahan Instagram dr. Citra Amelinda, Sp. A, IBCLC, MKes, di laman Instagram pribadinya @citra_amelinda, makanan anak boleh diberikan gula dan garam. Dengan catatan, jika pemberian gula dan garam itu dapat membuat si Kecil mau makan. Selain itu, gula dan garam pun hanya boleh ditambah sesedikit mungkin, Ma.

Bila Mama ingin menambahkan saus tomat, disarankan untuk membuat pasta tomat sendiri untuk si Kecil atau membeli produk yang khusus dibuat untuk bayi, ya.

Ilustrasi Tomat (pexels.com/@AS Photography)
Ilustrasi Tomat (pexels.com/@AS Photography)

Nutrisi Tomat

Memang, tomat bisa menjadi bahan dasar untuk makanan yang kurang sehat seperti pizza dan saus tomat, tetapi buahnya sendiri sangat bergizi. Bagi bayi, tomat memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Manfaatnya antara lain:

  • Kaya vitamin C. Tomat merupakan sumber vitamin C yang baik. Dengan 16,9 miligram (mg), satu buah berukuran sedang memenuhi 34 persen kebutuhan vitamin C harian untuk bayi usia 7 hingga 12 bulan. Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi jika dikonsumsi bersama sumber zat besi. Selain itu, mikronutrien ini meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu penyembuhan luka.
  • Kaya provitamin A. Tambahkan provitamin A ke dalam campuran mikronutrien tomat yang mengesankan. Tubuh mengubah karotenoid provitamin A menjadi vitamin A. Satu tomat segar berukuran sedang mengandung 51 mikrogram (mcg), atau sekitar 10 persen dari kebutuhan harian bayi usia 7 hingga 12 bulan. Nutrisi ini mendorong komunikasi dan pertumbuhan sel, perkembangan penglihatan, dan fungsi kekebalan tubuh.
  • Kaya akan antioksidan. Jika pernah membaca label saus tomat, Mama mungkin pernah mendengar tentang likopen, antioksidan andalan tomat. Likopen membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, mengurangi stres oksidatif dalam tubuh.
  • Bermanfaat untuk hidrasi. Mama tahu tomat itu berair, tapi seberapa berairnya? Rata-rata tomat mengandung 94 persen air. Jika bayi mengalami sembelit atau penyakit kuning, tambahan cairan dari tomat dapat membantu.
ilustrasi panen tomat (pixabay.com/Couleur)
ilustrasi panen tomat (pixabay.com/Couleur)

Kapan Bayi Boleh Mengonsumsi Tomat?

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi sebaiknya mulai makan makanan padat sekitar usia 6 bulan. Dan, percaya atau tidak, menurut AAP, makanan pertama bayi sebenarnya tidak harus bubur dan pisang tumbuk. Bahkan, keputusan kapan akan memberikan berbagai makanan kepada bayi sebagian besar terserah orangtua.

Jadi, apakah tomat boleh diberikan? Tentu saja! Bayi dapat dengan aman mengonsumsi tomat segera setelah mereka siap untuk makanan padat, yang umumnya sekitar usia 6 bulan.

Ingatlah bahwa makanan pertama harus kaya zat besi dan protein. Tomat bukanlah sumber nutrisi yang baik, jadi penting untuk memasukkan tomat ke dalam salah satu dari banyak makanan yang diperkenalkan selama penyapihan.

Cara Mama menyajikan tomat bergantung pada usia bayi dan kemampuannya mengunyah makanan dengan benar. Pure tomat tanpa kulit baik untuk bayi yang baru mulai makan makanan padat.

Tomat kecil yang dipotong (dan dikupas) juga merupakan pilihan ideal untuk program penyapihan yang dipimpin bayi (baby led weaning) jika bayi sudah agak besar. Praktik ini melibatkan membiarkan anak-anak makan sendiri—alih-alih disuapi—untuk menumbuhkan kemandirian dan penentuan nasib sendiri dalam hal makanan.

Potongan tomat matang berwarna-warni di atas nampan kursi tinggi mungkin merupakan cara yang tepat untuk membujuk bayi agar mau makan sendiri.

Saus tomat buatan sendiri, sup, semur, dan hidangan daging merupakan sarana tambahan agar bayi dapat mencoba (dan menikmati) tomat.

Ilustrasi mulai MPASI (unsplash)
Ilustrasi mulai MPASI (unsplash)

Tips Aman Mengonsumsi Tomat untuk Bayi

Sepertinya—dalam makanan apa pun—selalu ada hal yang perlu diwaspadai. Untungnya, tomat kemungkinan besar tidak menimbulkan masalah serius bagi bayi. Pertama, tomat bukan salah satu dari delapan alergen makanan teratas, sehingga reaksi alergi terhadap tomat jarang terjadi (meskipun bukan berarti tidak pernah terjadi).

Untuk memantau potensi reaksi alergi, sebaiknya perkenalkan hanya satu makanan baru kepada bayi setiap 3 hingga 5 hari. Jika ruam, diare, mengi, atau gejala buruk lainnya muncul setelah beberapa gigitan tomat potong dadu, saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter bayi tentang kemungkinan alergi.

Mengenai kekhawatiran tentang tomat yang dapat menyebabkan tersedak, Mama dapat mengambil langkah-langkah untuk memastikan tomat mudah ditelan.

Tomat harus dikupas kecuali jika ditawarkan dalam potongan yang sangat kecil. Potongan tomat tidak boleh lebih besar dari 1,2 cm. Oh, dan kabar baik tentang biji: biji tomat sangat kecil dan tidak berisiko tersedak.

Terakhir, bagaimana dengan tomat untuk bayi yang mengalami refluks atau perut sensitif? Apakah buah merah ini terlalu asam sehingga akan langsung kambuh lagi? Tergantung. Jika si Kecil mengalami refluks, perhatikan baik-baik reaksinya terhadap saus tomat buatan sendiri.

Tomat dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperburuk refluks; namun, perlunya menghindari tomat dan produk tomat tergantung pada masing-masing individu. Jika tidak mengganggu bayi, Mama tidak perlu menghindarinya.

Jadi sekarang Mama sudah mendapatkan penjelasan tentang bolehkah MPASI diberi saus tomat. Apakah Mama menambahkan bumbu-bumbu penyedap ke dalam MPASI bayi?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

⁠Berjenis Kelamin Laki-Laki, Ini Arti Nama Anak Anthony Ginting

16 Des 2025, 18:33 WIBBaby