10 Daun yang Bisa Menurunkan Demam Anak, Ampuh!

Kandungan plavonoid dalam daun bidara memiliki sifat analgetik dan antipiretik. Kedua sifat tersebut merupakan obat yang dapat menurunkan suhu tubuh yang tinggi serta mengurangi rasa nyeri.

Selain itu, daun bidara juga bisa menyehatkan mulut dan pencernaan, mengatasi gangguan tidur, dan memperkuat imunitas tubuh.

Cara mengolah daun bidara menjadi obat adalah dengan cara direbus menjadi teh. Teh daun bidara bisa ditambahkan dengan madu atau jeruk nipis agar rasanya tidak terlalu pahit.

Daun binahong sering digunakan untuk mengatasi demam pada bayi karena di dalamnya memiliki kandungan senyawa aktif seperti flanoid, terpenoid, dan saponion. 

Ada dua pilihan cara yang dapat dilakukan untuk mengolah daun binahong menjadi obat demam, yaitu menjadi obat luar atau obat dalam, Ma.

Cara pertama adalah dengan merebus daun binahong menjadi teh. Kedua, menumbuk daun binahong lalu dibalurkan pada seluruh tubuh bayi.

Daun dadap serep atau erythrina variegata merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai pagar hidup. Selain itu, daun ini juga sering digunakan sebagai obat penurun demam oleh masyarakat Indonesia.

Daun ini mengandung sifat antipiretik yang berfungsi untuk menurunkan demam. Daun dadap sedap juga mengandung antiseptik yang dapat memperlambat atau menghentikan pertumbuhan mikroorganisme, sehingga bisa dijadikan obat luka untuk mencegah infeksi.

Terdapat dua cara untuk mengolah daun dadap serep menjadi obat demam. Daun dadap sedap dapat diolah dengan cara direbus menjadi teh atau digunakan sebagai komperesan.

Cara mengolah daun dadap serep menjadi kompresan adalah dengan menyiapkan daun dadap serep, jeruk nipis, dan air secukupnya. Lalu, peras jeruk nipis ke dalam air dan masukkan daun dadap serep ke dalam air tersebut lalu remas-remas daunnya. Setelah itu, gunakan remasan daun dadap serep untuk kompres demam di bagian kening.

Tanaman jarak atau Ricinus communis L ini merupakan tanaman yang bijinya sering dibuat sebagai minyak. Minyak daun jarak atau dikenal dengan castor oil ini dapat digunakan untuk memasak dan bisa bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan melembabkan kulit.

Sementara itu, daun tanaman jarak ini dapat digunakan sebagai obat penurun demam. Daun jarak mengandung senyawa antioksidan, anti peradangan, dan anti bakteri yang dapat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk meredakan demam.

Cara memanfaatkan daun jarak sebagai obat demam adalah dengan membersihkan daun jarak yang telah dipetik. Lalu, oleskan minyak kayu putih pada daun jarak dan panaskan di api selama beberapa saat. Setelah itu, letakkan daun jarak pada area perut dan punggung bayi.

Mama bisa memanfaatkan daun kelor sebagai obat demam untuk si Kecil. Daun ini bisa menurunkan demam karena memiliki kandungan senyawa antioksidan dan anti bakteri.

Tak hanya itu, daun kelor juga mengandung kalori, protein, karbohidrat, zat besi, magnesium, kalium, dan asam folat yang bermanfaat untuk kesehatan.

Nah, tanaman ini tergolong mudah ditemukan karena dapat tumbuh subur di pekarangan rumah. Cara mengolah daun kelor menjadi obat penurun demam pun cukup mudah, Ma.

Caranya, cuci bersih daun kelor dan tumbuk hingga halus. Lalu, kompreskan daun kelor yang sudah ditumbuk pada dahi bayi.

Daun mimba atau Azadirachta indica ini sering digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi demam baik pada anak maupun orang dewasa.

Selain mengatasi demam, daun mimba juga dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat mengembalikan energi atau kekuatan tubuh dengan cepat.

Terdapat dua cara untuk mengolah daun mimba menjadi obat demam, yaitu dengan cara direbus menjadi teh atau di tumbuk hingga halus menjadi komperesan.

Daun pepaya ternyata bisa digunakan sebagai obat penurun demam, Ma. Daun pepaya dipercaya dapat membantu meredakan gejala flu, pilek, dan demam.

Daun pepaya juga disebut dapat mengobati demam berdarah karena pada daun pepaya terdapat kandungan saponin, tanin, alkaloid, dan flavonoid yang dipercaya dapat membersihkan darah serta meningkatkan peredaran darah.

Nah, cara mengolah daun pepaya menjadi obat demam adalah dengan cara direbus. Rebus daun pepaya kurang lebih selama 15 menit, kemudian saring dan tiriskan. Air rebusan pepaya ini bisa diminum 2 kali sehari.

Daun sage memiliki beragam nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti protein, karbohidrat, vitamin C, vitamin K, vitamin B6, zat besi, kalsium, dan mangan.

Selain itu, daun sage juga mengandung berbagai senyawa alami yang berperan sebagai antioksidan, antibakteri, antiradang, dan antinyeri, seperti luteolin, polifenol, flavonoid, asam klorogenik.

Oleh sebab itu, daun sage sering dipakai dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi beragam maslaah kesehatan, seperti demam, sakit tenggorokan, serta masalah gigi dan mulut.

Daun ini bisa diolah menjadi obat dengan cara direbus menjadi teh.

Daun sirih hijau bisa Mama gunakan sebagai obat penurun demam pada anak. Hal ini karena daun sirih hijau memiliki kandungan senyawa antiseptik dan antiinflamasi.

Tak hanya itu, daun sirih hijau juga bisa dijadikan obat untuk menyembuhkan luka, menyehatkan pencernaan, dan menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Terdapat dua cara untuk mengolah daun sirih hijau menjadi obat demam. Daun sirih hijau dapat diolah dengan cara direbus menjadi teh atau digunakan sebagai komperesan.

Untuk membuat kompresan, caranya adalah dengan mengambil beberapa lembar daun sirih hijau kemudian cuci bersih. Lalu, rebus daun sirih dalam air secukupnya hingga airnya berwarna hijau kecokelatan. Setelah itu, daun bisa digunakan untuk mengompres kening, dahi, dan leher bayi.

Daun tulsi atau daun kemangi suci mengandung sifat anti bakteri dan anti virus yang dapat membantu melawan infeksi sehingga dapat menurunkan suhu tubuh. Daun ini juga bisa mengurangi rasa sakit yang dirasakan di tubuh.

Cara mengolah daun tulsi menjadi obat demam adalah dengan direbus. Rebusan air daun tulsi ini bisa dicampur dengan sedikit gula atau susu.

Nah, itu tadi berbagai jenis daun yang bisa menurunkan demam anak. Jika sudah mencoba gunakan daun-daun ini tetapi demam bayi tidak kunjung reda atau justru menunjukan gejala lain, segera bawa ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut, ya, Ma.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat!