7 Makanan yang Cocok dan Aman untuk Baby-Ied Weaning

Mudah dan aman untuk dinikmati si Kecil yang masih belajar

24 Mei 2022

7 Makanan Cocok Aman Baby-Ied Weaning
Pexels/Vanessa Loring

Ketika si Kecil sudah memasuki usia enam bulan ke atas, itu berarti ia sudah bisa menikmati makanan pendamping ASI pertamanya. Momen ini tentu akan menjadi pengalaman baru yang luar biasa untuk dirinya.

Oleh sebab itu, di masa ini pun Mama bisa mulai mengenalkan beragam makanan dengan tekstur dan warna yang beragam dengan cara Baby-Led Weaning atau BLW. 

BLW adalah metode mengenalkan makanan pendamping asi (MPASI) dengan cara membiarkan buah hati mama memilih dan mengonsumsi makanannya sendiri tanpa disuapi. Mungkin cara ini akan membuat Mama sedikit kerepotan, namun ada banyak hal baik di balik BLW lho, Ma!

Sebut saja seperti meningkatkan nafsu makan anak, membuat anak menikmati makanannya dengan relaks, melatih motorik halus anak, membantu anak mengeksplorasi makanannya, serta melatih anak menjadi lebih mandiri.

Namun, saat memperkenalkan metode ini tidak semua makanan bisa langsung si Kecil konsumsi. Lalu, makanan apa saja yang boleh si Kecil makan di momen BLW pertamanya?

Nah, berikut ini beragam makanan yang cocok dan aman untuk baby-led weaning yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama.

1. Alpukat

1. Alpukat
pexels/ready-made

Dilansir Healthline, alpukat merupakan buah yang ideal untuk dikonsumsi ketika bayi melakukan metode BLW. Sebab alpukat yang memiliki tekstur lembut ini juga memiliki kandungan lemak yang sehat, tinggi serat, kalium, folat, tembaga, dan juga vitamin E.

Dalam sebuah penelitian pada anak-anak, ditemukan bahwa mereka yang menikmati asupan tinggi serat juga akan mendapatkan asupan nutrisi penting lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan otak saat bayi. Sebut saja seperti kandungan zat besi, folat, dan vitamin B6.

  • Usia 6–8 bulan: Potong alpukat matang menjadi irisan selebar jari orang dewasa agar mudah digenggam.
  • Usia 9-12 bulan: Potong alpukat matang menjadi kubus atau potongan kecil.

2. Yoghurt

2. Yoghurt
Freepik/Racool_studio

Yoghurt adalah makanan yang kaya kalsium, protein, dan bermanfaat untuk kesehatan usus. Yoghurt juga mengandung kultur bakteri probiotik yang sehat seperti Lactobacillus.

Probiotik memainkan peran penting dalam kesehatan pencernaan dan dapat bermanfaat bagi si Kecil yang mengalami masalah perut seperti diare dan sembelit.

Pada penelitian tahun 2019 terhadap 82.485 bayi Jepang, para peneliti menemukan bahwa makan yoghurt setidaknya 3 kali seminggu secara signifikan menurunkan risiko radang perut yang dialami bayi.

Pilihlah yoghurt bebas gula atau yoghurt murni untuk tetap membuatnya aman dikonsumsi oleh si Kecil.

Editors' Pick

3. Telur

3. Telur
Freepik/timolina

Telur adalah makanan bergizi yang mudah didapatkan dimana saja dan juga sangat terjangkau. Di dalam sebutir telur terdapat nutrisi seperti protein, vitamin D dan A, dan kolin.

Bahkan, faktanya telur adalah salah satu sumber makanan yang mengandung kolin, yang penting untuk perkembangan otak dan mata bayi.

Penelitian menunjukkan tingkat kolin secara positif selaras dengan prestasi akademik pada anak-anak dan kecepatan pemrosesan informasi pada bayi.

Berikan si Kecil telur rebus yang sudah benar-benar matang. Hindari untuk memberikannya telur setengah matang atau yang kuningnya belum keras untuk menghindarkannya dari Salmonella.

  • Usia 6–8 bulan: Didihkan air dan rebus telur selama 15 menit. Potong telur menjadi empat bagian atau strip.
  • Usia 9–12 bulan: Didihkan air dan rebus telur selama 15 menit. Potong dadu telur atau ciptakan telur orak arik untuknya.

4. Wortel

4. Wortel
eatthismuch.com

Wortel memiliki warna menarik yang akan membuat si Kecil penasaran sehingga ingin memasukkannya ke dalam mulut dengan segera. Ini adalah peran karotenoid yang membuat buah dan juga sayuran memiliki warna yang alami.

Karotenoid sendiri merupakan jenis nutrisi yang diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh. Dengan demikian, wortel menawarkan banyak kandungan vitamin A yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh bayi.

Tak hanya itu lutein, karotenoid yang ditemukan dalam wortel, juga membantu memberikan penglihatan yang baik dan berkontribusi pada pertumbuhan otak bayi.

  • Usia 6–8 bulan: Kupas dan potong wortel menjadi batang kira-kira selebar jari orang dewasa. Kukus atau rebus batang wortel hingga empuk.
  • Usia 9–12 bulan: Kupas dan potong wortel. Kukus atau rebus hingga empuk.

5. Apel

5. Apel
Pexels/Evgeniy Alekseyev

Apel kaya akan vitamin C. Dengan memberikan si Kecil apel, maka ini dapat membantu tubuh bayi menyerap zat besi dari setiap makanan yang mengandung zat besi.

Jika si Bayi tidak mendapatkan cukup vitamin C dalam makanan mereka, mereka berisiko mengalami masalah jaringan ikat dari suatu kondisi yang disebut penyakit kudis.

  • Usia 6–8 bulan: Kupas, potong-potong, dan masak apel hingga lunak. Taburi dengan sejumput kayu manis.
  • Usia 9–12 bulan: Tawarkan apel mentah yang sudah dikupas dan diparut pada bayi yang lebih besar.

6. Ubi jalar

6. Ubi jalar
Freepik/dashu83

Si Kecil dijamin tak akan menolak manis nikmatnya rasa ubi jalar yang ada di atas piringnya. Selain nikmat, ubi jalar juga termasuk makanan yang mudah untuk disiapkan bukan, Ma?

Ubi jalar yang kaya serat diperlukan oleh si Kecil untuk membantunya mendapatkan pencernaan yang sehat. Dengan demikian, si Kecil pun akan terhindar dari sembelit. 

  • Usia 6–8 bulan: Masak ubi jalar utuh. Kupas dan potong-potong selebar jari orang dewasa.
  • Usia 9–12 bulan: Masak ubi jalar utuh. Kupas dan potong kecil-kecil agar bayi Anda bisa mengambilnya.

7. Tahu

7. Tahu
Pexels/Polina Tankilevitch

Tahu adalah makanan nabati yang kaya kalsium, lembut, dan ini merupakan pilihan yang sangat baik untuk bayi. Sepotong tahu yang Mama sajikan di atas piring makannya memberikan sepuluh persen dari Nilai Kalsium Harian yang dibutuhkan bayi.

Bayi mengandalkan mineral ini untuk mengembangkan dan menjaga kesehatan tulangnya. Jadi, tak ada salahnya untuk memberikan tahu atau makanan penambah kalsum lainnya yang dapat membantu pertumbuhan tulang bayi di masa tumbuh kembangnya.

  • Usia 6–8 bulan: Potong tahu dengan bentuk stik yang bisa digenggam bayi. Hangatkan stik dengan memasukkannya ke dalam microwave selama 10 detik, atau goreng sebentar agar sedikit renyah untuk digenggam.
  • Usia 9–12 bulan: Potong tahu menjadi kubus seukuran gigitan yang bisa diambil bayi. Hangatkan kubus dengan memasukkannya ke dalam microwave selama 10 detik, atau goreng sebentar.

Nah, itulah tadi beberapa makanan yang cocok dan aman untuk baby-led weaningSelamat mencoba!

Baca juga:

The Latest