7 Tips agar Sleep Training pada Bayi Berhasil, Wajib Dicoba!

Sleep training adalah jawaban bagi Mama yang menginginkan si Kecil tidur dengan mandiri sejak dini

8 Maret 2023

7 Tips agar Sleep Training Bayi Berhasil, Wajib Dicoba
Pexels/EnriqueHoyos

Memiliki bayi yang dapat tidur secara mandiri, rasanya menyenangkan bukan? Mungkin Mama berpikir demikian. Namun tantangan terbesarnya adalah melatih si Kecil agar dapat tertidur pulas tanpa ada Mama disampingnya.

Sleep training merupakan jawaban bagi Mama yang menginginkan si Kecil tidur dengan mandiri sejak dini.

Berikut ini Popmama.com sudah merangkum tips agar sleep training pada bayi berhasil khusus untuk Mama agar si Kecil mendapatkan kualitas tidur terbaik. Mari disimak bersama, ya, Ma!

1. Membuat catatan tidur harian

1. Membuat catatan tidur harian
Pexels/Marina Agrelo

Penting bagi Mama untuk memiliki catatan tidur harian si Kecil. Hal ini berguna untuk mengetahui pola tidur harian bayi mama. Jika Mama mengetahui jadwal tidur si Kecil, kapan saatnya ia terbangun dan tertidur, hal ini akan memudahkan Mama untuk mengatasi kebiasaan tidurnya.

Dengan mengetahui kebiasaan tidurnya, Mama mengetahui kapan waktu yang tepat untuk meletakkannya di kamar agar si Kecil tertidur. Begitu juga saat si Kecil terbangun di malam hari, Mama dapat memantaunya.

Biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa menit bagi si Kecil untuk tertidur kembali dengan sendirinya. Jika Mama mengkhawatirkan si Kecil, cukup Mama pantau saja dari kejauhan, tidak perlu melakukan apa pun selain menunggunya kembali tertidur.

2. Membuat rutinitas sebelum tidur

2. Membuat rutinitas sebelum tidur
Pexels/MasoodAslami

Alangkah baiknya jika setiap malam, Mama membuat rutinitas sebelum tidur untuk si Kecil. Mama bisa memijat lembut bayi mama, menyanyikan lagu ninabobo padanya, atau membacakan cerita dengan suara pelan untuk menstimulasi bayi mama agar mengantuk.

Rutinitas sebelum tidur cukup penting dilakukan agar bayi mama mengingatnya sebagai tanda untuk tidur. Selain itu, rutinitas yang dilakukan sebelum tidur juga bermanfaat membentuk jam biologis alami si Kecil untuk tertidur.

Editors' Pick

3. Memilih waktu yang tepat untuk sleep training

3. Memilih waktu tepat sleep training
Pexels/TomSwinnen

Sebenarnya tidak ada ukuran atau patokan waktu yang tepat untuk melakukan sleep training. Namun dianjurkan agar tidak melakukan sleep training saat kondisi-kondisi tertentu seperti pergantian pengasuh baru, saat bayi mama tumbuh gigi, atau ketika si Kecil harus dipindahkan tidur ke tempat lain.

Serangkaian perubahan tersebut biasanya membuat bayi mama tidak nyaman, sehingga lebih baik sleep training dilakukan saat bayi sudah merasa aman dan nyaman.

Kebanyakan para orangtua memilih waktu pada akhir pekan untuk mulai melakukan sleep-training. Akhir pekan dipilih karena dirasa lebih nyaman dilakukan oleh orangtua, karena kebanyakan orang tua libur di hari Sabtu dan Minggu, sehingga mereka memiliki banyak waktu luang untuk mencoba sleep training pada bayinya.

4. Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk sleep training

4. Ciptakan lingkungan nyaman sleep training
Unsplash/BastienJaillot

Mengatur kondisi ruangan yang nyaman agar bayi dapat dapat tertidur lelap tidak kalah penting. Buat ruangan nyaman untuk bayi mama tidur dengan mengatur suhu dan pencahayaan pada kamarnya.

Atur suhu yang tak terlalu dingin untuk si Kecil dan redupkan lampu saat ingin tidur.

5. Memilih metode sleep training yang tepat

5. Memilih metode sleep training tepat
Pexels/AnnH

Diketahui beberapa metode sleep-training untuk bayi, namun tak semua metode cocok diterapkan untuk si Kecil. Berikut ini beberapa metode sleep training yang bisa Mama coba untuk si Kecil:

  • Metode Cry It Out (CIO): Cara kerjanya sederhana, Mama letakkan si Kecil di tempat tidur dan tinggalkan ia sendiri di ruangan tanpa kembali. Meski si Kecil menangis, Mama harus menahan diri untuk tidak langsung mendatanginya. Metode ini biasanya lebih cocok dipakai untuk bayi berusia 10 bulan ke atas.

  • Metode The Ferber: Metode ini lebih lembut dari pada CIO, Mama membiarkan si Kecil menangis, tapi Mama tetap bisa datang dan memeriksa keadaannya. Jangan langsung menggendongnya.Cukup tepuk-tepuk selama 2-3 menit, lalu tinggalkan si Kecil sendiri. Metode ini biasanya direkomendasikan untuk bayi berusia 4-6 bulan, maksimal sampai 18 bulan.

  • Metode The Chair Sleep Coaching: Pada Metode ini, Mama cukup duduk diam di samping si Kecil. Hindari interaksi yang terlalu dekat dengannya, lalu menjauhlah secara perlahan. Metode ini direkomendasikan untuk anak usia 3-6 bulan. 

  • Metode The Pick Up and Put Down:  Metode ini dilakukan dengan cara Mama menggendong si Kecil dan letakkan kembali ia di tempat tidur sebelum akhirnya tertidur di gendongan mama. Karena ini metode yang cukup lembut, Mama bisa praktikkan pada bayi berusia 6-8 minggu.

  • Metode Fade It Out: Metode ini dilakukan dengan cara perlahan-lahan mengurangi intensitas waktu Mama menggendong dan mengayunkan si Kecil untuk tidur. Metode ini adalah metode sleep-training paling lembut dibandingkan yang lain.

Dari semua metode sleep-training, pilihlah satu metode yang benar-benar cocok untuk Mama dan si Kecil. Tapi jangan terburu-buru untuk mengganti satu metode dengan metode lainnya, coba dulu selama seminggu. Bila itu tidak benar-benar bekerja, barulah Mama pertimbangkan untuk menggantinya dengan metode lain.

6. Menghindari menimang bayi saat terbangun

6. Menghindari menimang bayi saat terbangun
Pexels/LauraGarcia

Tak peduli jenis metode sleep training apa yang Mama pilih, namun jika saat bayi terbangun di malam hari dan Mama langsung menenangkannya, hal ini dapat berpotensi mengagalkan sleep-training nya.

Kim West, penulis buku Good Night, Sleep Tight: The Sleep Lady’s Gentle Guide to Helping Your Baby Go to Sleep, mengatakan bahwa sebaiknya para orangtua memberhentikan kebiasaan langsung menimang atau mengayunkan bayi saat mereka terbangun.

Tujuan utama sleep training adalah membuat bayi dapat tidur secara mandiri. Kebiasaan menimang-nimang bayi saat ia terbangun justru akan menciptakan kebiasaan tersebut padanya. Sehingga ketika terbangun, bayi cenderung mencari Mama untuk menimangnya, padahal si Kecil sebenarnya bisa dengan sendirinya tertidur jika dibiasakan.

7. Konsisten dalam menerapkan sleep training

7. Konsisten dalam menerapkan sleep training
Pexels/LeelooThefirst

Kesalahan terbesar saat menerapkan sleep-training yang kerap dilakukan oleh orangtua adalah inkonsistensi. Terkadang, ketika si Kecil terbangun di tengah malam dan mulai menangis kencang, Mama akan khawatir dengan kondisinya.

Jika demikian, cek kondisi si Kecil secara berkala. Apabila si Kecil baik-baik saja, maka tetap lanjutkan saja sleep-training yang selama ini sudah Mama biasakan padanya.

Jika Mama tidak bisa menerapkan sleep-training pada si Kecil karena kondisinya sedang sakit atau bepergian, maka disarankan untuk Mama agar sesegera mungkin melakukan sleep training-nya kembali setelah si Kecil sembuh, sehingga ia akan tetap terbiasa dengan pola tidurnya saat sleep training.

Itu tadi tips agar sleep training pada bayi berhasil. Adakah Mama yang sudah pernah menerapakan sleep training pada si Keci? Jika sudah, metode mana yang Mama terapkan dan bagaimana tantangannya? Yuk, sharing pengalaman mama di kolom komentar!

Baca juga:

The Latest