7 Manfaat Buah Aprikot untuk Bayi dan Efek Sampingnya

Buah aprikot memiliki rasa manis dan asam. Selain itu, buah ini memiliki tekstur yang berair, berserat, dan kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Secara umum, aprikot untuk bayi jadi pilihan yang baik. Tetapi memberikannya pada usia yang tepat dan dengan cara yang sesuai usia sangat penting untuk memastikan bayi menelan dan mencerna buah dengan baik, Ma. Buah aprikot boleh diberikan ketika bayi berusia 6 bulan. Buah yang punya ciri khas dengan aroma manis ini memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan si Kecil.
Di bawah ini Popmama.com telah merangkum manfaat buah aprikot untuk bayi dan efek sampingnya.
Manfaat Buah Aprikot untuk Bayi

Memberikan buah aprikot pada bayi memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Berikut manfaat buah aprikot untuk bayi:
- Menghidrasi: Satu cangkir aprikot segar mengandung 134 g air. Selain itu, aprikot juga mengandung banyak mineral seperti natrium, kalium, dan magnesium yang membantu menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.
- Padat nutrisi: Aprikot utuh yang segar dan matang (dengan kulitnya) dapat membantu memenuhi kebutuhan kalori bayi. Selain itu, aprikot juga merupakan sumber gula alami, multivitamin, mineral, polifenol, karotenoid, glukosida sianogenik, dan senyawa bioaktif seperti fitonutrien.
- Menjaga kesehatan pencernaan: Aprikot segar dan kering mengandung banyak serat makanan, yang menambah jumlah makanan dan membantu melancarkan buang air besar. Aprikot Jepang merupakan salah satu varietas yang dikenal dapat meningkatkan frekuensi buang air besar, yang bermanfaat untuk meredakan sembelit.
- Kesehatan mikrobiota usus: Aprikot utuh dan jus aprikot kaya akan FODMAP (Fermentable Oligo, Di, Mono-sakarida, dan Poliol) yang memiliki efek prebiotik yang membantu meningkatkan mikrobiota usus. Selain itu, serat makanan dapat berfungsi sebagai prebiotik.
- Menjaga sistem kekebalan tubuh: Buah aprikot diketahui memiliki sifat antioksidan dan antiradang. Kedua sifat ini penting untuk mendukung sistem kekebalan bayi. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi minyak biji aprikot secara teratur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, manfaatnya bagi bayi masih belum diketahui.
- Kesehatan jantung: Aprikot segar dan jus aprikot mengandung senyawa fenolik, seperti antosianin dan senyawa antiradang, seperti asam kumarat yang memiliki efek kardioprotektif. Beberapa penelitian in vivo telah mendukung konsumsi aprikot karena efek kardioprotektifnya.
- Menajaga kesehatan secara keseluruhan: Aprikot diketahui memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan infeksi. Buah ini juga memiliki sifat antinosiseptif yang dapat meningkatkan penggunaan aprikot sebagai nutraseutika potensial dalam manajemen nyeri.
Efek Samping Buah Aprikot pada Bayi jika Dikonsumsi secara Berlebihan

Selain memberikan manfaat, buah aprikot juga memiliki efek samping pada bayi jika dikonsumsi secara berlebihan:
- Gangguan gastrointestinal: Aprikot kaya akan FODMAP. Jika dimakan dalam jumlah banyak, dapat menyebabkan masalah lambung seperti gas, kembung, flatulensi, dan diare.
- Alergi: Alergi aprikot tidak jarang terjadi. Alergi ini dapat disebabkan oleh reaksi silang dengan serbuk sari birch (alergi serbuk sari birch) atau persik. Dalam kedua kasus, Sindrom Alergi Oral (OAS) diamati, dan dengan demikian konsumsi aprikot harus dihindari. Orang yang sensitif dengan alergi aprikot cenderung mengembangkan reaksi alergi terhadap beberapa buah dan kacang lain seperti apel, ceri, plum, dan kacang-kacangan (seperti hazelnut dan kenari).
- Sensitivitas atau alergi sulfit: Aprikot, sebagai buah kering, sering diolah dengan bahan pengawet yang mengandung sulfit. Senyawa-senyawa ini diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi yang merugikan pada individu tertentu, tergantung pada residu yang tertinggal dalam produk. Tetaplah berhati-hati dan kurangi kemungkinan efek samping dengan memilih dan menyimpan aprikot matang dengan cara yang tepat.
Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Memberikan Buah Aprikot pada Bayi

Selalu berikan aprikot matang dan produk olahannya. Konsumsi aprikot mentah (yang rasanya pahit) dapat mengakibatkan masalah kesehatan karena adanya zat kimia beracun yang disebut asam hidrosianida.
Jika menggunakan aprikot segar, cucilah hingga bersih untuk menghilangkan debu, kotoran, dan residu pestisida. Jika Mama ingin mencoba aprikot kering, pastikan Mama menyajikannya dalam bentuk tumbuk atau bubur. Teksturnya yang keras dapat menimbulkan potensi bahaya tersedak bagi bayi di bawah usia 24 bulan.
Setelah Mama memperkenalkan aprikot kepada si Kecil, ikuti aturan tunggu tiga hingga lima hari untuk mencari tahu apakah ada kepekaan, alergi, atau intoleransi. Selama waktu ini, hindari memasukkan makanan baru lainnya ke dalam menu makan bayi.
Jika Mama menggunakan aprikot kalengan dan beku, tunggu hingga buah mencapai suhu ruangan sebelum memberikannya kepada bayi.
Aprikot, jika dipilih dan disimpan dengan baik, dapat digunakan untuk menyiapkan beberapa resep makanan bayi buatan sendiri.
Cara Memilih Buah Aprikot untuk Bayi

- Lebih baik membeli buah musiman segar, seperti aprikot, dari toko buah yang sudah dipercaya.
- Berikan preferensi pada buah segar dan kering daripada buah beku dan kalengan.
- Aprikot organik yang matang di pohon memiliki kualitas tinggi. Untuk mengetahui perbedaannya, perhatikan hal-hal berikut.
- Pilih aprikot yang montok dan cukup keras. Namun, saat Mama melakukannya, hindari memilih aprikot yang terlalu keras atau memiliki kulit keras, karena itu menunjukkan bahwa aprikot tersebut tidak matang di pohon.
- Kulit luarnya harus terasa lembut dan lembut saat disentuh.
- Warnanya harus oranye hingga cokelat kekuningan dengan bagian dalam berwarna merah tua.
- Hindari memilih aprikot dengan kulit hijau, karena aprikot tersebut belum matang.
- Cari retakan dan bintik putih. Jika ada retakan dan bintik putih pada buah, hindari memetiknya.
- Saat berbelanja aprikot kering, pilih aprikot kering berwarna cokelat karena aprikot yang diolah dengan sulfit cenderung tampak oranye.
Itu tadi manfaat buah aprikot untuk bayi dan efek sampingnya. Apakah Mama pernah memberikan buah aprikot pada si Kecil? Bagaimana reaksinya?