Bibir kering atau pecah-pecah menimbulkan rasa yang tak nyaman. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa pun, termasuk bayi. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kondisi kulit yang masih sensitif.
Meskipun terlihat sepele, kondisi ini bisa berujung pada infeksi jika tidak segera ditangani. Untuk menghindarinya, Mama wajib mengetahui apa saja penyebab bibir bayi kering dan cara mengatasinya.
Berikut Popmama.comtelah merangkum informasinya untuk Mama.
Penyebab Bibir Bayi Kering
freepik/jcomp
1. Adaptasi cuaca
Setelah lahir ke dunia, bayi masih harus beradaptasi dengan cuaca di sekitarnya. Cuaca yang terllau dingin bahkan terlalu panas berpotensi menyebabkan kering pada bibir bayi.
2. Dehidrasi
Kondisi ini terjadi ketika bayi tidak mendapatkan cukup ASI atau asupan cairan lainnya. Keadaan diperparah ketika cuaca sedang panas dan kelembapan udara semakin menipis.
3. Menjilat dan meneteskan air liur
Menjilat bibir, mengisap, dan meneteskan air adalah salah satu kebiasan alamiah bayi. Namun, kebiasaan ini justru menjadi penyebab bibir kering atau pecah-pecah akibat gesekan dari kebiasaan tersebut.
4. Paparan sinar matahari
Bayi yang terkena terlalu banyak paparan sinar matahari membuat bibirnya cepat kering. Hal itu terjadi karena kulit bayi masih terlalu rentan untuk terkena paparan matahari yang terlalu terik.
Editors' Pick
5. Bernapas lewat mulut
Bayi berusia 7-12 masih sering bernapas lewat mulut, terutama jika sedang terserang penyakit flu dan pilek hingga menyebabkan bibirnya kering bahkan percah-pecah.
6. Reaksi alergi
Bibir yang kering bisa menjadi pertanda atau reaksi dari alergi tertentu. Alergi itu berasal dari berbagai hal dan penting untuk Mama mengetahui asal alerginya agar bayi tidak mengalami bibir kering lagi.
7. Kekurangan nutrisi
Bibir kering juga bisa menjadi pertanda kurangnya asupan nutrisi yang diterima oleh bayi. Kadar nutrisi yang rendah di dalam tubuh membuat bibir gagal mempertahankan kelembapannya.
8. Virus Coxsackie
Bibir kering pada bibir bayi juga bisa disebabkan karena virus Coxsackie. Virus ini biasa menyerang sistem pencernaan anak-anak dengan gejala demam, sakit tenggorokan, ruam di tangan, kaki, serta bibir kering dan pecah-pecah.
9. Sindrom Netherton
Sindrom tersebut mempengaruhi rambut bayi dan kulit, termasuk bibir yang disertai dengan peradangan kronis, kulit kering, bersisik, gatal, kulit tipis dan rapuh, rentan pecah-pecah, serta berdarah.
10. Penyakit Kawasaki
Melansir Southern Secrets Medspa, penyebab lain dari bibir kering pada bayi adalah penyakit Kawasaki. Penyakit ini menyebabkan demam dan radang pembuluh darah yang disertai gejala ruam merah dan tungkai membengkak.
Cara Mengatasi Bibir Kering pada Bayi
freepik/bristekjegor
Terdapat sejumlah cara yang bisa Mama lakukan untuk mengobati bibir kering pada bayi. Pastikan untuk menggunakan obat atau bahan yang alami dan tidak memiliki kandungan berbahaya agar bayi tetap aman dan sehat.
Berikut cara mengatasi bibir kering pada bayi:
Mengoleskan sedikit ASI pada area bibir yang kering.
Minyak kelapa juga salah satu obat alami yang ampuh untuk mengembalikan kelembapan bibir dan menghilangkan kering atau pecah-pecah pada bibir bayi.
Tempelkan dengan lembut irisan timun pada bibir bayi yang kering. Kesejukan dan kesegaran dari timun bisa membantu mengurangi peradagang dan menghidrasi kulit.
Oleskan ekstrak gel lidah buaya beberapa kali sehari agar menyembuhkan bibir yang kering pada bayi. Lidah buaya memiliki sifat anti-peradagangan, pelembab alami, serta antioksidan alami yang ampuh mengatasi bibir kering atau pecah-pecah.
Oleskan petroleum jelly pada bibir bayi yang kering. Produk tersebut aman digunakan secara rutin dan terbukti efektif untuk mengembalikan kelembapan bibir.
Gunakan sunscreen atau tabir surya di area sekitar bibir bayi sebelum bepergian agar kulit tetap terhidrasi, terutama jika akan terkena paparan sinar matahari. Pilih sunscreen yang dikhususkan untuk bayi agar tidak menyebabkan iritasi atau risiko kesehatan kulit lainnya.
Berikan bayi makanan dengan kandungan nutrisi yang tinggi dan mineral yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.
Bibir Bayi Kering, Kapan Harus Menemui Dokter?
Pexels/polesie toys
Bibir mengering yang tak kunjung membaik atau berlangsung selama berminggu-minggu bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan pada bayi. Hal ini perlu diwaspadai agar bayi tidak terserang penyakit atau infeksi yang serius seperti penyakit Kawasaki yang merupakan penyakit langka.
Penyakit itu lebih sering ditemukan di Jepang, tetapi tidak menutup kemungkinan penyakit itu dapat menyerang siapa saja. Gejala yang timbul dari penyakit ini, meliputi:
Demam selama lima hari atau lebih.
Ruam di beberapa bagian tubuh, terutama daerah pangkal paha.
Mata merah.
Bibir merah, bengkak, kering, dan pecah-pecah.
Tangan dan kaki merah dan membengkak.
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Jika bayi mama memiliki gejala-gejala tersebut, segera periksakan sang bayi ke dokter agar mendapat penanganan yang tanggap dan diketahui penyebab atau penyakit yang diderita.
Itulah informasi mengenai penyebab bibir bayi kering yang perlu Mama dan Papa waspadai. Semoga bermanfaat!