Membiarkan Bayi Mendengar Suara dari TV, Berbahayakah?

Apakah ada risiko yang serius?

20 Juni 2022

Membiarkan Bayi Mendengar Suara dari TV, Berbahayakah
Mommybites

Pernahkah Mama membiarkan si Kecil mendengarkan suara dari TV? Bila pernah, Mama tidak sendiri. Kebiasaan ini lumayan sering dilakukan orangtua dikarenakan beberapa hal, salah satunya mereks pikir hal itu bisa membantu perkembangan otak si Bayi agar mengenal banyak kosakata baru.

Sayangnya, kebiasaan ini kerap dianggap tidak baik oleh beberapa kalangan. Sebab menonton dan mendengarkan suara dari televisi merupakan komunikasi satu arah yang sebetulnya kurang baik untuk bayi. 

Lantas, bagaimana kebenarannya? Apakah membiarkan bayi mendengar suara dari TV benar-benar berbahaya? Atau masih adakah manfaat yang bisa diperoleh untuknya?

Popmama.com akan mengulas jawaban mengenai bahaya TV pada bayi. Untuk itu, simak terus artikel ini, ya, Ma!

Benarkah Membiarkan Bayi Mendengar Suara dari TV Itu Berbahaya?

Benarkah Membiarkan Bayi Mendengar Suara dari TV Itu Berbahaya
Pexels

Benar, Ma, membiarkan bayi menonton atau mendengarkan film dari TV atau video dari YouTube sebelum 18 bulan itu berbahaya. Kebiasaan ini bisa mengganggu perkembangan bahasa, keterampilan membaca, dan memori jangka pendek mereka.

Kebiasaan membiarkan bayi mendengarkan percakapan dari TV–terlebih tanpa pengawasan orangtua–sebagai sarana untuk menambah kosakata dan bahasa bayi ternyata kurang bagus.

Alih-alih menambah kemampuan bahasa bayi, kebiasaan ini justru bisa mengurangi pembelajaran bahasanya. Lantaran, si Kecil jadi sulit membedakan antara suara yang nyata dan yang tidak. Bahasa asing yang digunakan dalam film di TV maupun di video YouTube pun tidak seketika membuat si Bayi jadi mengerti bahasa tersebut. 

Hal utama yang dibutuhkan bayi untuk berkembang dan menangkap kosakata baru adalah interaksi langsung bersama orang terdekat, bukan melalui TV atau YouTube.

Interaksi langsung sangat penting dilakukan sebagai pembelajaran sehari-hari. Bayangkan, ada 940 kata per jam yang ditangkap balita ketika orangtua mereka bicara, tetapi jumlah itu turun menjadi 770 jika mendengarkannya melalui TV, seperti dikutip dari laman Healthychildren.org.

Selain itu, bayi yang cenderung mendengarkan TV dalam waktu lama akan punya masalah sulit fokus atau sulit memperhatikan suatu hal ketika berusia 7 tahun nanti.

Maka dari itu, membiarkan bayi dengar suara TV sangat tidak direkomendasikan sebelum mereka berusia 18 bulan. Lantas, apa yang sebaiknya Mama lakukan untuk membantu tumbuh kembang bayi, ya?

Apa yang Sebaiknya Mama Lakukan?

Apa Sebaik Mama Lakukan
Freepik/jcomp

Saat ini, bertebaran konten edukasi berbahasa, belajar menghitung, dan sebagainya untuk si Kecil. Semua program mendidik itu terlihat membantu, tetapi pembelajaran langsung bersama orangtua lebih direkomendasikan.

Banyaknya jumlah kata yang diucap Mama akan berbanding lurus dengan ukuran kosakata yang bisa diterima si Bayi. Namun, ini hanya berlaku apabila Mama melakukan percakapan secara langsung.

Kata-kata yang didengar si Bayi lewat televisi, video, radio, video YouTube, dan percakapan tidak langsung lainnya itu tidak termasuk sebagai pembelajaran, ya, Ma.

Untuk itu, Mama bisa melakukan beberapa cara berikut untuk membantu si Bayi mendapatkan kosa kata tanpa perlu menyalakan TV sebagai bantuan:

  • Menceritakan langsung apa yang Mama lakukan sepanjang hari kepada si Bayi.

  • Mengajak si Bayi berkomunikasi dengan lantang.

  • Membacakan buku cerita anak setiap hari.

  • Menggunakan kosakata langka dalam percakapan sehari-hari.

Kesimpulannya, membiarkan bayi mendengar suara TV tidak direkomendasikan karena akan memengaruhi perkembangan si Kecil. Namun, Mama bisa tetap memberikan pembelajaran melalui TV atau media elektronik lain seperti YouTube kepada bayi ketika mereka telah berusia 18 bulan ke atas. Dengan catatan, tetap batasi waktu penggunaannya, maksimal 1 jam dalam sehari.

Baca juga:

The Latest