- Tampaknya tidak tertarik untuk bergerak ke suatu tempat (dengan cara apa pun),
- Tidak mencapai tonggak perkembangan, seperti duduk atau berguling,
- Belum menemukan cara menggerakkan lengan dan kaki secara bersamaan dalam gerakan yang terkoordinasi,
- Tidak menggunakan kedua lengan dan kaki secara seimbang.
Normalkah jika Bayi Melewati Tahapan Merangkak?

Sebagian besar bayi belajar merangkak antara usia 7 bulan dan 10 bulan menurut American Academy of Pediatrics (AAP). Tentu saja, akan ada beberapa bayi yang mengembangkan keterampilan tersebut lebih cepat atau lambat dari rata-rata ini. Dan perlu diingat bahwa bayi prematur mungkin merangkak beberapa bulan lebih lambat daripada teman-temannya.
Ketika bayi bisa merangkak, ia akan belajar berdiri dan berjalan.
Tapi jika bayi mama tidak merangkak, Mama mungkin akan merasa khawatir. Apakah kondisi ini normal?
Nah, bila ini terjadi pada si Kecil, yuk, simak dulu penjelasan Popmama.com tentang normalkah jika bayi melewati tahapan merangkak pada ulasan berikut ini.
Normalkah jika Bayi Melewati Tahapan Merangkak?

Beberapa bayi tidak pernah merangkak, dan itu tidak masalah.
Bertahun-tahun yang lalu, ada teori bahwa bayi yang tidak mencapai tonggak gerakan secara berurutan berisiko mengalami gangguan belajar dan perkembangan. Penelitian membuktikan bahwa ini tidak benar, tetapi mitos itu tetap ada, dan banyak orangtua khawatir ketika bayi mereka tidak merangkak pada usia tertentu atau memilih gaya bergerak yang tidak biasa.
Menurut AAP, beberapa bayi tidak pernah merangkak. Sebaliknya, mereka menggunakan metode alternatif, seperti meluncur di pantat atau merayap di perut mereka. Selama bayi mengoordinasikan setiap sisi tubuhnya dan menggunakan setiap lengan dan kaki secara seimbang, tidak ada alasan untuk khawatir. Yang penting adalah ia mampu menjelajahi sekelilingnya dan memperkuat tubuhnya sebagai persiapan untuk berjalan.
Tentu saja, bicarakan hal ini dengan dokter jika Mama khawatir tentang keterlambatan perkembangan apa pun. Dan konsultasikan dengan dokter jika pada usia 1 tahun bayi:
Bagaimana Bayi Belajar Merangkak?

Proses belajar merangkak sebenarnya cukup rumit. Bayi perlu mengoordinasikan gerakan lengan dan kaki mereka, dan mengembangkan kekuatan otot di lengan, bahu, dan kaki mereka untuk menopang berat badan mereka.
Sebelum merangkak, bayi juga membutuhkan kontrol kepala dan leher yang kuat serta keseimbangan yang baik. Merangkak merupakan usaha besar bagi bayi, dan untuk mencapainya akan membutuhkan latihan berbulan-bulan.
1 hingga 2 bulan
Semua waktu tengkurap itu akan mulai membuahkan hasil, dan sekarang bayi mungkin mengangkat kepala dan memutarnya dari satu sisi ke sisi lain saat berbaring tengkurap. Namun, mereka belum memiliki banyak kendali atas tubuh mereka.
3 hingga 6 bulan
Dimulai sekitar usia 3 bulan, bayi mungkin melakukan "mini push up" saat dibaringkan tengkurap, mengangkat kepala dan bahunya tinggi-tinggi, serta menggunakan lengannya sebagai tumpuan. Ini membantu memperkuat otot-otot yang akan digunakannya untuk berguling dan merangkak.
Segera setelah itu, bayi akan belajar berguling dari tengkurap ke telentang. Mama dapat mendorongnya dengan meletakkan mainan di salah satu sisi atau sisi lainnya yang tidak dapat dijangkaunya.
5 hingga 6 bulan
Sekitar usia 5 atau 6 bulan, bayi mungkin akan dapat berguling dari telentang ke tengkurap, dan duduk dengan bantuan Mama, kursi bayi, atau bantal. Kebanyakan bayi senang duduk dengan bantuan: Ini memberi mereka perspektif baru, dan membantu mereka memperoleh keseimbangan yang lebih baik. Namun, mereka masih goyah pada tahap ini, jadi pastikan untuk tetap dekat dan awasi bayi saat mereka duduk dengan bantuan.
7 hingga 8 bulan
Setelah bayi dapat duduk dengan baik sendiri (mungkin pada usia 8 atau 9 bulan), mereka akan berlatih berdiri dengan tangan dan lutut dari posisi duduk. Mereka cukup kuat untuk mengangkat kepala untuk melihat sekeliling, keseimbangan mereka baik, dan otot-otot mereka siap untuk acara besar berikutnya: merangkak!
9 hingga 10 bulan
Saat bayi belajar bergerak dengan percaya diri dari posisi duduk ke posisi merangkak, mereka akan segera menyadari bahwa mereka dapat bergoyang maju mundur dan mendorong dengan lutut mereka untuk merangkak. Mereka mungkin menguasai teknik lanjutan yang disebut "merangkak silang" – menggerakkan satu lengan dan kaki yang berlawanan bersamaan saat mereka bergerak maju, daripada menggunakan lengan dan kaki dari sisi yang sama. Setelah itu, latihan akan menghasilkan kesempurnaan.
Jenis-Jenis Merangkak yang Perlu Orangtua Ketahui

Merangkak dengan tangan dan lutut hanyalah salah satu cara bayi bergerak.
Bayi dapat bergerak dengan berbagai cara, termasuk merangkak, meluncur di pantat mereka, 'merangkak komando' dengan perut mereka, dan banyak lagi.
Beberapa orang tua bertanya-tanya apakah ada manfaat merangkak dengan cara 'tradisional', dan jawabannya tampaknya ya – sedikit. Satu studi yang meneliti data dari lebih dari 47.000 bayi menemukan bahwa merangkak 'tradisional' memang berjalan lebih cepat daripada 'skuter bawah', tetapi hanya sekitar satu bulan.
Berikut ini beberapa cara yang dapat dipilih bayi untuk:
- Merangkak silang (yang klasik): Merangkak klasik terjadi saat bayi yang diposisikan dengan tangan dan lutut menggerakkan kaki dan lengan yang berlawanan secara terkoordinasi. Ini adalah jenis merangkak yang dipopulerkan dalam film dan buku dan mungkin jenis pertama yang terlintas dalam pikiran.
- Merangkak seperti beruang: Sama seperti merangkak klasik, merangkak seperti beruang dilakukan dengan posisi merangkak, tetapi dengan lutut dan siku terangkat dari tanah serta lengan dan kaki terentang. Hampir tampak seolah-olah bayi sengaja berusaha agar lututnya tidak menyentuh lantai.
- Merangkak di pantat: Setelah bayi duduk, ia mungkin merangkak di pantatnya, menggunakan kaki dan telapak kakinya untuk mendorongnya ke depan. Ia mungkin mengulurkan lengannya untuk membantu menjaga keseimbangannya.
- Merangkak seperti komando: Bayi yang lebih menyukai gaya ini meluncur ke sana kemari, menjaga perutnya tetap rata di lantai dan menggunakan lengannya untuk mendorongnya ke depan. Ini mirip dengan cara tentara merangkak melalui wilayah musuh (karena itulah namanya). Ini juga disebut merangkak atau merangkak dengan perut.
- Merangkak seperti kepiting: Bayi duduk di pantatnya atau menopang tubuhnya dengan keempat kakinya (seperti merangkak dengan beruang) dan menggunakan tangan dan kakinya untuk bergerak ke samping atau ke belakang.
- Merangkak dengan tripod: Dalam gaya ini, bayi duduk dan menggunakan lengan dan satu kakinya untuk bergerak maju.
- Merangkak dengan berguling: Bayi berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cara berguling.
Haruskah Mama Harus Mengajari Bayi Merangkak?

Setelah bayi belajar duduk tanpa bantuan, mereka akan segera mengetahui cara untuk bergerak sendiri. Mama tidak perlu mengajari bayi merangkak, tetapi menyenangkan untuk mendorong mereka.
Mendorong bayi untuk mendapatkan kekuatan otot melalui i, duduk tegak, dan menahan beban pada kaki mereka sambil ditopang dapat mempercepat prosesnya.
Berikut adalah beberapa cara yang baik untuk membantu bayi bergerak:
- Tummy time. Berikan bayi banyak waktu tengkurap, sejak awal. Ini akan membantu mereka mengembangkan otot-otot yang mereka butuhkan untuk merangkak. Waktu tengkurap juga membantu bayi menghindari kepala mereka menjadi datar, yang dapat terjadi ketika bayi menghabiskan banyak waktu telentang.
- Berlatih duduk. Duduk dengan bantuan adalah salah satu cara untuk membantu bayi meningkatkan keseimbangan mereka. Sekitar usia 4 hingga 6 bulan, dudukkan bayi tegak dengan bersandar pada bantal atau dengan dukungan kursi bayi atau tangan mama.
- Berlatih menahan beban. Gendong bayi dalam posisi berdiri, dan biarkan mereka merasakan berat tubuh mereka. Ini akan membantu mereka mengembangkan kekuatan di kaki dan otot inti mereka.
- Insentif untuk bergerak. Cara terbaik untuk mendorong merangkak – seperti halnya meraih dan memegang – adalah dengan meletakkan mainan dan benda-benda lain yang diinginkan tepat di luar jangkauan bayi. AAP juga menyarankan penggunaan bantal, kotak, dan bantalan sofa untuk membuat lintasan rintangan bagi bayi yang baru mulai merangkak. Ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri, kecepatan, dan kelincahan mereka. Pastikan untuk mengawasi!
Bayi yang merangkak dapat mengalami banyak masalah. Pastikan rumah aman untuk bayi, termasuk memasang pagar pengaman bayi untuk menghalangi tangga (atas dan bawah) dan area berbahaya lainnya.
Setelah bayi menguasai merangkak, satu-satunya hal yang menghalangi mereka untuk bergerak sepenuhnya adalah belajar berjalan. Untuk itu, mereka akan segera mulai menarik apa pun yang dapat mereka jangkau, baik itu meja kopi, pegangan tempat tidur bayi, atau kaki ,ama.
Setelah mereka merasa mampu menyeimbangkan diri dengan kaki mereka, mereka akan siap untuk berjalan sambil berpegangan pada perabotan. Mereka akan belajar berdiri sendiri selama beberapa detik, dan akhirnya mengambil beberapa langkah. Kemudian, tinggal menunggu waktu saja sampai bayi bisa berjalan, berlari, dan melompat.
Itu penjelasan tentang normalkah jika bayi melewati tahapan merangkak. Bila Mama khawatir, diskusikan juga dengan dokter yang mengetahui kondisi bayi mama, ya!



















