Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Normalkah jika Bayi Suka Memegang Alat Kelaminnya?

Pixabay/NewportBaptistChurchNC
Pixabay/NewportBaptistChurchNC

Perkembangan bayi adalah hal yang menarik untuk diamati. Namun suatu waktu, Mama melihat jika bayi (perempuan atau laki-laki) mendadak gemar menyentuh alat kelaminnya. Apakah ini normal?

Mengapa sebagian bayi suka melakukannya?

Jika bayi mama melakukannya dan Mama khawatir, Popmama.com sudah merangkum informasi tentang normal atau tidaknya bayi suka memegang alat kelaminnya pada ulasan berikut. Ayo disimak, Ma!

Normalkah jika Bayi Suka Memegang Alat Kelaminnya?

Pixabay/heymattalen
Pixabay/heymattalen

Adalah normal bagi bayi untuk memegang alat kelamin mereka. Ini bisa dimulai sejak 4 hingga 6 bulan. Saat itu bayi menguasai anggota tubuh dan tangan mereka dan mulai menjelajahi tubuh mereka. Mereka akan mengambil apa saja yang bisa mereka jangkau, termasuk telinga, kaki, dan bagian pribadi mereka.

Hingga usia 5 hingga 6 tahun, baik anak laki-laki maupun perempuan dapat menyentuh alat kelamin mereka kapan saja, di mana saja. Mama mungkin akan melihat aktivitas ini saat mengganti popok, tidur siang, atau bahkan di depan umum. Mengapa bayi melakukannya? Karena bayi merasa nyaman dan nyaman.

Bayi perempuan mungkin menggosok vulva, sementara bayi laki-laki mungkin menganggap penis sebagai bagian tubuh yang menarik dan mudah dijangkau untuk ditarik.

Eksplorasi bayi mungkin sesekali atau cukup sering. Keduanya normal. Beberapa gosokan dapat memuaskan keingintahuan bayi. Kemudian bayi akan berhenti untuk melakukan aktivitas lainnya.

Bagaimana Mama Harus Merespons ketika Bayi Menyentuh Bagian Pribadinya

Freepik/Cookie_studio
Freepik/Cookie_studio

Jika Mama baru pertama kali mendapatkan bayi memegang alat kelaminnya, maka cobalah untuk tenang meski tidak nyaman. Cobalah untuk tidak cekikikan, merasa malu, atau memberi tahu seorang anak bahwa menyentuh alat kelamin itu buruk atau salah. Melakukan hal itu dapat menciptakan rasa bersalah atau kerahasiaan seputar seksualitas.

Sebaliknya, biarkan bayi bereksplorasi tanpa berkomentar. Mama bahkan dapat menggunakan rasa ingin tahu ini sebagai kesempatan mengajar untuk membantu bayi mengenal tubuhnya. Selama waktu mandi, ucapkan nama yang benar secara anatomis untuk semua bagian tubuhnya kepada bayi, termasuk penis dan testis atau vulva dan vaginanya.

Sebagian besar anak berhenti menjelajah di depan umum sekitar usia sekolah. Pada saat itu, anak mungkin menyadari jika temannya tidak melakukan hal yang sama.

Diskusikan dengan dokter anak jika dorongan memegang alat kelamin terus berlanjut di depan umum setelah usia 5 atau 6 tahun. Atau jika anak tampak sangat ingin melakukan aktivitas tersebut dan hal itu mengganggu rutinitas atau permainan normal. Jika tidak, pertahankan pesan "baik tapi pribadi" dan cobalah untuk tetap tenang.

Ketika Sentuhan Genital Menjadi Masalah

Freepik/cookie_studio
Freepik/cookie_studio

Sangat jarang bila bayi menggosok atau menarik alat kelaminnya karena masalah yang memerlukan perhatian medis. Namun, kadang-kadang, bayi perempuan bisa terkena vulvovaginitis – kemerahan, bengkak, dan nyeri di sekitar vagina dan vulva. Kondisi ini biasanya disebabkan dari produk pelembut kain, pakaian terlalu ketat, atau popok basah.

Bayi laki-laki bisa terkena balanitis atau kemerahan dan bengkak di kepala penis atau kulup yang disebabkan oleh infeksi. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi menggosok alat kelaminnya.

Meskipun biasanya mudah untuk mengetahui apakah bayi menjelajah dengan cara yang menyenangkan atau bereaksi terhadap rasa gatal atau tidak nyaman, periksa area genital bayi apakah ada lesi kulit, kemerahan, bengkak, keluarnya cairan, atau tanda-tanda iritasi. Bicaralah dengan dokter anak jika ada sesuatu yang tidak beres.

Untuk balita dan anak-anak yang lebih tua, sentuhan genital yang berlebihan mungkin jarang menandakan adanya masalah atau menjadi tanda kekerasan fisik atau seksual. Bicarakan dengan dokter jika perilaku anak:

  • Sering terjadi dan tidak dapat dialihkan.
  • Terus terjadi di depan umum bahkan setelah Mama berbicara dengan anak.
  • Menyebabkan cedera atau sakit fisik.
  • Terjadi bersamaan dengan masalah perilaku atau emosional lainnya, seperti kemarahan, kesedihan, agresi, atau mengompol.
  • Meniru tindakan seksual orang dewasa.

Nah itu penjelasan tentang bayi suka memegang alat kelaminny . Seiring berjalannya waktu, ini akan berkurang, Ma. Namun perhatikan saat bayi menyentuh alat kelaminnya, apakah ada kemerahan atau iritasi.

Semoga informasi ini bisa membantu Mama, ya.

Share
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

7 Foto Natal Andrew dan Erika Carlina Bersama Keluarga dan Sahabat

19 Des 2025, 12:24 WIBBaby