Penting! Ketahui Tahap Perkembangan Kemampuan Bicara si Kecil

Jangan sampai terlewatkan saat si Kecil mengucap kata pertamanya ya, Ma!

27 Mei 2020

Penting Ketahui Tahap Perkembangan Kemampuan Bicara si Kecil
freepik.com/yanalya

Sebelum si Kecil belajar bicara dalam Bahasa Indonesia yang benar, ia mengoceh dan bermain-main dengan suara yang belum jelas artinya. Bahasa si Kecil yang pertama bisa Mama lihat adalah bahasa nonverbal, seperti menangis dan menggeliat untuk mengekspresikan berbagai emosi dan kebutuhannya, seperti rasa takut, lapar, dan bosan.

Periode penting bagi si Kecil untuk belajar bicara terjadi pada 3 tahun pertama kehidupannya. Ini terjadi ketika otaknya berkembang pesat, dan tergantung juga pada perkembangan keterampilan bicara serta proses pertumbuhannya.

Lalu kapan ya Mama bisa mendengarkan kata pertama si Kecil? Selain itu, apa saja hal yang harus Mama ketahui tentang perkembangan keterampilan bicara si Kecil? Popmama.com punya rangkuman informasinya untuk Mama yang dilansir dari Webmd.com berikut ini.

Tahapan Bahasa Bayi

Tahapan Bahasa Bayi
freepik.com/freepik

Bahasa bayi 3 bulan: Suara yang dikeluarkan oleh si Kecil masih bersifat refleks, kadang berupa rengekan dan tangisan. Si Kecil juga mendengarkan suara mama sambil memerhatikan raut wajah mama saat Mama berbicara padanya, serta menengok saat ada suara di sekitar rumah. Pada usia ini, beberapa bayi menyukai suara dan musik yang mereka dengar dalam kandungan.

Bahasa bayi 6 bulan: Si Kecil mengoceh dengan suku kata tunggal, misalnya mamamama, papapapa. Si Kecil juga sudah bisa merespon jika namanya dipanggil, dan mengatur nada bicara sesuai emosi yang ia rasakan dengan ekspresi wajah yang sesuai.

Bahasa bayi 9 bulan: Si Kecil sudah mulai bisa memanggil Mama dengan kata “Mama”, dan mengerti kata-kata dasar seperti “tidak” dan “dadah.”

Bahasa bayi 12 – 18 bulan: Kosakata si Kecil bertambah dengan pesat, yakni mencapai 5-50 kata. Si Kecil juga sudah mengerti apa yang ia bicarakan dan merespon bentuk perintah sederhana, seperti “Tolong ambilkan mainan itu.”

Bahasa bayi 18 bulan: Si Kecil sudah bisa menunjuk orang, benda, dan bagian tubuh yang Mama sebutkan. Ia juga mengulangi kata-kata Mama yang ia dengar seperti kata terakhir dari kalimat Mama. Pada usia ini, si Kecil sudah bisa menyatakan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata.

Bahasa bayi 2 tahun: Si Kecil memiliki kosakata baru hampir setiap hari. Ia sudah dapat membuat kalimat yang terdiri atas dua kata (mama mandi, naik sepeda) dan dapat mengikuti perintah dua langkah. Pada usia ini, 50 persen pembicaraannya dapat dimengerti orang lain.

Bahasa bayi 3 tahun: Hampir semua kata yang diucapkan si Kecil bisa dimengerti mama dan orang lain. Ia sudah bisa menggunakan kalimat 2-3 kata atau lebih, bahkan mulai menggunakan kalimat tanya. Ia dapat menyebutkan nama dan kegunaan benda-benda yang sering ditemui, sudah mengenal warna, dan senang bernyanyi.

Melatih si Kecil Belajar Bicara

Melatih si Kecil Belajar Bicara
freepik.com/merlas

Keterampilan bahasa si Kecil dipengaruhi juga oleh stimulus yang diberikan oleh Mama dan Papa serta lingkungan terdekatnya. Karena itulah, orang tua dan keluarga terdekat berperan penting dalam perkembangan bicara seorang anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kosakata yang didapatkan oleh si Kecil berbanding lurus dengan jumlah kata yang didengarnya pada periode kritikal perkembangan bicaranya.

Hal yang bisa Mama lakukan untuk melatih keterampilan bicara si Kecil antara lain:

  • Rajin mengajak si Kecil bicara, dimulai dari ia masih bayi, kapanpun, dan di manapun saat Mama bersama si Kecil. Mama bisa mengatakan apa yang sedang terjadi, yang sedang Mama lakukan, dan menyebutkan benda-benda di sekitarnya. Kata-kata yang Mama sampaikan padanya akan menjadi bekal si Kecil untuk perkembangan bicara dan bahasanya.
  • Bacakan cerita, untuk meningkatkan kosakata si Kecil. Pada usia di atas 18 bulan, si Kecil senang dibacakan cerita. Mama mulai bisa mendongeng untuk si Kecil sebelum tidur. Selama mendongeng, Mama bisa mengajak si Kecil melihat gambar, menyebut nama benda yang ada pada buku cerita, dan memintanya untuk menunjuk benda tersebut.

Mengatasi Masalah Keterlambatan Bicara

Mengatasi Masalah Keterlambatan Bicara
freepik.com/freepik

Jika Mama merasa ada tanda-tanda si Kecil terlambat bicara, Mama bisa konsultasikan hal tersebut ke dokter. Keterlambatan bicara bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti gangguan pendengaran, gangguan pada otak, autisme, atau gangguan pada organ mulut.

Untuk mendeteksi masalah keterlambatan bicara pada si Kecil, Mama bisa melakukan skrining pendengaran pada saat si Kecil dilahirkan. Kemampuan mendengar si Kecil turut berpengaruh pada kemampuannya berbicara, karena itulah skrining pendengaran saat ia dilahirkan penting untuk dilakukan untuk mencegah keterlambatan bicara.

Selain itu, Mama juga bisa konsultasi ke psikolog atau psikiater anak, karena biasanya keterlambatan bicara juga butuh pendekatan multidisiplin oleh dokter anak, dokter THT, dan psikolog atau psikiater anak.

Baca juga:

The Latest