Gaya Parentingnya Dikritik, Nikita Willy Pilih Tutup Mata dan Telinga

Tak hanya netizen, orang terdekat Nikita juga pernah mempertanyakan gaya pengasuhannya

23 Desember 2022

Gaya Parenting Dikritik, Nikita Willy Pilih Tutup Mata Telinga
Dok. Zwitsal

Berdasarkan Priory Group, sebanyak 40 persen dari 1.000 orangtua menganggap gambaran ideal terkait parenting yang tersebar di media sosial telah memicu kecemasan dalam diri mereka.

Di tengah fenomena tersebut, tekanan sebagai orangtya rupanya lebih banyak dirasakan oleh kaum Mama. Bahkan, menurut studi dari Cornell University, para Mama merasa lebih stres menjalani perannya sebagai orangtua dibanding Papa.

Salah satunya karena kebanyakan para Mama ingin menyesuaikan image dengan konsep ibu yang baik. Hal tersebut didukung dengan studi lain dari BabyCenter yang menunjukkan bahwa 80 persen ibu millennials merasa tertekan untuk memenuhi tanggungan menjadi Mama yang sempurna.

“Keinginan untuk menjadi sosok yang sempurna dapat menimbulkan beragam dampak negatif seperti mudah cemas, rentan terhadap stres bahkan depresi, selalu merasa ’kurang‘ dalam menjalankan peran sebagai ibu, hingga terjebak dalam mompetition atau mom shaming, yang ternyata dialami oleh 88% ibu millennials dan Gen-Z di Indonesia.Menyikapi hal ini, penting bagi orangtua untuk melepaskan diri dari tekanan lingkungan sekitar,” kata Samanta Elsener, M.Psi selaku Psikolog Anak dan Keluarga dalam acara ‘Festival Zwitsal #MomenBondingBermakna’, Kamis (22/12/2022).

Berstatus sebagai Mama baru, tuntutan untuk menjadi orangtua yang sempurna nyatanya juga dialami oleh aktris Nikita Willy. Apalagi, pasangan Nikita Willy dan Indra Priawan memiliki parenting style yang berbeda dari kebanyakan orangtua di Indonesia.

Lantas, bagaimana, ya, cara Nikita Willy menghadapi hal-hal tersebut? Selain itu, aktris kelahiran 1994 ini juga membagaikan rahasia dirinya tetap dekat dengan Baby Izz di tengah kepadatan bekerja.

Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut.

1. Banyak mendapat komentar negatif soal gaya parentingnya, Nikita Willy berusaha tutup telinga

1. Banyak mendapat komentar negatif soal gaya parentingnya, Nikita Willy berusaha tutup telinga
Popmama.com/Sania Chandra

Setiap orangtua memiliki gaya pengasuhan masing-masing untuk diterapkan kepada si Kecil. Parenting style setiap orang tidak bisa disamakan, karena bergantung pada banyak faktor internal maupun eksternal.

Sebagai orangtua baru, Nikita Willy mengaku tantangan terbesarnya dalam menjadi orangtua adalah banyaknya orang yang berkomentar negatif tentang gaya pengasuhannya.

Padahal, semua konsep pengasuhan yang ia terapkan kepada putranya, Baby Izz, sudah dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

“Sebagai new parents, tantangan terbesar aku adalah bagaimana kita bisa menutup mata dan telinga kita tentang pendapat orang terkait parenting atau bayi kita. Komentar negatif banyak banget ke aku, apalagi parenting style aku. Issa ini anak aku, jadi aku tidak terlalu mempermasalahkan komentar negatif. Aku dan Indra menerapkan gaya pengasuhan yang sudah kita diskusikan bersama. So, we’re on the same boat,” kata Nikita Willy.

2. Gaya pengasuhan Nikita Willy juga sempat dipertanyakan oleh orangtuanya

2. Gaya pengasuhan Nikita Willy juga sempat dipertanyakan oleh orangtuanya
Popmama.com/Sania Chandra

Jangankan warganet, gaya pengasuhan Nikita Willy dan Indra Priawan kepada Baby Izz juga sempat dipertanyakan oleh orang-orang terdekat, termasuk dari masing-masing orangtua keduanya.

“Dari circle terdekat pernah, apalagi orangtua aku nggak sama parenting style-nya. Cuman pemikiran aku dan Indra tetap sama. Mau orang bilang apa ya nggak masalah,” ucap Nikita Willy.

“Kalau ada berbeda pandangan sama keluarga, biasanya kita edukasi dulu ke mereka. Kasih tau tujuan dan alasan kita. Setelah tahu, biasanya mereka justru support kita,” timpal Indra Priawan.

3. Membangun rutinitas untuk momen bonding bersama anak

3. Membangun rutinitas momen bonding bersama anak
Dok. Zwitsal

Di tengah komentar negatif yang membuat diri merasa cemas, Nikita percaya bahwa ia dan Indra lah paling tahu apa yang terbaik untuk Baby Izz. Yang paling terpenting bagaimana keduanya bisa selalu memiliki waktu untuk membangun attachment secara fisik maupun emosional.

Bahkan, kegiatan bonding yang dilakukan bersama Baby Izz sudah dilakukan Nikita dan Indra sejak usia si Kecil tiga bulan. Pasangan ini membiasakan untuk melakukan sarapan bersama setiap harinya.

“Dari umur tiga bulan, saat itu Issa belum bisa duduk. Jadinya, kita bawa stroller dia ke meja makan. Kita ciptakan makan bersama, kita nggak pernah melewati breakfast bertiga. Bukan cuma makan, disitu kita manfaatin juga buat saling sharing. Mudah-mudahan bisa sampai besar kita menerapkan itu,” ujar Nikita Willy.

Selain itu, Nikita dan Indra juga melakukan rutinitas-rutinitas sebelum tidur, seperti membaca buku dan doa pasti dilakukan selalu bertiga.

“Kita membuat bed time routine serba bertiga, seperti membaca buku atau berdoa. Jadi, sebelum tidur Issa bisa tetap ingat kedekatan dengan Mama dan Papanya,” pungkas Nikita Willy.

“Aku dan Indra punya kesibukan masing-masing, kita bekerja. Nggak peduli orang di luar bilang apa, yang penting momen bonding yang bermakna tetap tercipta antara aku, Indra, dan Issa,” tutupnya.

Kalau Mama sendiri, momen bonding untuk meningkatkan kedekatan dengan anak biasanya melakukan cara apa?

Baca juga:

The Latest