Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Studi: Memperkenalkan Kacang Tanah pada Bayi Dapat Mencegah Alergi

Freepik/stockking
Freepik/stockking

Memasuki fase MPASI selalu menjadi momen yang ditunggu sekaligus menantang bagi orangtua. Pada tahap ini, Mama tentu ingin memberikan makanan yang bergizi, aman, sekaligus mendukung tumbuh kembang si Kecil.

Meski begitu, kekhawatiran soal risiko alergi sering kali muncul ketika hendak memperkenalkan bahan makanan tertentu. Hal inilah yang membuat banyak orangtua lebih hati-hati dan selektif dalam memilih menu MPASI.

Salah satunya adalah kacang tanah, yang meski kaya manfaat, kerap dianggap berisiko karena bisa memicu alergi pada sebagian anak. Menariknya, penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa memperkenalkan kacang tanah sejak dini dapat membantu mencegah munculnya reaksi alergi.

Berikut Popmama.com telah rangkum studi tentang memperkenalkan kacang tanah pada bayi dapat membantu mencegah reaksi alergi.

1. Memperkenalkan kacang tanah pada bayi dapat mencegah alergi

Studi_ Memperkenalkan Kacang Tanah pada Bayi Dapat Membantu Mencegah Alergi 1.png
Freepik/azerbaijan_stockers

Sebuah penelitian dari National Institutes of Health (NIH) menemukan bahwa bayi yang rutin diberi produk kacang tanah setidaknya tiga kali seminggu sejak awal MPASI hingga usia 5 tahun memiliki risiko alergi kacang tanah 71% lebih rendah dibandingkan anak yang tidak mengonsumsinya. 

Hasil ini memperkuat pandangan bahwa pemberian kacang tanah sejak dini bisa menjadi cara sederhana namun efektif dalam mencegah alergi. Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), Jeanne Marazzo, MD, MPH, menegaskan bahwa strategi ini bisa membawa dampak besar. 

“Jika diterapkan secara luas, langkah aman dan mudah ini dapat mencegah puluhan ribu kasus alergi kacang tanah,” jelas Jeanne.

Temuan ini melanjutkan hasil studi Learning Early About Peanut Allergy (LEAP) pada 2015, yang menunjukkan bahwa konsumsi kacang tanah sejak dini mampu mencegah alergi di kemudian hari. Menariknya, efek perlindungan tetap bertahan hingga usia remaja meski anak tidak lagi rutin mengonsumsinya.

Dalam studi lanjutan yang melibatkan hampir 80% peserta LEAP dengan rata-rata usia 13 tahun, tercatat 15,4% anak yang menghindari kacang tanah sejak kecil mengalami alergi, sementara pada kelompok yang dikenalkan kacang tanah sejak dini hanya 4,4% yang mengalaminya. 

Menurut Drew Bird, MD, dari UT Southwestern Medical Center, hal ini menunjukkan pentingnya pencegahan sejak awal. 

“Bahkan setelah anak berhenti mengonsumsi kacang tanah, perlindungan tetap ada. Hal ini penting karena anak yang sejak kecil tidak rutin mengonsumsi kacang tanah dan kemudian mengalami alergi, tidak bisa mengalami perbaikan, alerginya tetap ada. Begitu alergi terbentuk, kondisinya akan menetap,” jelasnya.

2. Apa penyebab alergi kacang?

Freepik
Freepik

Penyebab alergi kacang pada anak ternyata cukup kompleks, melibatkan faktor genetik sekaligus lingkungan. Menurut Stanislaw Gabryszewski, MD, PhD, ahli Alergi dan Imunologi dari Children’s Hospital of Philadelphia, kondisi ini tidak bisa dijelaskan dengan satu faktor saja.

“Sebagai contoh, seorang anak dengan saudara kandung yang memiliki alergi mungkin juga mengalaminya, tetapi tidak selalu demikian. Faktor lingkungan pada awal kehidupan yang belum sepenuhnya dipahami, seperti penggunaan antibiotik berlebihan atau kebiasaan higienis yang terlalu ketat hingga memengaruhi mikroflora usus, dapat memicu alergi. Namun, kami masih terus mempelajari lebih lanjut penyebab pastinya,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Drew Bird menekankan bahwa belum ada bukti kuat yang menunjukkan pola makan ibu hamil atau menyusui dapat memengaruhi risiko alergi kacang pada anak. Hal ini menunjukkan bahwa alergi tidak selalu dapat diprediksi hanya dari riwayat keluarga atau kebiasaan orangtua.

“Kami juga melihat anak-anak yang tidak memiliki faktor risiko pun bisa mengalami alergi kacang,” ungkapnya.

3. Hal yang perlu diketahui orangtua saat memperkenalkan kacang tanah pada bayi

Studi_ Memperkenalkan Kacang Tanah pada Bayi Dapat Membantu Mencegah Alergi 3.png
Freepik

Banyak orangtua merasa cemas saat pertama kali ingin mengenalkan kacang tanah pada bayinya. Kekhawatiran ini wajar, karena risiko alergi sering jadi pertimbangan utama. 

Namun, menurut Jonathan Williams, DO, seorang dokter anak sekaligus ayah dari lima anak asal Utah, rasa takut tersebut tidak perlu berlebihan. Ia menegaskan bahwa berbagai penelitian sudah membuktikan manfaat paparan awal terhadap makanan alergen.

“Memang terasa menakutkan memberi produk kacang pada bayi, tapi sebenarnya aman untuk memperkenalkan produk kacang yang sesuai sejak dini dan dilakukan secara rutin,” jelasnya.

Meski begitu, para ahli menekankan pentingnya berdiskusi dengan dokter anak sebelum mulai memperkenalkan kacang tanah pada bayi. National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) bahkan telah mengeluarkan panduan resmi untuk membantu orangtua dalam mencegah alergi kacang pada anak sejak dini.

4. Tanda-tanda alergi kacang pada anak

Studi_ Memperkenalkan Kacang Tanah pada Bayi Dapat Membantu Mencegah Alergi 4.png
Freepik/cookie_studio

Setelah mengonsumsi kacang tanah, beberapa bayi mungkin menunjukkan reaksi alergi. Gejala yang bisa muncul antara lain:

  1. Biduran atau bentol-bentol merah di kulit.

  2. Bibir terlihat membengkak.

  3. Rasa kesemutan di area mulut dan tenggorokan.

  4. Muncul ruam merah disertai rasa gatal pada kulit.

  5. Hidung berair seperti sedang pilek.

  6. Tenggorokan terasa kering atau ketat.

  7. Gangguan pencernaan seperti sakit perut, mual, atau muntah.

Walau sebagian besar hanya mengalami reaksi ringan, ada juga risiko anafilaksis yang berbahaya, Ma. Beberapa tanda anafilaksis yang perlu diwaspadai, yaitu:

  1. Sulit bernapas atau terdengar napas berbunyi.

  2. Lidah dan tenggorokan membengkak sehingga terasa sesak.

  3. Suara menjadi serak dan sulit berbicara.

  4. Muncul bunyi mengi saat bernapas.

  5. Kepala terasa pusing.

  6. Wajah tampak pucat dan badan terasa lemas.

  7. Kehilangan kesadaran atau pingsan.

Jika Mama melihat si Kecil menunjukkan gejala anafilaksis, segera bawa ia ke dokter agar mendapat penanganan medis secepatnya.

Nah, itu dia studi tentang memperkenalkan kacang tanah pada bayi dapat mencegah alergi. Semoga informasinya dapat membantu, ya, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Anak GTM? Ini Peran Papa agar si Kecil Tidak Menolak Makan

05 Des 2025, 10:07 WIBBaby