Bayi Takut pada Orang Asing: Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kok bayi sering ketakutan saat bertemu dengan orang baru ya? Apakah ini normal?

25 Mei 2022

Bayi Takut Orang Asing Ini Penyebab Cara Mengatasinya
Freepik/Cookie Studio

Memasuki usia enam dan 12 bulan, bayi menjadi semakin sadar akan dunia di sekitar mereka. Mereka dapat mengidentifikasi wajah-wajah yang mereka kenal dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan orangtua , pengasuh, dan keluarga dekat.  

Namun, ketika bayi ditemani oleh orang yang tidak dikenal atau orang asing, mereka mengalami kepanikan. Ini dikenal juga dengan sebutan stranger anxiety atau takut pada orang asing.

Takut pada orang asing biasanya ditandai dengan rasa cemas, mudah marah, dan takut saat di sekitar orang asing. Bagi orangtua baru, fase ini mungkin terasa berlebihan. Tetapi ini adalah bagian dari perkembangan normal bayi dan perilakunya dapat diatasi, Ma.

Pada ulasan Popmama.com kali ini, cari tahu tentang kemungkinan penyebab bayi takut pada orang asing dan cara membantu bayi mengatasinya dengan mudah.

Perbedaan antara Takut pada Orang Asing dan Takut Berpisah

Perbedaan antara Takut Orang Asing Takut Berpisah
Freepik/cookie_studio

Menurut American Psychological Association (APA), takut pada orang asing adalah perasaan tertekan yang dialami bayi di sekitar orang yang tidak dikenal. Sedangkan takut akan perpisahan adalah perasaan takut yang dialami ketika bayi jauh dari orangtua atau pengasuhnya. Kedua kondisi ini dimulai di waktu yang sama.

Bayi dan balita yang mengalami kondisi ini cenderung cemas berkepanjangan sampai orang asing itu pergi atau mengembangkan hubungan dengan mereka. Selama episode kecemasan, bayi akan menunjukkan rasa takutnya dengan cara:

  • Merangkak atau menjauh dari orang asing itu,
  • menangis tanpa henti,
  • bersembunyi di belakang punggung orangtua atau di pangkuan,
  • menutupi wajah mereka,
  • menghindari kontak mata dengan orang asing tersebut.

Berapa lama kondisi ini berlangsung? Ini berbeda-beda untuk setiap bayi, Ma. Rasa takut pada orang asing biasanya dimulai sekitar usia tujuh bulan, dengan puncaknya dari 12 hingga 15 bulan, dan secara bertahap berkurang pada usia dua tahun.

Editors' Pick

Penyebab Bayi Takut pada Orang Asing

Penyebab Bayi Takut Orang Asing
Freepik/A3pfamily

Saat bayi tumbuh, mereka memperoleh kemampuan untuk membedakan manusia. Kombinasi perkembangan kognitif dan emosional membuat mereka terikat secara emosional dengan orangtua, pengasuh utama, dan orang-orang yang dikenalnya. Ini mengarah pada perasaan tenang emosional di sekitar pengasuh dan kecemasan di sekitar orang yang tidak dikenal.

Bayi suka makan, bermain, tidur, dan berada di sekitar orang yang dikenalnya saja. Gangguan orang asing memicu keresahan, menyebabkan perilaku rewel, dan “menempel” pada orang yang dikenalnya, yang menandakan bayi takut dengan orang asing.

Fase ini bisa mengganggu orangtua dan bayi, tetapi upaya yang gigih, sikap tenang, dan strategi yang efektif dapat membantu.

Membantu Bayi Mengatasi Rasa Takut pada Orang Asing

Membantu Bayi Mengatasi Rasa Takut Orang Asing
Freepik/senivpetro

Langkah-langkah berikut dapat membantu si Kecil mengatasi rasa takut orang asing dan lebih nyaman ketika berada di sekitar orang yang tidak dikenalnya:

  • Kenali dan akui kondisi yang dialami oleh bayi. Mulailah dengan secara positif mengakui ketakutan bayi terhadap orang asing. Pegang tangan mereka, dorong mereka untuk duduk di pangkuan, dan terus berbicara dengannya. Beri tahu mereka tentang orang asing tersebut dan dorong mereka untuk mengatakan "hai" dan "selamat tinggal" dengan senyuman dan gerak tubuh.
  • Perkenalkan bayi kepada orang baru sejak usia muda. Pastikan pertemuannya konsisten. Meninggalkan bayi dengan orang asing tiba-tiba dapat membuat mereka merasa tertekan dan tidak nyaman. Jadi, ajaklah bayi menghabiskan waktu bersama orang asing itu dan mainkan permainan interaktif. Ini akan membantu bayi merasa aman dan nyaman. Jika memungkinkan, perkenalkan orang asing itu terlebih dahulu di rumah dan kemudian di tempat yang berbeda.
  • Bersabarlah dan tenang saat bayi menunjukkan perilaku cemas. Alih-alih memaksakan atau kesal, tetaplah tenang, dan tunjukkan emosi positif, seperti pelukan dan ciuman sambil menghibur mereka. Beri bayi waktu yang cukup untuk menyesuaikan dan mengingat, setiap bayi berbeda dan memiliki cara unik untuk mengenal dan dekat orang lain. Ikuti isyarat sosial dan dukung mereka untuk mengatasi ketakutan dan kecemasanya.
  • Berikan teladan yang benar sejak usia muda. Saat bayi dan balita belajar melalui observasi, berikan contoh. Dengan berbicara kepada orang yang akrab dan tidak dikenal dengan nada lembut dan senyuman hangat. Melihat Mama menyapa, tertawa, dan berbicara bersama orang lain dengan cara yang menyenangkan dapat membuat si Kecil merasa termotivasi untuk berinteraksi.

Jika bayi semakin kesal dan rewel, jauhkan bayi dari orang asing, berikan mainan kesukaannya, atau lakukan hal yang disukainya. Cobalah untuk memperkenalkan bayi kepada orang asing itu lagi setelah beberapa waktu.

Apakah Mama Harus Mencari Bantuan dari Tenaga Profesional?

Apakah Mama Harus Mencari Bantuan dari Tenaga Profesional
Freepik/Racool_studio

Bagi kebanyakan anak, ketakutan akan orang asing mereda saat mereka berusia dua tahun. Namun, dalam beberapa kasus, kecemasan dapat bertahan dan bahkan meningkat dalam intensitasnya. Dalam kasus seperti itu, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan.

Penelitian menunjukkan rasa takut pada orang asing juga bisa terjadi karena faktor genetik. Jika ada riwayat keluarga dengan rasa takut pada orang asing atau si Kakak ternyata memiliki masalah yang sama, Mama dapat berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan lebih awal untuk mengurangi risiko masalah perilaku.

Takut pada orang asing adalah hal yang normal dalam perkembangan sosio-emosional dan kognitif bayi yang sehat. Bantu bayi melewati fase dengan mudah dengan menyadari isyarat emosionalnya dan segera memberikan dukungan emosional. Kepastian fisik, seperti pelukan dan ciuman, dan penggunaan strategi mengatasi masalah secara terus-menerus dapat membantu bayi dan balita mengatasi rasa takut orang asing dengan nyaman.

Apakah bayi Mama juga mengalami hal yang sama? Apa yang Mama lakukan untuk mengatasinya?

Baca juga:

The Latest