Serat untuk Bayi: Manfaat, Jenis Makanan, dan Efek Samping

Yuk, ketahui segudang manfaat serat untuk bayi, Ma

19 Juni 2022

Serat Bayi Manfaat, Jenis Makanan, Efek Samping
Freepik.com

Serat adalah nutrisi penting untuk melancarkan pencernaan. Selain itu, serat bertindak sebagai prebiotik alami yang mendorong pertumbuhan bakteri baik (probiotik) dan mendukung kesehatan usus.

Tidak hanya orang dewasa, bayi pun membutuhkan asupan serat. Sehingga pemilihan makanan berserat tinggi yang sesuai usia untuk bayi sangatlah penting.

Meski baik, asupan serat secara berlebihan dapat membuat si Kecil diare, Ma.

Apa saja manfaat serat, jumlah yang dibutuhkan dan makanan yang mengandung serat yang baik untuk si Kecil? Penjelasan tentang serat untuk bayi, manfaat, jenis makanan, dan efek samping bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini ya.

Apakah Serat Baik untuk Bayi?

Apakah Serat Baik Bayi
Pexels/PNW Production

Serat baik untuk bayi. Serat dalam makanan bayi dapat membantu meningkatkan mikroflora usus dan menjaga sistem pencernaan tetap sehat.

Penelitian menunjukkan bahwa tahun-tahun pertama kehidupan sangat penting untuk membangun mikroflora kolon yang sehat, serta kebiasaan makan yang baik.

Editors' Pick

Berapa Banyak Serat yang Dibutuhkan Bayi?

Berapa Banyak Serat Dibutuhkan Bayi
Pixabay/SvenHilker

Tidak ada pedoman yang jelas tentang jumlah serat makanan yang direkomendasikan untuk bayi di bawah satu tahun. Pakar nutrisi merekomendasikan lima gram serat sehari untuk anak di bawah usia dua tahun.

Sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi anak untuk mengetahui tentang batas ideal untuk bayi.

Manfaat Serat untuk Bayi

Manfaat Serat Bayi
Unsplash/Stephen Andrews

Serat adalah bagian penting dari diet individu. Bagi bayi, asupan serat yang cukup bisa memberikan manfaat sebagai berikut:

  • Mendukung kesehatan pencernaan: Serat membantu mencegah sembelit, dan mendukung pH usus, dan mencegah kolonisasi mikroba berbahaya.
  • Baik untuk mikroflora usus: Serat makanan total, yaitu serat larut dan tidak larut, berfungsi sebagai prebiotik atau makanan bagi jutaan bakteri probiotik yang hidup di usus manusia. Menurut sebuah studi penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Cell Host and Microbe, jenis, kualitas, dan asal makanan berdampak pada mikroba usus.
  • Memperkuat kekebalan: Serat makanan bekerja sebagai prebiotik dan membantu meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan, seperti bakteri asam laktat dan bifidobacteria. Bakteri ini dapat membantu melawan patogen berbahaya, dan dengan demikian meningkatkan kekebalan.
  • Mendukung penyerapan: Usus yang sehat memiliki mikrobioma sehat yang membantu pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi dengan baik. Kedua proses ini sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
  • Meningkatkan nafsu makan: Serat larut membantu menjaga perut tetap kenyang. Saat dikonsumsi, serat bercampur dengan air dan membentuk struktur seperti gel yang menunda pengosongan lambung. Mekanisme ini meningkatkan jumlah total waktu makanan tetap berada di usus dan dengan demikian menciptakan sensasi kenyang. Ini juga membantu dalam sekresi hormon pengatur nafsu makan di dalam saluran pencernaan.

Makanan Berserat Tinggi untuk Bayi

Makanan Berserat Tinggi Bayi
Freepik/Yanadjana

Agar Mama tidak bingung, berikut daftar makanan yang mengandung serat yang bisa dimasukkan dalam menu MPASI:

1. Biji-bijian dan sereal

Mama dapat memasukkan sereal dan biji-bijian ke dalam makanan bayi saat mereka mulai makan makanan padat. Ini akan menambah variasi dalam makanan dan memastikan asupan serat bersama dengan nutrisi penting lainnya. Beberapa pilihan yang bisa Mama coba adalah oatmeal, beras merah, barley, gandum utuh, dan jagung.

2. Sayuran

Bayi dapat mengonsumsi semua sayuran cukup banyak pada awal mulai makanan padat. Sayuran merupakan sumber mikronutrien dan serat makanan yang baik. Selain itu, sayuran tidak tinggi karbohidrat sederhana.

Beberapa sayuran berserat tinggi yang bisa Mama coba untuk si kecil adalah bayam, brokoli, buncis, edamame, ubi jalar, jagung, dan wortel. Berikan sayuran ini dalam kondisi matang dan dihaluskan karena bayi mungkin kesulitan mencerna sayuran mentah.

3. Buah-buahan

Buah-buahan mengandung serat makanan dan juga beberapa mikronutrien. Mama dapat menambahkan satu buah sehari ke dalam makanan bayi. Beberapa buah berserat tinggi yang bisa dipertimbangkan adalah semangka, apel, pisang, stroberi, dan blackberry.

4. Buah-buahan kering

Buah-buahan kering berpotensi bahaya tersedak untuk bayi sekitar usia 6-12 bulan. Tetapi Mama bisa menyajikannya dalam bentuk yang dimasak dan dihaluskan. Setelah bayi mulai mengonsumsi finger food, Mama dapat memasak buah-buahan kering atau memotongnya menjadi potongan-potongan kecil untuk memberi makan bayi. Beberapa pilihan serat tinggi adalah plum, aprikot, kurma, dan buah ara.

5. Kacang-kacangan dan polong-polongan

Kacang-kacangan dianggap sebagai sumber protein dan zat gizi mikro yang baik seperti zat besi, kalium, dan folat. Namun, ini juga merupakan sumber serat makanan yang baik. Beberapa pilihan dari kelompok makanan ini yang dapat Mama masukkan dalam makanan bayi adalah kacang merah, kacang polong, lentil, dan buncis.

Apakah Asupan Serat Memiliki Efek Samping?

Apakah Asupan Serat Memiliki Efek Samping
Freepik/sorapop

Konsumsi serat dapat menurunkan risiko terkena penyakit kronis. Namun asupan berlebihan juga dapat menyebabkan beberapa masalah, seperti:

  • Serat yang tinggi dan asupan air yang rendah dapat menyebabkan konstipasi atau diare.
  • Ini dapat menyebabkan penurunan penyerapan mineral, yang dapat merugikan kesehatan bayi.
  • Mengonsumsi serat berlebihan dapat menyebabkan perut kembung, kembung, kram perut, dan mual.
  • Ini dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dalam beberapa kasus dan dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan.

Supaya aman, Mama dapat mengikuti tips aman berikut ini saat memberikan serat pada si Kecil:

  • Amati variasi dan moderasi dalam makanan yang Mama berikan kepada bayi.
  • Mulailah dengan sebutir biji-bijian atau sereal untuk bayi kecil. Seiring bertambahnya usia bayi, Mama bisa menambah variasi dan mencampurnya.
  • Konsultasikan dengan dokter anak sebelum menambah makanan berserat baru untuk bayi.
  • Asupan air bersama dengan asupan serat adalah penting. Serat membutuhkan air agar dapat berfungsi dengan baik. ASI atau susu formula masih merupakan sumber nutrisi utama selama satu tahun pertama. Jadi pastikan untuk memberikan ASI satu jam atau lebih sebelum memberikan makanan padat untuk mempertahankan tingkat hidrasi.
  • Bayi harus memiliki serat dari makanan alami saja.

Jika Mama bingung soal makanan yang harus diberikan pada bayi, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter. Asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk mendukung pertumbuhan bayi, Ma.

Sekarang Mama sudah memahami tentang serat untuk bayi, manfaat, jenis makanan, dan efek samping. Semoga si Kecil selalu sehat, Ma!

Baca juga:

Topic:

The Latest