7 Fakta dan Aturan untuk Imunisasi Campak Rubella

Apakah vaksin campak ini aman?

5 Maret 2019

7 Fakta Aturan Imunisasi Campak Rubella
Freepik/comzeal

Semua orangtua pasti berusaha memberikan segala yang terbaik untuk anaknya. Mulai dari stimulasi hingga perlindungan kesehatan terbaik yang sesuai dengan usia anak. Nah, bicara soal perlindungan kesehatan anak, salah satu upaya yang dilakukan semua orangtua untuk menjaga anaknya selalu sehat adalah memberikan vaksin atau imunisasi.

Penyakit apa saja sih yang bisa dilindungi oleh vaksin? Banyak sekali, Ma! Salah satunya adalah penyakit campak dan rubella, yang sangat sering terjadi pada bayi dan balita.

Kapan anak memerlukan imunisasi campak rubella? Bagaimana caranya? Apakah benar vaksin campak rubella bisa menyebabkan autisme? Pasti masih banyak lagi pertanyaan seputar imunisasi campak rubella, atau yang biasa disebut imunisasi MR.

Untuk meningkatkan kewaspadaan Mama akan bahaya campak rubella, ketahui beberapa fakta seputar imunisasi campak rubella berikut ini yuk, Ma.

1. Apa yang dimaksud sakit campak rubella?

1. Apa dimaksud sakit campak rubella
Freepik/A3pfamily

Campak dan rubella adalah dua penyakit yang berbeda. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), campak dan rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus campak dan rubella.

Perlu Mama ketahui, baik campak maupun rubella merupakan penyakit yang sangat menular! Maka IDAI sangat merekomendasikan pemberian imunisasi campak rubella untuk mencegahnya.

2. Benarkah campak rubella bisa menyebabkan kematian?

2. Benarkah campak rubella bisa menyebabkan kematian
Freepik/spukkato

Ya! Ini bukan mitos lho, Ma. IDAI menyebutkan campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti:

  • Radang paru (pneumonia),
  • radang otak (ensefalitis),
  • kebutaan,
  • gizi buruk,
  • kematian.

Bagaimana dengan rubella? Menurut IDAI, rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester awal, maka bisa menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayinya ketika dilahirkan.

Kecacatan tersebut dikenal sebagai sindroma rubella kongenital, yang meliputi kelainan pada jantung, mata, ketulian, dan keterlambatan perkembangan.

Editors' Pick

3. Benarkah campak rubella hanya bisa dicegah, tidak bisa diobati?

3. Benarkah campak rubella ha bisa dicegah, tidak bisa diobati
Freepik/wavebreakmedia

Benar! IDAI dengan tegas menyebutkan kalau tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, karena ini hanya bisa dicegah. Mengutip laman IDAI, “Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit campak dan rubella. Satu vaksin, untuk mencegah dua penyakit sekaligus.

Baca juga:

4. Anak usia berapa yang boleh diberikan vaksin MR?

4. Anak usia berapa boleh diberikan vaksin MR
Freepik/Pressfoto

Menurut IDAI, imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan, sampai dengan usia kurang dari 15 tahun selama kampanye imunisasi MR.

Selanjutnya, imunisasi MR masuk dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD atau sederajat, menggantikan imunisasi campak.

5. Apa bedanya imunisasi MR dan MMR?

5. Apa beda imunisasi MR MMR
Freepik

Vaksin MR (measles rubella) mencegah dua penyakit: campak (measles) dan rubella. Sedangkan vaksin MMR mencegak tiga penyakit: campak (measles), rubella, dan gondongan (mumps).

Jika Mama bingung, kenapa pemerintah hanya memberikan vaksin MR? Ini karena pemerintah mengutamakan pengendalian campak dan rubella, sebab komplikasinya sangat berat dan mematikan.

6. Benarkah imunisasi MR bisa menyebabkan autisme?

6. Benarkah imunisasi MR bisa menyebabkan autisme
Freepik/Freepic.diller

Tidak benar! IDAI mengatakan sampai saat ini belum ada bukti yang mendukung bahwa imunisasi jenis apapun dapat menyebabkan autisme. Maka, jangan ragu untuk memberikan imunisasi MR untuk si Kecil, Ma.

Jika anak sudah pernah imunisasi MMR, Mama juga bisa memberikan imunisasi MR lagi. Ini baik untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit campak dan rubella.

Mengutip laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Imunisasi MR aman diberikan pada anak yang sudah mendapat vaksin MMR.”

7. Apakah imunisasi MR halal?

7. Apakah imunisasi MR halal
Freepik/senivpetro

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 tahun 2016, menyatakan:

Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya penyakit tertentu.

Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebakan kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen yagn mengancam jiwa, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib.

Bagaimana, sudah semakin yakin untuk memberikan imunisasi MR untuk si Kecil kan, Ma?

Baca juga:

The Latest