Ketahui Penyebab dan Cara Mencegah Bayi agar Tidak Tersedak

Tersedak bisa menjadi hal yang sangat membahayakan bagi bayi

23 April 2019

Ketahui Penyebab Cara Mencegah Bayi agar Tidak Tersedak
Freepik/Indylooker

Tersedak merupakan salah satu kondisi wajar yang seringkali dialami bayi. Meski tampak sepele, tapi masalah tersedak tidak bisa diabaikan begitu saja, lho Ma. Saat tersedak, jalur napas bayi terhambat dan hal ini menimbulkan dampak berbahaya bagi bayi.

Lalu, mengapa bayi sangat mudah tersedak dan bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya. Simak pembahasannya berikut ini.
 

Editors' Pick

Mengapa Bayi Mudah Tersedak?

Mengapa Bayi Mudah Tersedak
Freepik

Bayi membutuhkan waktu menguasai kemampuan mengunyah dan menelan makanan di tahap perkembangannya. Umumnya tersedak terjadi karena bayi tidak bisa batuk dengan cukup kuat saat terjadi penyumbatan jalan napas akibat minuman atau makanan. 

Tersedak umumnya seringkali terjadi pada bayi yang mulai belajar tentang lingkungan sekitarnya., yaitu mulai usia 6 bulan. Pada usia tersebut ia memiliki kecenderungan untuk memasukkan benda apapun ke dalam mulutnya karena rasa ingin tahu.

Jika dilihat dari berbagai kejadian, makanan disebut-sebut sebagai penyebab umum terjadinya tersedak pada bayi. Tetapi tidak menutup kemungkinan bayi tersedak karena posisi makan dan minum yang tidak pas. Tak hanya itu saja, terkadang ada kondisi kesehatan tertentu yang juga dapat meningkatkan risiko tersedak. Misalnya pada anak yang memiliki gangguan menelan, kelainan neuromuskuler, keterlambatan perkembangan dan cedera otak traumatis. 
 

Cara Mencegah agar Bayi Tidak Tersedak

Cara Mencegah agar Bayi Tidak Tersedak
webmd.com

Agar bayi terhindar dari bahaya tersedak, ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan, yaitu:

Tepat waktu pengenalan makanan padat

Umumnya, bayi baru boleh diperkenalkan makanan padat setelah usianya 6 bulan. Memperkenalkan bayi pada makanan padat sebelum ia memiliki kemampuan motorik untuk menelan dapat membuatnya tersedak.

Pilih makanan yang sesuai

Meski anak telah belajar mengunyah, sebaiknya hindari memberikan makanan berisiko tinggi dan tidak sesuai dengan usianya. Hindari pemberian makanan seperti kacang-kacangan, permen keras, popcorn, potongan buah dan sayur, potongan daging dan keju kecuali jika dipotong kecil-kecil sehingga memudahkan anak untuk mengunyah. Selengkapnya tentang makanan yang bikin bayi berisiko tersedak bisa dibaca, di sini.

Awasi perilakunya saat makan

Saat umur anak semakin besar, jangan biarkan dia bermain, berjalan atau berlari sambil makan. Ingatkan anak untuk mengunyah dan menelan makanannya dengan baik sebelum berbicara dan melakukan aktivitas lainnya.

Berikan mainan sesuai usia

Hindari pemberian mainan yang tidak sesuai dengan usia anak, misalnya saja bolla kecil, kelereng, mainan yang memiliki bagian kecil yang lebih sesuai untuk anak yang lebih besar. 
Cari tahu pedoman umur saat membeli mainan dan secara teratur memeriksa mainan untuk memastikan mainan tersebut masih dalam kondisi baik.

Jauhkan benda berbahaya dari jangkauan

Jauhkan anak dari barang berbahaya berukuran kecil, yang menimbulkan risiko tersedak saat dimasukkan ke dalam mulut. Misalnya koin, baterai kancing dan dadu.

Cara Mengatasi Jika Bayi Tersedak

Cara Mengatasi Jika Bayi Tersedak
Parents

Bayi tersedak memang seringkali menimbulkan kecemasan, apalagi saat melihatnya tak bisa bernapas. Alih-alih panik, Mama bisa melakukan tindakan berikut ini untuk mengatasinya.

  1. Pegang si Kecil dalam posisi duduk, letakkan di atas paha Mama dan telungkupkan pada lengan.
  2. Pukul sebanyak lima kali di bagian tengah punggung dengan lembut tapi kuat. Perpaduan gaya gravitasi dan pukulan di belakang punggung akan dapat melepaskan benda yang tersangkut.
  3. Pegang bayi menghadap ke atas pada lengan Anda dengan kepala lebih rendah dari badannya jika cara di atas tidak berhasil. Gunakan dua jari yang diletakkan di tengah tulang dada bayi, berikan penekanan yang cepat di bagian dada sebanyak lima kali.
  4. Ulangi pukulan punggung dan dorongan pada dada saat si Kecil mulai terlihat susah napas.
  5. Jika semua cara tidak berhasil, segera larikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

Menjadi orangtua tidak sekedar memperhatikan tumbuh kembang anak saja, tetapi juga bagaimana dapat mengatasi berbagai masalah darurat yang mungkin saja dapat terjadi. Semoga artikel ini dapat membantu ya, Ma.

Baca Juga:

The Latest