Perkembangan Bayi Usia 10 Bulan 1 Minggu: Gemasnya Baby Talk
Seperti apa perkembangan bayi usia 10 bulan 1 minggu? Mengapa bayi terancam sleep apnea?
26 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menapaki usia 10 bulan ini, bayi Mama semakin pintar memahami kata-kata dan frasa kata sederhana. Maka itu, penting selalu mengajaknya bercakap-cakap untuk memperkaya perbendaharaan bahasanya. Setiap kali si Kecil mengulang kata-kata dengan bahasa bayinya, responlah dengan bahasa yang benar. Misalnya "bah-bah" untuk "botol". Penting untuk menghindari membiasakan bayi ber-baby talk. Mungkin terdengar lucu, tetapi mendengarkan kata dengan pengucapan yang benar lebih baik untuk perkembangan bayi.
Mama juga bisa mengajaknya bernyanyi dan mempraktekkan kata-kata dengan gerakan. Misalnya "bye-bye" dengan melambaikan tangan. Stimulasi ini akan membuat bayi belajar mengidentifikasi kata dan frasa serta maknanya.
Di usia ini, bayi Mama mulai bisa menghubungkan suatu kejadian dengan tindakan. Mungkin saja lewat tepuk tangan gembira saat Mama bertepuk tangan juga; atau mengatakan "Papa" saat melihat Papa masuk ke kamarnya.
Editors' Pick
Kehidupan Orangtua: Menghindari Cedera
Bayi semakin tumbuh besar, itu artinya Mama perlu tenaga ekstra untuk menggendongnya. Seringkali para orangtua mengalami cedera saat menggendong bayi terburu-buru dan akibatnya bisa fatal. Bahkan bisa mengakibatkan saraf yang terjepit.
Untuk mengurangi risiko cedera, ingatlah beberapa hal penting berikut ini:
- Mulailah dengan menekuk lutut dan mengangkat bayi dengan berjongkok ketimbang bertumpu pada pinggang.
- Saat menggendong bayi dalam posisi duduk, pastikan Mama duduk tegak di kursi yang nyaman dan suportif dengan sandaran lengan.
- Gunakan bantal untuk menyangga punggung lebih baik.
- Jangan ragu menginvestasikan kesehatan Mama dan si Kecil lewat ransel bayi dan gendongan bayi yang didesain khusus memberi kenyamanan ekstra. Pilih ransel dan gendongan bayi yang dapat mendistribusikan berat badan bayi secara merata, bahan yang lembut dan tidak membuat leher serta punggung tegang. Pilih tali yang lebar dan empuk agar tumpuan beban lebih nyaman.
- Untuk mencegah nyeri pada pergelangan lengan, gantilah lengan mana yang Mama gunakan untuk memegang dan menyuapi bayi. Gunakan splint jika Mama pernah punya riwayat nyeri pergelangan tangan.
- Rutin lakukan peregangan setiap hari supaya otot punggung lebih kuat.
Ancaman Sleep Apnea pada Bayi
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang berhenti bernapas selama beberapa saat di tengah-tengah tidurnya. Bukan hanya dialami orang dewasa, bayi pun dapat mengalaminya.
Penyebab sleep apnea pada bayi bisa jadi diakibatkan adanya sesuatu yang menutup saluran pernapasan atas yang membuatnya kesulitan bernapas dengan benar, pembengkakan amandel atau kelenjar gondok, sering sakit, alergi, langit-langit sumbing atau sistem saraf yang kurang berkembang. Bayi prematus dan bayi dengan kondisi seperti cerebral palsy dan down syndrome berisiko mengalami sleep apnea lebih tinggi.
Selama tidur, bayi dengan sleep apnea mendengkur, megap-megap atau batuk; kesulitan bernapas atau butuh jeda panjang di antara napas; tampak gelisah dan berkeringat banyak. Namun, dengkuran bukanlah gejala dari sleep apnea. Selain itu, bayi dengan sleep apnea akan sering terbangun di malam hari dan tampak kurang tidur di siang hari.
Jika tidak ditangani, masalah ini akan berpengaruh pada kesehatannya. Termasuk masalah dengan amandel atau kelenjar gondok dan berat badan bayi yang sulit bertambah.
Konsultasikan dengan dokter bayi Mama. Jika memang ditemukan masalah yang nantinya dikhawatirkan bisa berkembang serius, dokter akan merujuk ke spesialis.
Baca Juga:
- 5 Tanda Anak Mengalami Sleep Apnea
- Bukan Mengigau Biasa, Sleepwalking pada Anak Perlu Diwaspadai
- Kena Sleeping Beauty Syndrome, Anak 11 Tahun Ini Tidur 20 Jam Sehari