Waspada, Campak Bisa Jadi Komplikasi dan Sebabkan Penyakit Berat
Pada bayi dan anak-anak, campak dapat menjadi masalah yang lebih serius dan menyebabkan komplikasi
26 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Campak adalah infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus dan merupakan penyakit yang sangat menular. Penyakit campak dapat ditularkan melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara, atau melalui cairan hidung.
Penyakit campak ditandai atau diawali dengan demam, batuk, pilek, mata berair, dan timbul ruam kemerahan di seluruh tubuh setelah tiga hingga lima hari gejala awal muncul.
Campak bukan hanya penyakit menular biasa saja, tetapi campak juga bisa menjadi komplikasi dan menyebabkan penyakit yang berat atau berbahaya.
Untuk lebih lengkapnya, berikut Popmama.comtelah rangkum informasi seputar penyakit campak jadi komplikasi dan sebabkan penyakit berat. Disimak, ya, Ma!
Editors' Pick
1. Komplikasi yang dapat terjadi akibat campak
Mengutip dari website IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), campak dapat menjadi masalah serius untuk semua kelompok umur. Namun, pada bayi dan anak-anak usia di bawah lima tahun, campak dapat menjadi masalah yang lebih serius dan bisa menyebabkan komplikasi.
Komplikasi serius yang dapat terjadi adalah infeksi telinga, diare berat, radang paru, radang otak, kebutaan, bahkan hingga kematian.
Di lain itu, pada kasus yang jarang terjadi, campak yang diderita saat masa anak-anak juga dapat menyebabkan penyakit sistem saraf pusat yang fatal atau subacute sclerosing panencephalitis (SSPE).
Penyakit SSPE ini umumnya terjadi 7 hingga 10 tahun setelah seseorang menderita campak, walaupun telah sembuh. Risiko SSPE menjadi lebih besar pada anak yang menderita campak pada usia kurang dari dua tahun.
2. Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari komplikasi campak
Sampai saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit campak, tetapi apabila seseorang mengalami campak, ada cara yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala dan menghindari atau mengurangi risiko komplikasi.
Cara yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala campak, yaitu dengan istirahat yang cukup serta minum obat penurun demam dan obat pereda nyeri.
Mengutip dari website IDAI, komplikasi berat akibat campak dapat dicegah dengan memastikan asupan nutrisi dan cairan yang memadai untuk menghindari dehidrasi.
Bayi atau anak yang menderita campak juga perlu mendapatkan asupan vitamin A yang cukup. Orang yang kekurangan vitamin A berisiko mengalami gejala dan komplikasi campak yang parah.
Lalu, antibiotik hanya dapat diberikan apabila dicurigai adanya infeksi bakterial sekunder atau terdapat radang telinga tengah dan pneumonia.
3. Cegah campak dengan imunisasi MR
Mengutip dari akun Instagram milik Kementerian Kesehatan @kemenkes_ri disebutkan bahwa tidak ada pengobatan untuk penyakit campak, tetapi penyakit campak ini dapat dicegah dengan Imunisasi MR.
Imunisasi MR dapat mencegah dua penyakit sekaligus, yaitu campak atau measles (M) dan Rubella (R). Imunisasi MR ini wajib diberikan dua dosis dan sesuai jadwal.
Imunisasi pertama diberikan saat bayi berusia sembilan bulan, sementara imunisasi kedua diberi saat usia 18 bulan.
Imunisasi MR aman untuk bayi dan anak-anak Ma, mengutip dari website IDAI, vaksin yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari organisasi kesehatan dunia (WHO) dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Imunisasi MR ini juga merupakan cara terbaik untuk mencegah campak. Jadi Mama jangan ragu dan takut membawa si Kecil ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi MR.
Itulah penjelasan seputar campak bisa jadi komplikasi dan sebabkan penyakit berat. Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya, Ma!
Baca juga:
- WHO dan UNICEF Peringatkan Potensi Penyebaran Wabah Campak
- Campak pada Anak: Gejala, Penyebab dan Pengobatan
- 10 Gejala Campak pada Anak yang Harus Diwaspadai