Berani Tampil Baru, 7 Cara agar Remaja Bisa Lebih Stylish

Setiap bertambahnya usia remaja, tak jarang membuat anak semakin memerhatikan penampilannya. Pengaruh lingkungan, media sosial, atau idolanya bisa membuat remaja tertarik berani mengubah penampilannya menjadi lebih baru dan fresh.
Mengubah penampilan dari apa yang dikenakan setiap hari juga memicu anak untuk menjadi lebih kreatif dalam padu padankan pakaian yang telah dimiliki dengan pakaian baru yang telah ia beli. Tentunya dengan penampilan yang baru, kepercayaan diri anak bisa meningkat.
Berbagai inspirasi tren gaya berpakaian bisa remaja ikuti, dari pakaian street style, Korean style, chic, casual, dan lain-lain yang dapat disesuaikan dengan karakter anak serta lingkungannya.
Kali ini Popmama.com akan membahas 7 cara agar anak remaja bisa tampil lebih stylish yang bisa meningkatkan kepercayaan dirinya.
1. Jangan membeli sesuatu hanya untuk satu kesempatan acara

Beli baju baru untuk pergi ke acara pernikahan, beli baju baru untuk acara keluarga besar, beli baju baru untuk Lebaran, atau beli baju baru untuk Natal, mungkin kebiasaan ini sudah tak asing bagi Mama dan remaja, khususnya remaja perempuan.
Menuju tempat yang spesial seringkali membuat remaja merasa membutuhkan sesuatu yang istimewa, dan sesuatu yang baru untuk dipakai. Namun, seringkali apa yang dibeli tersebut hanya dipakai satu kali.
Daripada membeli sesuatu yang spesifik untuk acara tertentu, cobalah untuk memiliki beberapa pakaian yang bisa digunakan untuk banyak acara. Pilih pakaian yang sederhana dan klasik, hindari mengikuti tren yang tidak akan ada habisnya.
Dengan pakaian yang sederhana dan klasik, remaja bisa memakainya lagi dan lagi, tentunya tambahan aksesori yang bijak, penampilan anak tidak akan pernah sama dan semakin menarik dari waktu ke waktu.
2. Ketahui isi lemari pakaian hingga ke bagian dalamnya

Sering membeli pakaian membuat anak seringkali melupakan apa yang ada di lemarinya, dan biasanya akan ada pakaian-pakaian menarik yang tersembunyi yang belum pernah digunakan.
Jadi, sebelum remaja membeli sesuatu yang baru, pastikan ia memiliki catatan-catatan yang sangat jelas tentang apa yang sudah ada di lemari pakaiannya dan jenis pakaian apa yang belum ada namun sangat dibutuhkan.
Jika anak memiliki waktu untuk merapihkan kembali lemarinya, ia akan tahu apa yang ada di sana dan seringkali akan mencegah anak untuk membeli pakaian-pakaian yang sudah ia miliki sebelumnya, hal ini juga membuatnya bisa lebih berhemat.
3. Berusahalah untuk menemukan inspirasi baru

Alasan lain mengapa anak terjebak dalam penampilan yang itu-itu saja adalah karena ia sudah terikat dan nyaman dengan penampilannya yang dibeli di satu toko saja. Padahal ada banyak inspirasi gaya busana baru yang bisa anak dapatkan.
Hal inipun juga sejalan dengan kampanye #BeraniBaru dari iStyle.id yang hadir mengangkat Destinasi, Inspirasi, dan Trendsetter berbagai produk kecantikan dan gaya hidup dari ratusan brand official lokal, Korea, dan internasional.
"iStyle.id membuka awal tahun 2021 dengan sebuah movement yang kami sebut #BeraniBaru dengan harapan bisa menjadi Destinasi, Inspirasi, dan Trendsetter bagi pelanggan dan masyarakat sebagai e-commerce yang fokus pada produk beauty & lifestyle." Ujar Steven Calvin Victory, Chief Executive Officer iStyle.id
Berdasarkan keterangan tertulis dari iStyle.id, kampanye ini diluncurkan melalui iklan digital yang dapat Mama dan anak lihat di media sosial @iStyleid yang berusaha menjadi inspirasi dan menjadi trensetter beauty & lifestyle bagi pelanggan dan masyarakat.
Selain itu, anak juga bisa fitur K-Hub di mana member bisa membaca, mereview, menulis artikel, dan mencari informasi tentang tren beauty & lifestyle tren terkini.
Steven juga mengatakan, member K-Hub dapat bertukar informasi dan rekomendasi produk-produk kecantikan dan gaya hidup yang dipakai dari fitur review produk. Member juga bisa menulis artikel tentang kecantikan dan gaya hidup sehingga bisa saling menginspirasi.
4. Jangan ragu untuk membeli pakaian yang "seragam"

Salah satu kesalahpahaman besar tentang gaya pakaian adalah anak tidak boleh membeli sesuatu yang mirip dengan apa yang sudah dimiliki. Namun hal ini bukan dengan maksud anak boleh memiliki puluhan baju dengan warna dan model yang identik ya!
Tetapi anak jangan takut untuk memanfaatkan sebaik mungkin pengetahuannya tentang apa yang cocok untuk bentuk tubuh, warna kulit, dan kenyamanannya dalam memilih pakaian. Semua perempuan tentunya memiliki "seragam"-nya sendiri.
Tak hanya seragam dalam warna atau motif pakaian, seragam disini bisa berarti model pakaian. Misalnya, saat anak merasa cocok dengan pakaian yang oversized, ia bisa memiliki model-model pakaian oversized, seperti sweater, kaos, hoodie, jeans, dan lain-lain
Dan anak juga bisa untuk tetap sederhana dalam memilih model pakaian, karena ia tahu apa yang dikenakan dapat membuatnya nyaman saat berpergian dan bisa di kombinasikan dengan pakaian-pakaian lainnya.
5. Saat membeli sesuatu, cobalah untuk singkirkan yang lain

Cara terbaik untuk menjaga lemari pakaian anak tetap rapih dan selalu segar dalam ukuran yang masuk akal adalah dengan menerapkan kebijakan satu-masuk, satu-keluar.
Dalam artian, setiap kali anak menambahkan sesuatu yang baru, keluarkan satu bagian. Hal ini bisa berarti dijual atau disumbangkan untuk amal, selama pakaian tetap layak dan masih bisa digunakan.
Cara ini menjaga rak lemari anak tidak meluap, dan juga membuat anak harus lebih percaya diri tentang apa yang akan dibelinya. Jika kebiasaan ini selalu dilakukan, anak tidak akan pernah membeli sesuatu, kecuali benar-benar dibutuhkannya.
6. Bertukar pakaian dengan keluarga atau sahabat yang paling modis

Salah satu cara efektif untuk menjaga lemari pakaian tetap segar dan terlihat baru adalah dengan bertukar pakaian dengan keluarga atau dengan sahabat yang paling modis. Hal ini tentunya juga bisa membuat anak lebih kreatif dalam memadukan pakaiannya.
Beberapa pakaian dari Mama mungkin bisa digunakan untuk gaya pakaian vintage yang kini sedang menjadi tren. Selain itu, meminjam baru Mama membuat anak juga terhindar dari situasi ketika ada yang menggunakan baju serupa.
Bertukar pakaian juga menjadi ide yang tepat untuk memiliki lemari pakaian yang menarik tanpa lebih banyak mengeluarkan uang dan melakukan kerusakan lebih lanjut pada lingkungan.
7. Manfaatkan adanya promo atau diskon besar-besaran

Seringkali baik di pusat perbelanjaan atau di e-commerce menyediakan diskon-diskon besar untuk pakaian. Gunakan kesempatan besar ini untuk mendapatkan pakaian yang dibutuhkan anak agar bisa menunjang penampilannya.
Ketika di harga asli anak hanya bisa mendapatkan satu pakaian saja, ketika ada diskon mungkin ia bisa membeli dua atau tiga pakaian dengan harga yang lebih murah dan tentunya tetap berkualitas.
Berdasarkan keterangan tertulis dari iStyle.id, dalam rangka peluncuran kampanye #BeraniBaru, terdapat berbagai promo mulai dari diskon hingga 80 persen, flash sale mulai dari 10 ribu, hingga giveaway setiap hari. Mama dan anak bisa melihat apa saja produknya di aplikasi yang tersedia di Android dan iOS, atau langsung di website resminya.
Berbagai tren gaya pakaian saat ini, dapat membuat anak tertarik untuk mengubah penampilannya yang tentunya meningkatkan kepercayaan dirinya untuk tampil baik di lingkungan atau di media sosial.
Namun perubahan ini juga perlu pendampingan dari Mama, terutama untuk menyesuaikan gaya pakaian anak dengan bentuk tubuh, warna kulit, lingkungan sekitar dan cuaca di Indonesia. Tentunya, nyaman dalam berpakaian harus menjadi prioritas nomor 1 untuk menjadi stylish ya!



















