9 Kalimat Sederhana Anak yang Bisa Jadi Tanda Depresi, Harus Peka!

- "Aku capek tapi nggak tau kenapa" bisa jadi sinyal mental fatigue dan gejala depresi pada anak.
- "Aku bosan sama semuanya" bisa menjadi indikasi penarikan diri dan kehilangan minat pada anak.
- "Kayaknya aku nggak pernah cukup baik" menunjukkan perasaan rendah diri, gejala umum depresi pada anak.
Anak-anak bisa saja mengalami gejala depresi, bahkan mereka bisa kurang ekspresif layaknya orang dewasa. Apalagi jika anak berada dalam fase yang penuh perubahan, baik secara fisik, emosional, maupun sosial.
Misalnya, anak usia 12 tahun sudah mulai mencari jati diri sekaligus menghadapi tekanan dari sekolah, pertemanan, hingga keluarga. Perubahan hormon dan rasa ingin diakui juga bisa memicu kondisi mental yang lebih kompleks.
Banyak dari hanya melontarkan kalimat sederhana yang sebenarnya menyimpan tanda kelelahan mental atau depresi. Inilah mengapa orangtua perlu lebih peka terhadap ucapan-ucapan anak.
Apa saja diantaranya?
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya mengenai kalimat sederhana anak yang bisa jadi tanda depresi, orangtua perlu peka.
1. "Aku capek tapi nggak tau kenapa"

Beberapa masih mengeksplorasi emosinya di usia belasan tahun. Mereka belum bisa mengungkapkan emosi atau perasaan menjadi kalimat layaknya orang dewasa.
Namun, kalimat sederhana seperti “aku capek tapi nggak tahu kenapa” bisa jadi sinyal bahwa anak sedang mengalami mental fatigue yang menjurus ke gejala depresi.
Menurut website Children's Hospital of Philadelphia, mental fatigue adalah kelelahan emosional yang bikin anak merasa terus lelah meski tidur cukup.
2. "Aku bosan sama semuanya"

Anak bisa bosan dengan kegiatannya, tetapi jika mencoba banyak kegiatan dan tidak ada yang membuatnya merasa senang maka bisa jadi pertanda tertentu. Contoh kalimat seperti "aku bosan sama semuanya" atau sejenisnya ini yang bisa diwaspadai orangtua.
Dikutip dari Very Well Mind, kalimat di atas bisa menjadi indikasi penarikan diri dan kehilangan minat. Ini sering dialami anak-anak yang sedang menekan stres atau kecemasan.
3. "Kayaknya aku nggak pernah cukup baik" atau "kayaknya aku nggak berguna deh"

Perubahan hubungan sosial mulai dari teman dan keluarga bisa menjadi pukulan bagi anak. Mereka bisa jadi terlihat baik-baik saja awalnya, tetapi kalimat bisa "Kayaknya aku nggak pernah cukup baik" atau "kayaknya aku nggak berguna deh" bisa menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Kalimat ini menunjukkan perasaan rendah diri atau tidak berharga, gejala umum depresi pada anak dan remaja. Jika berulang sebaiknya mama membawa anak ke ahli seperti psikolog untuk diketahui lebih jelasnya.
4. “Aku ingin menghilang aja"

Tidak seperti orang dewasa yang mungkin bisa mengenali gejala stres berat dan langsung meminta pertolongan. Bagi anak emosi yang dirasakan mereka bisa menjadi kebingungan, tetapi anak bisa jadi tidak tahan untuk menghadapinya.
Kalimat seperti "aku ingin menghilang aja" bisa jadi indikasi suicidal ideation. Ya, kata-kata ini bisa jadi indikasi ideasi bunuh diri, sangat penting untuk segera ditindaklanjuti.
5. “Aku lebih baik nggak ada"

Mirip seperti di atas, ada banyak ungkapan atau kalimat sederhana anak yang mengindikasikan dia tidak baik-baik saja. Gejolak emosi anak ini bisa terlihat dari caranya berbicara kepada orangtua.
Kalimat "aku lebih baik nggak ada" merupakan sinyal bahaya yang jelas dari perasaan putus asa dan tidak ada harapan hidup. Sebaiknya segera ditindaklanjuti apalagi jika berulang kali diucapkan.
6. "Semua ini terlalu melelahkan buatku"

Masih dikutip dari Children's Hospital of Philadelphia, kata-kata "semua ini terlalu melelahkan buatku" bisa saja diungkapkan oleh anak. Ini menunjukkan tanda anak mengalami mental exhaustion.
Mental exhaustion adalah kondisi di mana otak dan emosi sudah tak sanggup menghadapi tekanan sehari-hari. Bisa jadi perubahan dari hubungan dengan orangtua, kakak atau adik hingga teman di sekolah.
7. "Aku nggak peduli lagi sama sekolah atau teman"

Sudah disinggung soal perubahan sosial pada anak bisa membuatnya mengungkapkan kalimat tidak biasa. Ia juga bisa kehilangan minat dengan sekolah atau hobi yang biasa dilakukannya.
Kalimat "aku nggak peduli lagi sama sekolah atau teman" ini salah satu contohnya. Ungkapan tersebut bisa berarti withdrawal sosial dan kehilangan minat terhadap lingkungan yang menjadi pertanda depresi remaja, dikutip dari Very Well Mind.
8. "Kadang aku cuma ingin hilang dari sini"

Mirip seperti sebelumnya, ada beberapa ungkapan atau kalimat yang menandakan anak tidak baik-baik saja. Kalimat misalnya "kadang aku cuma ingin hilang dari sini" bisa jadi salah satu ungkapan yang perlu diwaspadai.
Ini merupakan salah satu bentuk ungkapan putus asa dan ideasi bunuh diri, tak boleh dianggap remeh. Segera bawa anak ke ahli apalagi jika berulang.
9. "Aku merasa terjebak dan nggak tahu harus gimana"

Anak-anak tidak bisa sekompleks orang dewasa dalam memproses emosi. Ini yang membuat mereka bingung menemukan solusi dari masalah atau perubahan yang mereka hadapi.
Kalimat "aku merasa terjebak dan nggak tahu harus gimana" adalah gambaran klasik dari perasaan tersudut atau terjebak. Anak merasa tidak ada solusi yang tampak dari masalah yang dihadapinya.
Itulah tadi kalimat sederhana anak yang bisa jadi tanda depresi. Awasi anak jika mengungkapkan kalimat ini apalagi jika berulang dan semakin sering.



















