Kronologi Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Banyak Korban Santri Anak

- Para santri sedang melakukan ibadah saat bangunan ambruk pada Senin sore, 29 September 2025
- Banyak santri korban anak, dengan tiga orang tewas dan 98 orang luka
- Didirikan posko untuk mendata korban dan keluarga korban serta proses evakuasi masih dilakukan
Bangunan tiga lantai Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk saat digunakan beribadah. Akibatnya, ratusan santri anak menjadi korban ambruknya ponpes.
Tiga orang dinyatakan tewas, sisanya luka-luka dan masih dalam proses evakuasi. Peristiwa terjadi pada Senin (29/9/2025). Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com siap membahas kronologi Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo ambruk.
1. Para santri sedang melakukan ibadah saat bangunan ambruk

Pada hari Senin sore, 29 September 2025, para santri tengah melakukan salat ashar berjamaah di lantai dua yang memang difungsikan sebagai musala.
Berdasarkan pernyataan pengasuh pesantren, Abdul Salam Mujib, bangunan yang ambruk itu memang masih dalam tahap renovasi.
Proses renovasi asrama ini diketahui telah berlangsung selama hampir sembilan bulan. Bangunan direncanakan memiliki tiga lantai dengan atap berupa cor semen, bukan genteng.
2. Banyak korban santri anak

Sekitar pukul tiga sore, bagian atap yang baru saja dicor di pagi hari tiba-tiba saja ambruk, sehingga menimpa ratusan santri yang tengah melakukan salat di lantai dua. Akibatnya, mereka yang berada di dalam musala seketika terjebak reruntuhan.
Data terbaru hingga Selasa (30/9/2025), proses evakuasi masih berlangsung. Data sementara mencatat tiga orang tewas, 98 orang luka, dan sisanya masih dalam proses evakuasi.
Satu korban meninggal dunia pada Senin kemarin, Maulana Alfan Abrahimafic (15). Dua korban tambahan yang meninggal dunia pada Selasa pagi adalah Mochammad Mashudulhaq (14) asal Surabaya, dan Muhammad Soleh (22) asal Bangka Belitung.
3. Didirikan posko untuk mendata korban dan keluarga korban

Saat ini, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo telah mendirikan posko gabungan di lokasi kejadian. Posko didirikan untuk mendata korban dan keluarga korban.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kabid Humas Polda Jawa TImur Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengungkapkan, kepolisian akan menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan di lokasi.
4. Penyebab ponpes ambruk menurut BNPB

Penyebab ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk diungkapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, kejadian ini termasuk bencana kegagalan teknologi yang perlu diantisipasi melalui penerapan standar keselamatan konstruksi secara ketat.
Masyarakat dan pengelola bangunan bertingkat diimbau untuk memastikan pengawasan teknis pembangunan agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.
5. Proses evakuasi masih dilakukan

Sekdaprov Jatim Adhy Karyono mengungkapkan ada tujuh santri yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan. Kondisinya mereka masih dalam kondisi hidup dan masih bisa berkomunikasi dengan petugas.
Evakuasi masih terus dilakukan tanpa menggunakan alat berat. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko runtuhan susulan. Para korban yang mengalami luka-luka dilarikan ke Rumah Sakit Siti Hajar, RSUD Notopuro Sidorajo, dan RS Delta Surya.
Itu dia kronologi Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo ambruk. Mari kita doakan agar korban yang masih dalam proses evakuasi bisa segera diselamatkan ya, Ma.



















