Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Merasa Ditelantarkan, Siswi SMA di Sidoarjo Polisikan Ayah Kandung

anak laporkan ayah kandung ke polisi
Dok. Khusus (Anak Laporkan Ayah Kandung ke Polisi)

Seorang siswi SMA di Sidoarjo, nekat melaporkan Papa kandungnya sendiri ke polisi karena merasa ditelantarkan selama bertahun-tahun, bahkan mendapat umpatan dari sang Papa.

Remaja berinisial IV (16) itu mengaku tidak mendapat nafkah dan perhatian selayaknya kasih sayang Papa kepada anaknya, sehingga terpaksa mengambil langkah hukum untuk menuntut haknya.

Dengan didampingi sang Mama, remaja ini pun dengan berani melaporkan Papanya dan membuat berita ini viral hingga mendapat banyak dukungan dari netizen di media sosial.

Untuk tahu kronologi kasus ini, berikut Popmama.com akan rangkumkan informasi selengkapnya.

1. Ikut bantu sang Mama menjual gorengan

jualan gorengan
Youtube.com/Bang Food

Berdasarkan informasi yang beredar, laporannya telah tercatat dan sudah didalami pihak Polda Jawa Timur sejak Februari 2025 kemarin.

Kepada pihak kepolisian, IV menjabarkan bahwa ia sehari-hari tinggal bersama sang Mama di Desa Beciro Ningor, Sukodono, Sidoarjo. Berbeda dengan anaknya, Papa dari IV justru tinggal di kota yang berbeda yakni di Yogyakarta.

Selama tinggal dengan Mamanya, remaja berusia 16 tahun itu harus membantu sang Mama dengan berjualan gorengan di sekitar kediaman mereka.

Hal ini dilakukan IV demi mendapat uang saku dan membantu kebutuhannya, lantaran sang Papa yang diketahui telah menelantarkannya selama bertahun-tahun.

2. Mendapat umpatan ketika meminta nafkah

hands touching smartphone.jpg
Freepik/jannoon028

Tidak seperti anak-anak lainnya yang mendapatkan nafkah untuk membiayai kebutuhan hidupnya, IV justru mengaku sudah 10 tahun ini tidak mendapatkan nafkah dari sang Papa, bahkan sekadar untuk bayar sekolah.

Saat mendatangi Polda Jawa Timur, remaja perempuan ini mengaku bahwa dirinya sudah ditelantarkan Papa kandungnya sejak tahun 2015.

Selama itu pula, IV mengaku sering menghubungi sang Papa melalui pesan singkat untuk biaya sekolah dan sering kali tidak mendapat respon yang baik dari Papanya.

Alih-alih mendapatkan nafkah dan perhatian selayaknya seorang Papa pada anaknya, IV justru kerap mendapat umpatan dari Papanya.

Kepada awak media, ia mengaku sang Papa juga pernah memberinya umpatan ketika meminta bantuan untuk memerbaiki ponselnya. Sang Papa berkata padanya untuk tidak merepotkan orangtua dan harus hidup mandiri serta membanggakan.

Hal ini yang kemudian membuatnya bersedih, sampai akhirnya memutuskan untuk membawa ke jalur hukum.

3. Ingin memperjuangkan haknya sebagai anak

sad girl.jpg
Freepik/8photo

Meski kini hanya tinggal bersama sang Mama, IV mengaku ia selalu berusaha hidup mandiri untuk meringankan beban Mamanya dengan turut membantu menjual gorengan di sekitar rumah, bahkan di sekolah.

Tak kenal malu, remaja SMA di Sidorajo ini mengaku rela berjualan gorengan agar bisa mendapat uang saku dengan usahanya sendiri.

Bukan hanya dirinya saja, IV juga mengaku ia merasa kecewa dan sedih kepada Papa kandungnya karena tidak memerhatikan dirinya dan adiknya.

Buntut rasa sakit hati yang dipendamnya selama 10 tahun ini, ia akhirnya memilih melaporkan Papanya ke polisi untuk menuntut haknya sebagai seorang anak.

Kisah IV ini viral di media sosial dan mendapat banyak dukungan dari netizen yang mendorongnya menuntut hak sebagai anak. Meski berat, langkah yang diambilnya ini menunjukkan keberanian untuk memperjuangkan keadilan.

Dari kisahnya para orangtua bisa menggarisbawahi betapa pentingnya tanggung jawab orangtua dalam memenuhi hak anak, baik secara materiil maupun kasih sayang. Semoga perjuangan IV tidak hanya berbuah keadilan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi anak-anak lain yang mengalami nasib serupa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us