Catat, Ma! Ini 10 Cara Mempersiapkan Anak agar Siap Masuk Pesantren

Sebelum mendaftarkan pesantren, siapkan ini dulu yuk, Ma

2 November 2020

Catat, Ma Ini 10 Cara Mempersiapkan Anak agar Siap Masuk Pesantren
Mts-matahfizhalquranbdg

Mengharapkan seorang anak yang dapat menjalani pendidikan sebagai santri mungkin menjadi kebanggaan bagi kebanyakan orangtua. Terlebih jika sang anak berhasil menjadi santri dari pesantren ternama seperti salah satunya Pondok Pesantren Modern Gontor.

Meski banyak harapan orangtua seperti itu, nyatanya tak semua anak mampu mewujudkannya. Banyak orangtua yang masih memaksakan kehendak anak dalam melanjutkan pendidikan dengan mondok di pesantren.

Padahal, tak perlu dipaksa dengan berbagai jurus rayu, Ma. Mama hanya perlu mempersiapkan cara-cara berikut ini agar anak siap masuk pesantren tanpa adanya paksaan. Apa saja ya kira-kira?

Yuk, catat dan simak 10 cara yang sudah Popmama.com rangkum untuk bisa diterapkan kepada anak-anak Mama sebelum masuk pesantren. Semoga cara-cara ini berhasil diterapkan ya, Ma!

1. Utamakan niat dan doa

1. Utamakan niat doa
Freepik/rawpixel

Sesuatu yang dipaksakan memang tak baik, bukan? Hal ini juga berlaku apabila Mama mekasa anak untuk mondok di pesantren. Meskipun niat kita sebagai orangtua baik, namun kesiapan anak adalah yang utama, Ma.

Jadi sebelum mendaftarkan anak masuk pesantren, utamakan niat anak sudah sejalan dengan niat Mama dan Papa dalam memasukannya ke pesantren. Jika niat kedua belah pihak sudah sejalan, selanjutnya iringi dengan doa agar anak semakin memantapkan dirinya.

2. Bicarakan pada anak

2. Bicarakan anak
Freepik/Master1305

Jika ingin memasukan anak ke pesantren, kuncinya adalah adanya komunikasi dua arah antara anak dan orangtua. Sebab yang akan berada di pesantren adalah anak, jadi penting untuk bicara dengan mereka, Ma.

Ajak anak berdisuksi masalah jenjang sekolah mereka selanjutnya dari hati ke hati dan dalam kondisi yang santai. Jika begini, maka baik Mama atau anak akan lebih berpikir jernih tanpa adanya emosi pemaksaan satu sama lain.

Bicarakan senyaman mungkin dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti anak. Lebih baik lagi jika Mama sudah mempunyai catatan rekomendasi pesantren yang nantinya akan ia jalani. Tujuannya adalah agar mereka memiliki gambaran akan tempat belajarnya nanti.

3. Ajak anak ikut memilih

3. Ajak anak ikut memilih
Unsplash/John Schnobrich

Jika niat sudah dikantongi, selanjutnya biarkan anak menentukan pilihannya sendiri. Tak masalah jika Mama sebelumnya sudah menentukan pilihan, namun tetap ikutsertakan anak dalam memilih tempat yang akan ia jalani untuk menimba ilmu.

Dengan diajak memilih pesantren, besar harapan anak mampu menjalani studi di pesantren dengan baik dan mudah menyatu karena sudah punya perasaan nyaman dengan pesantren pilihannya. Kalau sudah enjoy, bukan nggak mungkin kalau nantinya mereka bakal punya prestasi, Ma.

4. Bangun urgensi dalam diri anak

4. Bangun urgensi dalam diri anak
Freepik

Kebanyakan anak akan bertanya, mengapa dirinya harus dimasukan ke pesantren? Pertnyaan inilah yang harus bisa Mama jawab dengan membangun urgensi dalam dirinya mengapa ia harus melanjutkan pendidikan di pesantren.

Mama bisa memberikan alasan-alasan logis untuk meyakinkan anak agar bersemangat sekolah di sana, serta memberi tahu pentingnya belajar di pesantren untuk kehidupannya. Jika sudah bisa meyakinkan anak, bukan tak mudah bagi mereka dalam memeprtimbangkannya, kan?

Editors' Pick

5. Mulai berlatih hidup seperti di pesantren

5. Mulai berlatih hidup seperti pesantren
Freepik/Tan4ikk

Agar anak tak kaget saat menjalani kehidupan barunya di pondok pesantren nanti, Mama bisa melatihnya sejak awal di rumah untuk membiasakan dirinya.

Sama seperti sekolah formal pada umumnya, pesantren juga nantinya akan memiliki banyak kegiatan setiap harinya. Mama bisa melatih dengan membuat atura-aturan yang dibuat mirip dengan pesantren.

Misalnya saja nggak memberikan anak gadget atau menonton televisi, mengajak anak untuk salat tepat waktu, mengaji secara teratur, serta terbiasa hidup disiplin dan rapih setiap harinya.

Langkah awal, Mama bisa membiasakan anak untuk bangun pagi dan salat subuh berjamaah. Langkah ini bisa menjadi cara awal agar anak terbiasa menjalankan kebiasaan baik ini di pesantren nanti. Meski tak mudah, kuncinya adalah sabar dan ingat jangan memaksa anak ya, Ma.

6. Jadikan pesantren sebagai reward atas prestasi mereka

6. Jadikan pesantren sebagai reward atas prestasi mereka
Freepik/creativeart

Masih banyak orangtua yang menganut kebiasaan zaman dulu yaitu menjadikan pesantren sebagai alat menakuti anak yang dianggap nakal atau tak mau mendengarkan apa perkataan orangtua. Seperti berkata, "Kalau kamu nakal atau nggak nurut, nanti Mama masukkan ke pesantren ya!"

Hal ini membuat pesantres dipandang negatif bagi banyak anak-anak, mereka beranggapan pesantren adalah tempat pembuangan anak nakal dan tak menurut perkataan orangtua.

Untuk mempersiapkan mental anak sebelum pesantren, Mama harus bisa membalikkan persepsi dan stigma zaman dulu tadi ya! Sebaiknya Mama menjadikan pesantren sebagai reward atau hadiah atas pencapaian prestasi anak.

Misal saat anak naik kelas dan berhasil mendapat pesantren ternama, Mama bisa mengatakan, "Alhamdulillah anak Mama pintar bisa masuk pesantren ternama. pesantren itu tempat berkumpulnya orang pintar lho."

Jika orangtua sudah memberikan padangan positif bagi anak sedari dini, maka anak akan lebih semangar untuk meuwjudkan harapan orangtua untuk emnjadi seorang santri. Dicoba pelan-pelan yuk, Ma.

7. Berikan gambaran dengan menonton seputar santri

7. Berikan gambaran menonton seputar santri
Freepik/Tirachardz

Saat ini hampir semua pesantren khususnya yang bermazhab Gontor memiliki YouTube channel sendiri untuk mengunggah berbagai kegiatan yang biasa dilakukan para santri setiap harinya. 

Dari adanya unggahan dari berbagai pesantren itu, bisa lho Mama jadikan gambar agar anak mengetahui bagaimana gambaran para santri dalam meniba ilmu di dalam pesantren. Ajak anak untuk menonton bersama pada pesantren pilihan Mama atau dirinya.

Sebagai anak generasi millennial, tak heran jika nantinya anak akan terinspirasi untuk melanjutkan sekolahnya di pesantren lantaran video-video yang ia saksikan di channel YouTube pesantren. Sudah coba, Ma?

8. Coba ikut program persiapan masuk pesantren

8. Coba ikut program persiapan masuk pesantren
Madinatulqurandepok.com

Memiliki anak yang hidup di era serba teknologi membuat orangtua merasa khawatir akan paparan pengaruh negatif dari sosial media. Maka salah satu cara yang bisa Mama lakukan dalam menumbuhkan semangat belajar anak di pesantren adalah dengan berbagai cara positif.

Misalnya dengan mengajak anak untuk mengisi waktu luangnya dengan melakukan kegiatan produktif eduktif dan motivatif yang berhubungan dengan persiapan masuk pesantren, misalnya mengaji atau mendengarkan kultum dari gadgetnya.

Jadi tak melulu bermain, gadget juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif kok, Ma. Selain itu, Mama juga bisa mengikutkan anak dalam program persiapan masuk pesantren, istilahnya les terlebih dahulu.

Dengan begitu, anak akan lebih siap dan mengetahui gambaran lebih jelas bagaimana nantinya ia dalam menimba ilmu di pesantren. Persiapkan sedari dini yuk, Ma.

9. Kenali hobi anak

9. Kenali hobi anak
Freepik/Beavera

Di usia perkembangannya yang semakin menginjak usia remaja, anak tentu memiliki hobo yang membuatya merasa nyaman untuk mengerjakan kegiatan tersebut.

Sebagai orangtua, penting bagi kita untuk mengetahui hobi atau kesukaan anak. Dari sini, Mama bisa mencari info di pesantren yang akan dipilih ada kegiatan ekstrakulikuler yang berhubungan dengan hobinya tersebut atau tidak.

Jika tersedia, ini menjadi pintu masuk yang baik untuk membangun semangat anak dalam bersekolah di pesantren. Sebab tak melulu belajar seputar agama, pesantren juga menyediakan pendidikan formal layaknya siswa lain yang dilengkapi dengan berbagai ekstrakulikuler pilihan.

10. Ikhlas

10. Ikhlas
Freepik

Meski kunci satu ini tak dipelajari dalam sekolah, namun ikhlas menjadi pembelajaran penting yang sudah diajarkan ditanamkan pada anak sejak keci. Jika cara-cara di atas sudah dijalani, langkah terakhir adalah Mama dan anak harus ikhlas.

Meski berat, tetapi jika dibiasakan dan dilakukan bersama maka akan terasa mudah. Jika anak sudah sepenuhnya siap, maka Mama juga perlu siap melepasnya mondok di pesantren selama beberapa tahun ke depan.

Agar anak tak mundur dengan pilihannya untuk melanjutkan sekolah di pesantren, maka Mama dan Papa harus lebih dulu ikhlas dalam melepas mereka melanjutkan pendidikan. Maka jika cara ini sudah dilalui, insya Allah anak akan dipermudah dalam mengukir prestasi di pesantren nanti.

Nah, itu dia cara-cara mempersiapkan agar anak siap  masuk pesantren yang bisa Mama lakukan. Kuncinya adalah sabar dan jangan patah semangat dalam menyiapkan mentalnya ya, Ma.

Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Mama!

Baca juga:

The Latest