“Kami membangun sistem yang didukung oleh data analyst untuk memantau konsumsi dan permintaan produk setiap bulan, termasuk evaluasi kinerja reseller secara rutin,” jelas Dirda Muthi, CEO Pinkrabbit Lens.
Peluang Bisnis Anak Remaja di Sekolah, Berjualan Tanpa Punya Toko!

Memasuki era digital, peluang bisnis makin luas dan bisa dimulai siapa saja, termasuk anak remaja di sekolah. Salah satu peluang menarik yang bisa dicoba adalah berjualan softlens. Kini, jualan softlens bisa dilakukan tanpa harus punya toko fisik! Bisnis ini bisa dijalankan secara online maupun dengan cara keliling ke teman-teman sekolah. Yang penting, anak diajarkan untuk memahami dasar-dasar pembukuan dan strategi pemasaran sejak dini.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Salah satu brand lokal yang membuka peluang besar untuk anak muda jadi pebisnis adalah Pinkrabbit Lens. Didirikan sejak tahun 2018, Pinkrabbit hadir sebagai pelopor softlens di Indonesia yang menggabungkan estetika, kenyamanan, dan keamanan.
Brand ini menjual lebih dari 150 variasi softlens asal Korea yang sudah tersertifikasi Kementerian Kesehatan Indonesia dan KFDA Korea. Jadi, aman untuk mata, termasuk bagi pemilik mata sensitif. Seperti apa informasi selengkapnya? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya lebih lanjut.
1. Berjualan dari sekolah dan tanpa modal besar dan dilengkapi sistem retur

Salah satu kendala utama dalam memulai bisnis biasanya adalah keterbatasan modal. Namun, berkat sistem kemitraan yang ditawarkan, kini remaja pun bisa mulai berjualan tanpa harus membuka toko fisik. Cukup memulai dengan cara menawarkan produk ke teman-teman di sekolah, tetangga, atau lewat media sosial dengan sistem pre-order atau stok kecil.
Hal ini sangat cocok untuk anak sekolah yang ingin mencoba bisnis secara ringan namun tetap nyata. Orangtua juga bisa mendampingi mereka dalam menentukan target penjualan dan menghitung modal serta keuntungan. Dengan memulai dari hal kecil, anak-anak akan lebih mudah memahami konsep untung-rugi, manajemen stok, dan cara berinteraksi dengan konsumen.
CEO PT Pinkrabbit Beautylens Indonesia Dirda Muthi mengatakan, bahwa ia dulu pernah menjadi reseller dan merasakan betapa susahnya menjual produk. Oleh karena itu, pihaknya menyediakan sistem retur, yaitu produk yang tidak laku bisa ditukar dengan stok baru. Sistem ini membuat risiko kerugian jadi lebih kecil. Bagi anak remaja, sistem ini bisa jadi pelajaran penting bahwa bisnis tidak selalu tentang untung-rugi, tetapi juga bagaimana mengelola barang dagangan dan mengambil keputusan bijak saat menghadapi kendala.
“Dulu saya pernah jadi reseller, dan susahnya itu ketika produk nggak laku, modal jadi mandek karena sistem retur nggak ada. Dari situ saya janji, reseller Pinkrabbit harus punya sistem yang lebih adil,” ujar Dirda Muthi.
2. Dukungan lengkap untuk belajar marketing digital, serta produk yang sesuai gaya hidup remaja

Salah satu keunggulan bisnis softlens ini adalah kombinasi antara produk yang relevan dengan tren remaja dan dukungan edukasi bisnis yang lengkap. Artinya, anak-anak yang menjadi reseller tidak hanya diberikan produk untuk dijual, tapi juga dibimbing secara aktif agar bisa memahami cara memasarkan produk secara efektif.
Pinkrabbit menyediakan materi promosi siap pakai, pelatihan marketing digital, serta pendampingan dari PIC (Person in Charge) yang membantu mereka mengenal kekuatan brand, menyusun konten yang menarik, hingga memahami target pasar. Pendekatan ini sangat cocok untuk anak remaja yang ingin mengembangkan keterampilan komunikasi dan pemasaran melalui platform favorit mereka seperti Instagram, TikTok, atau WhatsApp.
“Kami tidak hanya kasih produk, tapi kami dampingi mereka agar paham kekuatan Pinkrabbit dan strategi pemasarannya,” ujar Dirda.
Menariknya lagi, produk-produk yang ditawarkan oleh brand ini sangat cocok dengan gaya hidup remaja masa kini. Softlens bukan lagi sekadar alat bantu penglihatan, tapi sudah menjadi bagian dari tren kecantikan dan fashion sehari-hari. Tampil beda dan percaya diri adalah bagian dari ekspresi diri anak muda, dan softlens warna-warni bisa menunjang itu semua.
Ada lebih dari 150 variasi warna, desain, dan ukuran softlens asal Korea, dengan bahan berkualitas tinggi seperti silicone hydrogel. Semua produknya telah mengantongi sertifikasi dari Kementerian Kesehatan Indonesia dan KFDA Korea, sehingga aman digunakan, bahkan oleh pemilik mata sensitif.
“Lensa kontak sekarang bukan cuma alat bantu penglihatan, tapi sudah jadi bagian dari makeup dan gaya hidup,” jelas Dirda.
3. Belajar etika bisnis dan jadi pengusaha sejak dini

Selain mendapatkan pengalaman jualan, menjadi reseller softlens juga membuka ruang belajar yang jauh lebih luas bagi anak-anak remaja. Lewat kegiatan bisnis ini, mereka bisa mempelajari berbagai nilai penting yang tidak selalu diajarkan di sekolah formal, seperti mengatur keuangan pribadi, mencatat laporan penjualan sederhana, memahami alur distribusi barang, hingga melayani pelanggan dengan sopan.
Dalam proses ini, peran Mama dan Papa tetap dibutuhkan sebagai pendamping utama. Dengan arahan yang tepat, anak-anak bisa belajar disiplin waktu, tanggung jawab terhadap pekerjaan, dan pentingnya kejujuran dalam berbisnis. Nilai-nilai ini bukan hanya berguna untuk bisnis, tapi juga menjadi bekal karakter kuat untuk masa depan mereka.
Menariknya, dari bisnis kecil seperti ini, anak-anak juga berpeluang tumbuh menjadi pengusaha muda yang sukses. Jika ditekuni dengan sungguh-sungguh, aktivitas berjualan softlens bisa berkembang menjadi penghasilan tetap bahkan sebelum mereka lulus sekolah.
Pinkrabbit mendukung potensi ini dengan menyediakan sistem evaluasi kinerja reseller secara rutin, dan dikelola secara profesional menggunakan teknologi berbasis data. Hal ini bertujuan untuk memantau konsumsi dan permintaan pasar, memastikan ketersediaan stok, dan menjaga kelancaran distribusi di seluruh Indonesia.
Dengan sistem sekomprehensif ini, anak-anak bukan hanya diajak jualan, tetapi juga diperkenalkan pada proses bisnis yang sebenarnya. Mereka bisa memahami bagaimana sebuah brand berkembang, bagaimana distribusi bekerja, serta bagaimana menjalin hubungan dengan pelanggan dan mitra bisnis.
Itulah informasi mengenai peluang bisnis anak remaja di sekolah. Lewat bisnis softlens yang fleksibel dan didukung sistem profesional, anak remaja bisa mulai belajar berwirausaha tanpa tekanan besar. Yang penting, mereka tetap didampingi dan diarahkan agar bisnis ini menjadi sarana belajar, bukan beban.