Kapan Anak Perempuan Berhenti Bertumbuh? Cek Tandanya!

Ternyata, anak perempuan bertumbuh lebih cepat dan berhenti lebih lambat

7 Oktober 2019

Kapan Anak Perempuan Berhenti Bertumbuh Cek Tandanya
Freepik

Setiap manusia memiliki fase dan waktu tertentu untuk bertumbuh sesuai milestonenya. Masa kanak-kanak merupakan masa keemasan di mana manusia mengalami tumbuh-kembang yang progresif.

Jika diperhatikan, progres tumbuh-kembang anak perempuan bisa dibilang lebih cepat ketimbang anak laki-laki, dari masa bayi hingga masa pubertas. Tetapi, setelah masa pubertas lewat, anak perempuan berhenti bertumbuh dan mencapai tinggi badan dewasanya di usia 14-15 tahun, atau beberapa tahun setelah menstruasi pertama.

Lalu, apakah anak perempuan Mama masih bisa bertambah tinggi badannya? Perubahan apa saja yang terjadi pada anak perempuan selama masa ini? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbinya, dilansir dari healthline.com:

Pengaruh Pubertas Terhadap Pertumbuhan Fisik Anak Perempuan

Pengaruh Pubertas Terhadap Pertumbuhan Fisik Anak Perempuan
Freepik/kristina_igumnova

Anak perempuan umumnya mengalami growth spurt 1-2 tahun sebelum menstruasi pertamanya datang. Kebanyakan anak perempuan sekarang mengalami pubertas di usia 8-13 tahun, dan growth spurt terjadi di antara usia 10-14 tahun. 

Selama masa pertumbuhan ini, anak perempuan mengalami pertambahan tinggi badan sekitar 2,5 cm hingga 5 cm selama 1-2 tahun setelah menstruasi pertama. Nantinya, inilah pertambahan tinggi badan puncak anak perempuan yang mana merupakan tinggi badan dewasanya.

Jika anak Mama masih belum mendapatkan menstruasi pertamanya hingga usia 15 tahun, konsultasikan dengan dokter agar ditemukan penyebab dan penanganan yang tepat.

Editors' Pick

Mengapa Pertumbuhan Anak Laki-laki Berbeda dengan Anak Perempuan?

Mengapa Pertumbuhan Anak Laki-laki Berbeda Anak Perempuan
Freepik/Pressphoto

Pubertas dialami anak laki-laki lebih lambat ketimbang anak perempuan. Jik anak perempuan bisa mengalami pubertas sejak usia 8 tahun, anak laki-laki umumnya baru mulai puber di usia 10 tahun. Mereka mengalami growth spurt di usia 12-15 tahun. Itu artinya, growth spurt anak laki-laki terjadi lebih lambat dua tahun ketimbang anak perempuan.

Sebagian besar anak laki-laki berhenti bertambah tinggi badannya di usia 16 tahun, tetapi otot-ototnya masih berpeluang berkembang.
 

Berapa Rata-rata Tinggi Badan Anak Perempuan?

Berapa Rata-rata Tinggi Badan Anak Perempuan
Freepik

Menurut the Centers for Disease Control and Prevention (CDC), rata-rata pertumbuhan tinggi badan anak perempuan adalah sebagai berikut:

  • Usia 8 tahun: 127,5 cm.
  • Usia 9 tahun: 133 cm.
  • Usia 10 tahun: 138 cm.
  • Usia 11 tahun: 144 cm.
  • Usia 12 tahun: 151 cm.
  • Usia 13 tahun: 157 cm.
  • Usia 14 tahun: 160,5 cm.
  • Usia 15 tahun: 162 cm.
  • Usia 16 tahun: 162,5 cm.
  • Usia 17 tahun: 163 cm.

Namun, grafik ini tidaklah mutlak, karena masih ada faktor lain yang turut berpengaruh, yaitu genetik.

Pengaruh Faktor Genetik Terhadap Pertumbuhan Tinggi Badan Anak

Pengaruh Faktor Genetik Terhadap Pertumbuhan Tinggi Badan Anak
Freepik

Tinggi badan seorang anak sangat dipengaruhi faktor genetik dari kedua orangtuanya. Ketika melihat pertumbuhan anak-anak, dokter anak biasanya akan menanyakan tentang tinggi badan masing-masing orangtua, riwayat tinggi badan keluarga dan pola pertumbuhannya.

Ada beberapa cara memprediksi seberapa tinggi seorang anak perempuan dapat tumbuh. Salah satu metodenya adalah mid-parental.

Rumusnya seperti ini:

  1. Tambahkan tinggi ayah dan ibu dalam satuan sentimeter
  2. Bagi 2 hasil penjumlahan
  3. Kurangi 6.5 cm dari hasil penjumlahan nomor 1

Untuk menentukan perkiraan tinggi anak laki-laki, tambahkan 6.5 cm dari hasil penjumlahan nomor 1

Misalnya, tinggi badan Ayah 183 cm dan ibu 167, maka perhitungannya adalah:

  • 183 + 167 = 350
  • 350 : 2 = 175
  • 175 - 6.5 = 168,5

Jadi, perkiraan tinggi badan maksimal anak perempuan adalah 168.5 cm. Ini adalah estimasinya, karena masih ada kemungkinan margin kesalahan hingga10 cm.

Selain faktor genetik, yang juga tak kalah penting adalah faktor nutrisi dan pola hidup yang dapat menunjang pertumbuhan fisik anak. Pastikan anak mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya nutrisi, rutin berolahraga dan mendapatkan istirahat yang cukup.

Bila Mama melihat adanya hal yang ganjil dari pertumbuhan tinggi badan anak, segera konsultasikan dengan dokter anak. Pertumbuhan fisik yang lambat tidak dapat diabaikan begitu saja, karena bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan serius. 

Baca Juga:

The Latest