8 Hal Negatif yang Terjadi Jika Anak Suka Jajan Sembarangan

Pemenuhan kebutuhan gizi seimbang anak bergantung pada perilaku orangtua, lho!

28 Agustus 2019

8 Hal Negatif Terjadi Jika Anak Suka Jajan Sembarangan
Unsplash.com

Anak usia sekolah berisiko mengalami malnutrisi lho, Ma.

Coba Mama ingat lagi apakah anak mama sering makan-makanan enggak sehat apalagi saat di luar rumah, sering mengonsumsi snack “empty calori”, atau datang ke sekolah tanpa sarapan?

Wah, kebiasaan seperti ini berpotensi besar anak alami kekurangan nutrisi yang diperlukan tubuhnya.

Bahaya banget jika anak mama sampai kekurangan gizi karena kebanyakan jajan. 

Yuk, kita simak faktanya!

1. Anak rentan kekurangan gizi

1. Anak rentan kekurangan gizi
Staticflikr.com

Menurut ahli gizi Jansen Ongko, Msc, RD, malnutrisi masih menjadi masalah besar di Indonesia. Malnutrisi terjadi saat tubuh mengalami ketidakseimbangan asupan nutrisi. Salah satunya yang sering terjadi pada anak usia sekolah adalah defisiensi atau kekurangan nutrisi meski tidak kekurangan makan. 

Mengapa bisa begitu? 

Jansen menilai, kekurangan nutrisi terjadi akibat anak makan makanan tidak bergizi. Sehingga, meski perutnya kenyang, tubuhnya tidak mendapat nutrisi. 

Tubuh manusia idealnya tercukupi dengan zat gizi makro untuk memroduksi energi dan zat gizi mikro agar organ tubuh berfungsi dengan baik. Jika zat gizi makro ini kurang, bisa menyebabkan  marasmus karena kekurangan protein, kwashiorkor (kurang energi), dan stunting.

Begitu juga jika kekurangan zat gizi mikro yang bisa menyebabkan anemia karena kekurangan zat besi, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) yang disebabkan kurangnya asupan yodium, dan kekurangan vitamin A yang bisa menimbulkan masalah pada penglihatan.

2. Anak perlu makanan bervariasi

2. Anak perlu makanan bervariasi
Pixnio/Amanda Mills

Untuk memenuhi asupan gizi seimbang pada anak, Mama setidaknya berikan anak makanan dengan gizi seimbang dalam satu hari.

Variasi makanan juga diperlukan agar gizi yang masuk bervariasi dan seimbang. 

“Tidak harus gizi seimbang dalam setiap kali makan, bisa pagi saja misalnya karbohidrat atau buah, agak siang penuhi asupan protein, sayur dan karbohidrat. Yang paling penting dihitung adalah jumlah asupan gizi dalam satu hari,” jelas Jensen.

Editors' Pick

3. Anak perlu pendekatan psikologis

3. Anak perlu pendekatan psikologis
media.defense.gov

Psikolog anak Roslina Verauli mengatakan bahwa ini tantangan bagi orangtua untuk membuat anak memilih asupan makanan dengan gizi seimbang. Orangtua perlu melakukan pendekatan psikologi pada anak usia sekolah dengan menjalankan peran sebagai coregulation yaitu berbagi informasi tentang apa yang dimakan oleh anak.

“Misalnya katakan pada anak, 'coba deh minum ini –sambil memberikan jus pada anak- apa yang kamu rasa? Segar kan? Enak kan? Ini bagus lho buat kesehatan kamu',” kata psikolog yang akrab disapa Vera.

Berikan penjelasan rasio atau sebab akibat, seperti “kalau kamu nggak makan, nanti tubuh kamu akan lemas, nanti enggak bisa beraktivitas, lho”.

4. Ubah perilaku dengan mengisi toples

4. Ubah perilaku mengisi toples
maxpixel.freegreatpicture

Ubah kebiasaan makan anak dengan memodifikasi perilakunya melalui psycological methods.

Mama lakukan anteceden atau perubahan perilaku yang sifatnya di bawah sadar. 

Cara paling mudah adalah dengan memodifikasi situasi, contohnya penuhi toples dan lemari makan dengan makanan atau camilan bergizi seperti buah, kacang-kacangan, dan sayuran.

Menurut Roslina Verauli, anak usia sekolah cenderung mengambil yang tersedia di sekitarnya.

5. Orangtua harus menjadi model

5. Orangtua harus menjadi model
Pxhere

Masalah pola makan anak biasanya terpengaruh oleh kebiasaan makan orangtuanya.

Jadi lakukan  pendekatan behavior, orang tua sebaiknya menjadi model atau contoh untuk menunjukan perilaku makan makanan sehat. Jika orangtua suka jajan, ya jangan heran kalau anaknya memilih jajan daripada makan di rumah atau membawa bekal. 

Jika Mama dan Papa makan tidak teratur, anak pun terbawa dengan kebiasaan tersebut. Makan malam keluarga juga bisa meningkatkan pola makan sehat pada anak lho Ma. 

6. Bicarakan konsekuensi makan jajanan

6. Bicarakan konsekuensi makan jajanan
maxpixel.freegreatpicture

Metode perbaikan perilaku jajan dan pola makan yang berikutnya adalah concequences yaitu dengan menjelaskan pada anak akibat dari makan makanan tidak bergizi.

Katakan bahwa jika ia kekurangan gizi maka ia tidak akan bisa belajar dengan baik atau berolahraga dengan kuat. 

Saat nutrisi anak terpenuhi, ia akan mampu menjalankan aktivitas fisiknya di sekolah dan di rumah. Kemampuan belajarnya juga meningkat karena daya konstrasinya tinggi.

Jadi, Papa dan Mama penting kan, memantau perkembangan gizi anak di usia sekolah? 

Ayo, pilih anaknya banyak jajan atau makan makanan sehat? Hmmm...

The Latest