10 Puisi Hari Ibu Terbaik yang Menyentuh Hati

Puisi untuk Ibu bisa menjadi hadiah istimewa saat perayaan Hari Ibu

22 Desember 2022

10 Puisi Hari Ibu Terbaik Menyentuh Hati
Pexels/Kampus Production

Hari Ibu di Indonesia jatuh pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya. Umumnya, Hari Ibu dirayakan sebagai momen untuk mengapresiasi betapa besarnya peran serta cinta dari seorang Mama untuk anak dan keluarganya.

Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk merayakan Hari Ibu. Salah satunya yakni dengan menyuguhkan puisi kepada Mama.

Puisi bisa dijadikan sebagai media bagi anak untuk mengungkapkan rasa cinta dan terima kasih kepada Mama tersayang. Jadi, tak hanya ucapan melalui quotes saja, puisi juga bisa dijadikan sebagai hadiah untuk merayakan Hari Ibu.

Berikut ini Popmama.com telah menyiapkan referensi beberapa puisi hari ibu terbaik yang menyentuh hatidan diciptakan oleh beberapa sastrawan terkenal. Yuk simak!

1. Puisi Hari Ibu karya Chairil Anwar

1. Puisi Hari Ibu karya Chairil Anwar
Pexels/Albert Rafael

Puisi berjudul ‘Ibu’ diciptakan oleh salah satu penyair terkemuka di Indonesia, Chairil Anwar. Dalam puisi ini Chairil Anwar menuliskan bagaiamana seorang Ibu mempunyai cara tersendiri untuk membimbing dan mendidik anaknya. Kesabaran dan ketelatenan seorang Ibu juga digambarkan dalam puisi ini.

Ibu

Pernah aku ditegur

Katanya untuk kebaikan

Pernah aku dimarah

Katanya membaiki kelemahan

Pernah aku diminta membantu

Katanya supaya aku pandai

Ibu...

Pernah aku merajuk

Katanya aku manja

Pernah aku melawan

Katanya aku degil

Pernah aku menangis

Katanya aku lemah

Ibu...

Setiap kali aku tersilap

Dia hukum aku dengan nasihat

Setiap kali aku kecewa

Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat

Setiap kali aku dalam kesakitan

Dia ubati dengan penawar dan semangat

Dan Bila aku mencapai kejayaan

Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun...

Tidak pernah aku lihat air mata dukamu

Mengalir di pipimu

Begitu kuatnya dirimu..

Ibu...

Aku sayang padamu...

Tuhanku...

Aku bermohon padaMu Sejahterakanlah dia

Selamanya...

2. Puisi Hari Ibu karya K.H.A Mustofa Bisri (Gus Mus)

2. Puisi Hari Ibu karya K.H.A Mustofa Bisri (Gus Mus)
Pexels/Kampus Production

Salah satu tokoh ulama besar di Indonesia bernama K,H.A Mustofa Bisri atau kerap disapa Gus Mus pernah menulis sebuah puisi tentang Ibu. Dalam puisi berjudul ‘Ibu’ ini Gus Mus menggambarkan kekaguman serta keagungannya kepada seorang Ibu. Dalam setiap larik puisinya, Gus Mus mengungkapkan sosok Ibu dengan mengibaratkan alam sebagai ungkapannya.

Ibu

Kaulah gua teduh

Tempatku bertapa bersamamu

Sekian lama

Kaulah kawah

Dari mana aku meluncur dengan perkasa

Kaulah bumi

Yang tergelar lembut bagiku

Melepas lelah dan nestapa

Gunung yang menjaga mimpiku

Siang dan malam

Mata air yang tak brenti mengalir

Membasahi dahagaku

Telaga tempatku bermain

Berenang dan menyelam

Kaulah, ibu, laut dan langit

Yang menjaga lurus horisonku

Kaulah, ibu, mentari dan rembulan

Yang mengawal perjalananku

Mencari jejak sorga

Di telapak kakimu

(Tuhan,

aku bersaksi

ibuku telah melaksanakan amanat-Mu

menyampaikan kasih sayang-Mu

maka kasihilah ibuku

seperti Kau mengasihi

kekasih-kekasih-Mu Amin)

3. Puisi Hari Ibu karya Amir Hamzah

3. Puisi Hari Ibu karya Amir Hamzah
Pexels/Zen Chung

Amir Hamzah menciptakan sebuah puisi dengan judul ‘Ibuku Dehulu’. Puisi ini menceritakan tentang kasih seorang Ibu yang tidak akan lekang dimakan waktu meskipun duka senantiasa menghampiri. Ibu selalu berharap sang buah hati tetap tegar dan selalu berada di jalan yang lurus untuk menegakkan nilai-nilai kebenaran.

Ibuku Dehulu

Ibuku dehulu marah padaku

diam ia tiada berkata

akupun lalu merajuk pilu

tiada peduli apa terjadi

matanya terus mengawas daku

walaupun bibirnya tiada bergerak

mukanya masam menahan sedan

hatinya pedih kerana lakuku

Terus aku berkesal hati

menurutkan setan, mengkacau-balau

jurang celaka terpandang di muka

kusongsong juga - biar cedera

Bangkit ibu dipegangnya aku

dirangkumnya segera dikecupnya serta

dahiku berapi pancaran neraka

sejuk sentosa turun ke kalbu

Demikian engkau;

ibu, bapa, kekasih pula

berpadu satu dalam dirimu

mengawas daku dalam dunia

4. Puisi Hari Ibu karya Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)

4. Puisi Hari Ibu karya Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
Pexels/amber currin

Emha Ainun Nadjib atau yang sering dipanggil dengan Cak Nun menciptakan puisi berjudul ‘Bunda Air Mata’ yang berisikan pesan agar selalu menyayangi Ibu sebagaimana Ibu telah menyayangi anaknya sejak berada di dalam kandungan. Pengorbanannya sangat luar biasa, oleh karena itu jangan sesekali seorang anak membuat Ibu meneteskan air matanya.

Bunda Air Mata

Kalau engkau menangis

Ibundamu yang meneteskan air mata

Dan Tuhan yang akan mengusapnya

Kalau engkau bersedih

Ibundamu yang kesakitan

Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan

Menangislah banyak-banyak untuk Ibundamu

Dan jangan bikin satu kalipun untuk membuat Tuhan naik pitam kepada hidupmu

Kalau Ibundamu menangis,

para malaikat menjelma butiran-butiran air matanya

Dan cahaya yang memancar dari airmata ibunda

membuat para malaikat itu silau dan marah kepadamu

Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci

sehingga Allah tidak melarang mereka tatkala menutup pintu sorga bagimu

Editors' Pick

5. Puisi Hari Ibu karya Kahlil Gibran

5. Puisi Hari Ibu karya Kahlil Gibran
Pexels/RODNAE Productions

Penyair dunia terkenal yakni Kahlil Gibran juga menciptakan puisi tentang sosok Ibu yang diberi judul ‘Ibu’. Dalam puisi ini Kahlil mengungkapkan bahwa sosok Ibu adalah segalanya, Ibu yang memberikan cinta dan kasih sayang sepanjang masa dan menggambarkan bahwa sesuatu yang ada di alam ini melukiskan tentang Ibu.

Ibu

Ibu adalah segalanya, dialah penghibur di dalam kesedihan

Pemberi harapan di dalam penderitaan, dan pemberi kekuatan di dalam kelemahan

Dialah sumber cinta, belas kasihan, simpati dan pengampunan

Manusia yang kehilangan ibunya berarti kehilangan jiwa sejati yang memberi berkat

dan menjaganya tanpa henti

Segala sesuatu di alam ini melukiskan tentang susuk Ibu

Matahari ada lah ibu dari planet bumi yang memberikan makanannya dengan

pancaran panasnya

Matahari tak pernah meninggalkan alam semesta pada malam hari sampai matahari

meminta bumi untuk tidur sejenak di dalam nyanyian lautan dan siulan burung-

burung dan anak-anak sungai

Dan bumi adalah ibu dari pepohonan dan bunga-bungan menjadi ibu yang baik

bagi buah-buahan dan biji-bijian

Ibu sebagai pembentuk dasar dari seluruh kewujudan dan adalah roh kekal, penuh

dengan keindahan dan cinta

6. Puisi Hari Ibu karya Fiersa Besari

6. Puisi Hari Ibu karya Fiersa Besari
Pexels/Марина Вотинцева

Fiersa Besari yang merupakan salah satu penulis terkenal di Indonesia menuliskan puisi berjudul ‘Terima Kasih Dan Maaf’ dalam salah satu bukunya. Puisi ini menggambarkan sebuah penyesalan atas semua perbuatannya kepada seorang Ibu dan pada saat Ibu telah meninggal dunia.

Terima Kasih Dan Maaf

Aku ingin memberimu sepatu

Untuk melindungi Surga yang berada di telapak kakimu

Aku ingin memberimu cermin

Agar engkau bisa melihat betapa cantiknya dirimu

Aku ingin memberimu emas

Yang sempat kau jual untuk pendidikanku

Aku ingin memberimu puisi

Walau aku sadar, tidak ada puisi yang cukup indah

Untuk bisa menggambarkan kasih sayangmu

Tidak ada bahasa yang cukup luas

Untuk melukiskan pengorbananmu

Ibu, jangan pergi

Beri aku kesempatan

Untuk mencium tanganmu ketika engkau gundah

Memelukmu ketika engkau menangis

Menepuk pundakmu ketika engkau hilang arah

Dan juga menemanimu tertawa

Beri aku kesempatan

Untuk menebus dosaku yang terlalu banyak

Ada kebanggan disenyummu

Ada kasih suci dibelaimu

Ada kerinduan ditanyamu

Ada aku yang hanya bisa berjanji

Ada kecemasan dimarahmu

Ada nama aku di doamu

Ada pengorbanan dilangkahmu

Ada aku yang hanya melawan

Pantaskah aku memanggilmu "ibu"?

Setelah semua yang aku perbuat

Aku takut terlambat untuk meminta maaf

Tuhan, jangan ambil ibuku

Kasihmu samudra tanpa batas

Aku membalas dengan keangkuhan

Tiada kusadar waktu tak akan terulang

Untuk menebus dosa

Surga tak cuma ada ditelapak kakimu

Surga ada di semuanya tentangmu

7. Puisi Hari Ibu karya Karl Fuchs

7. Puisi Hari Ibu karya Karl Fuchs
Pexels/Gustavo Fring

Karl Furchs merupakan seorang politikus asal Jerman, Karl pernah membuat puisi yang bertema tentang Ibu. Dengan judul ‘Apa Artinya Ibu’, Karl mengungkapkan betapa bermaknanya sosok Ibu dalam kehidupannya selama ia hidup.

Apa Artinya Ibu

"Ibu" adalah kata yang sangat sederhana,

Tapi bagiku ada makna yang jarang terdengar

Untukku hari ini, kasih ibuku menunjukkan jalan

Aku akan mencintai ibu sepanjang hariku,

Untuk memperkaya hidupku dalam banyak hal

Dia meluruskanku dan kemudian membebaskanku,

Dan itulah arti kata "ibu" bagiku

8. Puisi Hari Ibu karya Pat O'Reilly

8. Puisi Hari Ibu karya Pat O'Reilly
Pexels/Ketut Subiyanto

Seroang penulis asal Irlandia bernama Pat O’Reilly menciptakan sebuah puisi berjudul ‘Ibu Hebat’. Puisi ini menggambarkan betapa seorang Ibu adalah sebuah hadiah berharga yang dianugerahkan dengan murah hati kepada anak oleh Tuhan.

Ibu Hebat

Tuhan membuat seorang ibu yang luar biasa,

Seorang ibu yang tidak pernah menjadi tua

Dia membuatnya tersenyum dari sinar matahari,

Dan Dia membentuk hatinya dari emas murni

Di matanya Dia menempatkan bintang-bintang bersinar terang,

Di pipinya mawar yang indah bisa dilihat

Tuhan membuat ibu yang luar biasa,

Dan Dia memberikan ibu tersayang itu untukku

9. Puisi Hari Ibu karya Helen Steiner Rice

9. Puisi Hari Ibu karya Helen Steiner Rice
Pexels/Andrea Piacquadio

Dalam puisi dengan judul ‘Kasih Ibu’ karya Helen Steiner Rice, Helen mengungkapkan besarnya cinta seorang Ibu kepada anaknya melebihi apapun yang ada di dunia. Cinta dari Ibu juga adalah sesuatu yang paling kuat dan pendukung terbaik bagi anak.

Kasih Ibu

Cinta seorang ibu adalah sesuatu

yang tak seorang pun bisa menjelaskannya,

Itu terbuat dari pengabdian yang mendalam

dan pengorbanan dan rasa sakit,

Cintanya tidak ada habisnya dan tidak mementingkan diri sendiri

serta tetap bertahan apa pun yang terjadi,

Karena tidak ada yang bisa menghancurkannya

atau mengambil cinta itu,

Ibu seorang yang sabar dan pemaaf

ketika semua yang lain meninggalkan,

Dan cinta Ibu tidak pernah gagal atau terputus-putus

10. Puisi Hari Ibu karya Zamawi Imron

Seniman Indonesia bernama Zamawi Imron terkenal dengan salah satu puisi tentang Ibu berjudul ‘Ibu’. Puisi ini menceritakan bagaimana Ibu adalah seorang yang begitu berjasa di kehidupan anaknya dengan segala hal yang diberikan olehnya dan bagaimana seorang anak yang telah hidup berpisah dari Ibunya harus senantiasa mengingat dan berbakti kepada orangtua terutama seorang Ibu.

Ibu

kalau aku merantau lalu datang musim kemarau

sumur-sumur kering, daunpun gugur bersama reranting

hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir

bila aku merantau

sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku

di hati ada mayang siwalan memutikkan sarisari kerinduan

lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

ibu adalah gua pertapaanku

dan ibulah yang meletakkan aku di sini

saat bunga kembang meyemerbak bau sayang

ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi

aku mengangguk meskipun kurang mengerti

bila kasihmu ibarat samudera

sempit lautan teduh

tempatku mandi, mencuci lumut pada diri

tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh

lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku

kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan

namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu

lantaran aku tahu

Nah, itulah referensi 10 puisi hari ibu terbaik yang menyentuh hati. Jadikan puisi-puisi tersebut sebagai pemantik ide. Setelah itu, kamu juga bisa mulis puisi kamu sendiri untuk Mama atau Ibu. Tulis dengan ketulusan supaya Ibu bisa merasakan cinta yang kamu sampaikan.

Baca juga:

The Latest