Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Bahasa Portugis & Spanyol Masuk Kurikulum Sekolah, Ini Gagasan Prabowo

 Presiden Republik Federatif Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Istana Merdeka
Instagram.com/kemensetneg.ri
Intinya sih...
  • Presiden Prabowo menetapkan bahasa Portugis dan Spanyol masuk kurikulum sekolah sebagai simbol diplomasi pendidikan yang cerdas dan kerja sama yang kuat.
  • Kerja sama bilateral Indonesia dan Brasil semakin erat, ditandai dengan penandatanganan delapan nota kesepahaman (MoU) di berbagai sektor strategis.
  • Bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Portugis dan Spanyol menjadi prioritas dalam sistem pendidikan nasional untuk memperkuat hubungan antarnegara dan meningkatkan daya saing global generasi muda Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Keputusan Presiden Prabowo Subianto dalam menetapkan bahasa Portugis dan Spanyol masuk kurikulum sekolah bukan sekadar menambah daftar bahasa asing di sekolah, tetapi mencerminkan arah baru pendidikan Indonesia di tengah perubahan dunia yang semakin terhubung.

Melalui pengajaran bahasa Portugis dan Spanyol, Indonesia membuka pintu kerja sama yang lebih luas dengan negara-negara di Amerika Latin dan kawasan berbahasa Portugis lainnya, terutama Brasil.

Langkah ini menjadi simbol diplomasi pendidikan yang cerdas menghadirkan bahasa sebagai jembatan antara pengetahuan, budaya, dan peluang masa depan bagi anak bangsa.

Berikut Popmama.com berikan fakta selengkapnya!

Alasan Visioner Prabowo Tambahkan Bahasa Portugis dan Spanyol ke Sekolah

Presiden Prabowo menyambut rombongan Brasil
Instagram.com/kemensetneg.ri

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menjamu Presiden Republik Federatif Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (23/10/2025).

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Presiden Prabowo mengumumkan keputusan penting yakni, bahasa Portugis dan Spanyol akan dijadikan mata pelajaran bahasa prioritas dalam sistem pendidikan Indonesia.

Kebijakan ini didasari oleh pentingnya memperkuat hubungan diplomatik dan kerja sama strategis antara Indonesia dan Brasil, terutama di bidang kebudayaan dan pendidikan.

“Saya telah memutuskan bahwa bahasa Portugis dan Spanyol akan menjadi salah satu bahasa prioritas dalam pendidikan kita. Karena melalui bahasa, hubungan kedua negara dapat terjalin lebih erat,” ujar Presiden Prabowo. Pernyataan ini disambut tepuk tangan hangat dari Presiden Lula, yang menilai langkah tersebut sebagai sinyal positif bagi masa depan hubungan kedua negara.

Menteri Luar Negeri Sugiono menambahkan, “Presiden menyampaikan komitmennya untuk membentuk hubungan baru yang disebut New Special Relationship antara Indonesia dan Brasil. Pembelajaran bahasa Portugis menjadi kunci penting karena komunikasi adalah fondasi utama memperkuat hubungan kedua bangsa.”

Keputusan ini menjadi tonggak baru dalam diplomasi Indonesia, sekaligus membuka jalan bagi kerja sama pendidikan dan kebudayaan yang lebih luas di masa depan. Melalui penguasaan bahasa asing, Indonesia diharapkan mampu menyiapkan generasi emas yang berdaya saing global. 

Fakta Hubungan Bilateral Indonesia dan Brasil

Presiden Prabowo berbincang dengan pemimpin Brasil
Instagram.com/kemensetneg.ri

Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Brasil kini semakin erat, mencakup berbagai sektor strategis mulai dari energi hingga pengelolaan data.

Pertemuan bilateral yang berlangsung lebih dari satu jam di Istana Merdeka itu dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, didampingi sejumlah menteri kabinet seperti Menteri Luar Negeri Sugiono, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Usai pertemuan, kedua kepala negara menyaksikan penandatanganan delapan nota kesepahaman (MoU) yang menandai kerja sama lintas sektor antara lembaga pemerintah dan dunia usaha Indonesia–Brasil.

Kunjungan kenegaraan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva ke Jakarta pada 22–24 Oktober 2025 ini merupakan bagian dari lawatan ke Asia Tenggara sekaligus menjadi kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Prabowo ke Palácio do Planalto, Brasilia, pada Juli 2025.

Salah satu hasil menarik dari pertemuan ini adalah keputusan Presiden Prabowo untuk menjadikan bahasa Portugis dan Spanyol sebagai mata pelajaran prioritas di sistem pendidikan nasional. Langkah ini menegaskan pentingnya hubungan strategis antara Indonesia dan Brasil.

Presiden Prabowo menyampaikan, dirinya akan memberikan arahan kepada Menteri Pendidikan Tinggi serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah agar pengajaran bahasa Portugis segera dimulai di sekolah-sekolah Indonesia.

“Ini merupakan bukti bahwa kami memandang hubungan antara Brasil dan Indonesia sebagai sesuatu yang sangat besar dan bernilai strategis,” ujar Presiden Prabowo.

Manfaat Strategis Kebijakan Belajar Bahasa Portugis Spanyol bagi Diplomasi dan Generasi Indonesia

 Presiden Republik Federatif Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Istana Merdeka
Instagram.com/kemensetneg.ri

Di tengah era global yang semakin kompetitif, kemampuan berbahasa asing kini menjadi keterampilan penting bagi generasi muda. Sekolah-sekolah di Indonesia pun mulai menempatkan pelajaran bahasa asing sebagai prioritas.

Keputusan masuknya bahasa Portugis dan Spanyol di kurikulum sekolah dinilai menjadi keputusan yang sangat strategis dengan manfaat jangka panjang. Bukan hanya mempererat diplomasi, tetapi menjadi bekal abadi bagi generasi.

Dengan dunia yang semakin saling terkoneksi, penguasaan bahasa asing dari sekolah bukan lagi sekedar pelengkap, melainkan sebuah kebutuhan. Belajar dan mengenali bahasa asing sejak dini merupakan investasi penting bagi masa depan anak-anak Indonesia agar mampu bersaing di ranah global dan menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang.

Begitu dengan kebijakan belajar bahasa Portugis dan Spanyol. Generasi muda penerus bangsa akan memperkuat jalinan kerja sama yang strategis untuk negara di masa depan dan juga menjadi bekal utama bagi peluang karir diri sendiri. 

Hal ini diperkuat dengan suara dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadiran Irfani yang mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto dalam memperluas pengajaran bahasa asing, termasuk bahasa Portugis di sekolah. Menurutnya, kebijakan bahasa asing ini harus melalui perencanaan matang tanpa mengesampingkan peran bahasa Indonesia dan bahasa daerah sebagai identitas nasional.

Bahasa Asing yang Kini Jadi Prioritas di Sekolah Indonesia

penandatanganan kerja sama Indonesia- Brasil
Instagram.com/kemensetneg.ri

Sekolah-sekolah di Indonesia pun mulai menempatkan pelajaran bahasa asing sebagai prioritas, terutama bahasa Inggris yang sudah diakui sebagai bahasa internasional. 

Selain itu, minat terhadap bahasa lain seperti bahasa Arab, Mandarin, Jepang, Korea dan Jerman juga terus meningkat seiring berkembangnya kerja sama ekonomi dan budaya dengan berbagai negara.

Bahasa yang disepakati saat ini yakni, bahasa Portugis dan Spanyol akan menempatkan kedua bahasa tersebut setara dengan bahasa asing lain yang telah menjadi proritas. 

Inovasi dan gebrakan baru ini memang banyak menuai manfaat positif, tetapi negara perlu memetakan kebijakan yang kuat agar terimplementasi dengan baik. Selain itu, kuantitas dan kualitas pengajar juga menjadi “PR” kementerian pendidikan, kesempatan emas mengenali kebudayaan asing ini harus dirasakan siswa di Indonesia secara merata. Kesempatan bukan hanya di kota besar saja. 

Menarik, ya, bahasa Portugis & Spanyol masuk kurikulum sekolah akan membawa perubahan baru bagi generasi muda Indonesia.

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Fakta Pertunjukan Balet Cinderella oleh Étoile Dance Center x Ballet Manila

16 Nov 2025, 17:37 WIBBig Kid