Bangun Hubungan Harmonis Lewat Kebiasaan Pagi yang Sehat

- Tidur lebih awal & destressing untuk kualitas tidur yang baik
- Bangun lebih dini untuk sarapan sensorik agar anak berkonsentrasi
- Awali pagi dengan rasa syukur dan tunjukkan cinta lewat bantuan kecil serta sentuhan hangat
Mama, pernah nggak merasakan pagi yang selalu terasa kacau? Anak-anak sulit dibangunkan, bergerak pelan, atau ribut karena hal-hal kecil. Di sisi lain, Papa masih tertidur karena semalam harus lembur lagi.
Kalau pola ini terulang setiap hari, wajar kalau suasana rumah jadi tegang dan hubungan terasa menjauh. Kita memulai hari dengan terburu-buru, emosi naik, dan akhirnya seharian ikut terdampak.
Padahal, perubahan sederhana di pagi hari bisa membawa perbedaan besar. Dengan membangun rutinitas yang lebih terarah dan tenang, koneksi keluarga bisa kembali hangat dan nyaman. Nah, Popmama.com punya beberapa cara untuk membantu orangtua bangun hubungan harmonis lewat kebiasaan pagi yang sehat!
1. Tidur lebih awal & destressing

Menurut dr. Dono Baswardono yang merupakan seorang psikolog/psikoanalis, konsultan parenting, serta terapis keluarga, salah satu kunci utama perubahan gaya hidup seseorang ada pada “jam berangkat tidur”.
“Sebaiknya, orang dewasa tidur paling lambat pukul 22.00. Anak-anak dapat dibiasakan 1-2 jam sebelumnya, bergantung pada usia dan tahap perkembangan mereka.” tuturnya dalam laman Instagram @dr_dono
Anggota keluarga bisa melakukan aktivitas destressing sebelum tidur, seperti cuci muka, gosok gigi, kedua kaki berendam air garam magnesium sulfat (epsom), dan menjurnal. Sedangkan anak-anak dapat mengganti jurnal malam dengan menggambar bebas.
Menurutnya, penting untuk meletakkan gadget di luar ruangan tidur dan menggantinya dengan mengobrol atau membaca buku bersama. Hal ini didukung penelitian yang mengatakan bahwa sleep hygiene merupakan praktik dan perilaku yang memengaruhi kualitas tidur sehingga efektif pada suasana hati di pagi harinya.
2. Bangun lebih dini untuk sarapan sensorik

Membentuk kebiasaan tentu perlu waktu yang tidak sebentar. Untuk membangunkan anak-anak sekolah, Mama bia membangunkan 2-3 jam sebelum jam masuk sekolah. Bangunkan dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Sarapan sensorik diperlukan agar anak bisa berkonsentrasi lama dan berpikir jernih. Menurut dr. Dono Baswardono, kegiatan mandi berlama-lama, membantu menyiapkan sarapan di dapur, senam atau jalan kaki pagi, dan membantu tugas rumah tangga di pagi hari sangat bisa membantu anak sarapan sensorik yang mejadi bahan bakarnya berkegiatan seharian.
3. Awali pagi dengan rasa syukur

Sikap sederhana seperti bersyukur ternyata punya pengaruh besar terhadap kondisi fisik dan emosional kita. Karena itu, dr. Dono Baswardono menyarankan agar setiap anggota keluarga memulai hari dengan duduk sejenak di tepi ranjang untuk mengambil napas, berdoa, atau mengucapkan rasa terima kasih.
Meluangkan satu–dua menit untuk berpelukan juga bisa meningkatkan energi positif. Momen kecil ini membantu tubuh merasa aman dan hati lebih tenang.
Jangan terburu-buru mengambil gadget, berikan pujian atau apresiasi yang akan menentukan suasana hati setiap anggota keluarga, misalnya “melihat senyummu membuat Mama tambah semangat.” atau “aku selalu bersyukur bangun pagi di sampingmu.”
4. Tunjukkan cinta lewat bantuan kecil dan sentuhan hangat

Sempatkan sarapan bersama meskipun sebentar. Saat itu, bangun percakapan tentang harapan-harapan atau niat baik yang akan dilakukan tiap anggota keluarga. Beri doa dan dukungan atas rencana tiap anggota.
Sentuhan lembut juga penting, seperti pelukan, kecupan di kening, menggandeng tangan. Jadikan pelukan atau cium kening, sebagai “ritual penguat” sebelum berpisah untuk beraktivitas.
Bantuan kecil pun bisa jadi bentuk perhatian yang bermakna: membantu merapikan tempat tidur, menyiapkan sepatu kerja Papa, membetulkan dasi anak, atau sekadar membawakan bekal. Tindakan sederhana seperti ini memberi pesan kuat bahwa keluarga saling mendukung.
5. Rencanakan aktivitas bersama

Menurut dr. Dono Baswardono, merencanakan aktivitas bersama keluarga akan membawa kebahagiaan dan semangat agar menunggu-nunggu pulang kembali ke rumah.
“Sesekali, lakukan special date dengan hanya salah satu anak agar dirinya merasa istimewa.” tuturnya.
Ia juga menyampaikan bahwa makan malam sebaiknya dilakukan sebelum pukul 18.00, sebelum metabolisme tubuh melambat.
Anggota keluarga harus meninggalkan rumah dengan sejahtera dan penuh cinta agar mereka pulang juga karena cinta. Maka, selalu bekali mereka yang bepergian dengan pelukan, kasih sayang, dan ciuman.
“Jangan sampai mereka meninggalkan rumah sambil membawa keluhan, kekesalan, kemarahan, kebencian dan enggan kembali ke rumah,” tutur dr. Bono
Itulah beberapa tips jitu bangun hubungan harmonis lewat kebiasaan pagi yang sehat!


















