Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Bekantan, Primata Khas Indonesia Berhidung Panjang

commons.wikimedia.org
commons.wikimedia.org

Sebagai anak Indonesia, tentunya anak mama perlu mengenal keberagaman flora dan fauna asal Indonesia. Salah satunya adalah bekantan.

Bekantan merupakan satwa asli Indonesia, lebih tepatnya mereka tinggal di pulau Kalimantan. Mereka memiliki tubuh berukuran sedang dan identik dengan hidungnya yang panjang!

Mereka juga lebih dikenal sebagai monyet atau kera belanda.

Tak hanya itu saja, ada beberapa fakta menarik seputar bekantan yang perlu Mama jelaskan pada anak untuk menambah pengetahuannya seputar satwa di Indonesia.

Berikut 7 fakta bekantan, primata khas Indonesia berhidung panjang, yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!

1. Salah satu monyet terbesar di Asia

Pixabay/pen_ash
Pixabay/pen_ash

Yup, bekantan merupakan salah satu monyet terbesar di Asia. Lebih tepatnya yang berjenis kelamin jantan. 

Dilansir dari New England Primate Conservancy, bekantan jantan bisa memiliki bobot mencapai 24 kilogram dan panjang tubuh 76 sentimeter. Ekornya juga bisa tumbuh hampir sepanjang tubuhnya, yakni antara 66 sampai 75 sentimeter.

Betina umumnya memiliki berukuran tubuh lebih kecil, tapi mereka tidak terlihat terlalu jauh berbeda dari jantan. 

2. Hidungnya yang panjang berfungsi untuk menarik perhatian betina

inaturalist.org
inaturalist.org

Perbedaan fisik antara bekantan jantan dan betina tak cuma berhenti di ukuran tubuhnya saja lho!

Ternyata, cuma bekantan jantan saja yang punya hidung panjang besar yang khas, sementara betina punya hidung lebih kecil dan tampak runcing.

Jika anak mama bertanya-tanya apa fungsi hidung besar pada bekantan jantan, jawabannya ada pada kebutuhannya untuk menarik perhatian betina.

Dilansir dari National Geographic, hidung bekantan jantan diyakini menciptakan ruang gema yang dapat memperkuat suara panggilannya ke betina, sekaligus mengintimidasi para pejantan yang jadi lawannya.

3. Bekantan memiliki sistem pencernaan khusus

Pixabay/pen_ash
Pixabay/pen_ash

Selain memiliki ciri khas di hidung besarnya saja, bekantan juga dikenal dengan perut buncitnya. Di balik perut bekantan, ada sistem pencernaan khusus yang menarik untuk dipelajari

Sebagai jenis monyet pemakan daun, bekantan banyak mengonsumsi dedaunan yang banyak ditemukan di habitatnya sebagai makanan utama. Nah, mencerna dedaunan ternyata bukan perkara mudah. 

Dilansir dari A-Z Animals, perut bekantan terdiri dari beberapa ruang khusus untuk mencerna dedaunan. Ruang-ruang ini mengandung bakteri-bakteri pencerna selulosa yang membantu bekantan mencerna dedaunan dengan baik.

Proses pencernaan tersebut butuh waktu yang cukup lama, sehingga perut bekantan sering penuh oleh makanan yang sedang dicerna secara perlahan, yang menyebabkannya terlihat buncit. 

Selain dedaunan, bekantan juga memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan mengonsumsi tunas, biji-bijian, buah mentah, sampai serangga.

4. Makhluk sosial yang hidup secara berkelompok

outlookindia.com
outlookindia.com

Kebanyakan primata merupakan hewan sosial, nah maka bukan hal yang mengherankan apabila bekantan juga jadi salah satunya.

Dilansir dari Animalia, bekantan umumnya membentuk kelompok yang terdiri dari 2-30 ekor, yang di dalamnya terdapat satu bekantan jantan dominan dan beberapa betina beserta anak-anaknya.

Di area di mana banyak terdapat makanan atau dekat dengan badan air, beberapa kelompok bekantan akan berkumpul menjadi satu untuk melakukan aktivitas sosial.

Maka dari itu bisa dikatakan bahwa keberadaan badan air seperti sungai dan rawa-rawa, sangat penting bagi keberadaan bekantan.

5. Bekantan adalah primata yang ahli memanjat dan berenang

ecolodgesindonesia.com
ecolodgesindonesia.com

Sebagai primata arboreal atau yang pergerakan dan aktivitasnya hampir sebagian besar di atas pohon, bekantan banyak menghabiskan waktunya di pepohonan.

Ekornya yang panjang membantu bekantan berayun-ayun di dahan pohon juga untuk menyeimbangkan diri.

Biarpun lebih sering hidup di pohon, bekantan juga memiliki kemampuan berenang yang tak bisa disepelekan. Dilansir dari Active Wild, primata ini pernah tercatat berenang sejauh 20 meter di bawah permukaan air.

Bahkan mereka juga bisa terjun dari pepohonan ke dalam air dari ketinggian 15,2 meter lho!

Selain untuk bersenang-senang, kadang bekantan juga harus terjun ke dalam air untuk menghindari kejaran predator.

6. Senyulong adalah predator yang memangsa bekantan

id.wikipedia.org/
id.wikipedia.org/

Senyulong atau yang dikenal dengan nama buaya sepit (False gharial) merupakan predator alami dari bekantan.

Saudara buaya ini akan memangsa bekantan dewasa maupun anakan yang sedang di tanjuk bawah pepohonan.

Tak hanya itu, senyulong ini juga bisa menerkam bekantan yang sedang berenang akibat terjatuh dari pohon ke sungai, saat tidur atau makan.

7. Keberadaan bekantan yang kini teracam punah

justfunfacts.com
justfunfacts.com

Sayangnya, spesies bekantan ini sekarang diklasifikasikan sebagai endangered atau genting dalam daftar merah IUCN. Hal ini karena Angka populasinya mengalami penurunan selama 40 tahun terakhir.

Ada banyak beberapa faktor yang mengancam keberadaan spesies ini, mulai dari kebakaran hutan, perburuan liar, hingga perdagangan satwa liar. Namun, dilansir dari New England Primate Conservancy, hilangnya habitat asli merupakan ancaman terbesar. 

Penggundulan hutan di pulau Kalimantan yang kerap kali dilakukan demi kepentingan manusia telah menghabiskan banyak sekali habitat asli bekantan.

Akhirnya bekantan jadi harus turun dari pepohonan lebih sering dan menempuh perjalanan jarak jauh hanya untuk mencari makanan. Bahkan para bekantan yang tinggal di kawasan lindung tetap terdampak oleh pertanian.

Nah itulah 7 fakta bekantan, primata khas Indonesia berhidung panjang. Dengan memberi tahu anak seputar bekantan dan flora fauna Indonesia lainnya, Mama dapat mengembangkan rasa keinginan anak untuk menjaga kelestarian dan kekayaan yang dimiliki Nusantara.

Supaya generasi di masa depan masih bisa melihat langsung keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia.

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Dari Tohudan ke Thailand, Kisah Basral Graito dalam Meraih Medali Emas di SEA Games 2025

19 Des 2025, 09:17 WIBBig Kid