Fiona Fachru Ungkap Anaknya Kena H-Pylori karena Suka Makan Pedas

Aktris dan presenter Fiona Fachru, belum lama ini membagikan cerita menyedihkan ketika harus mendampingi putrinya, Aisyah, yang harus menjalani perawatan intensif imbas kesukaannya akan makanan pedas dan berlemak.
Di usianya yang masih 7 tahun, Aisyah harus menjalani EGD atau Esophagogastroduodenoscopy agar dokter bisa mengetahui lebih pasti kondisi perut kembung dan sering buang angin yang kerap dialaminya.
Bisa jadi peringatan agar orangtua lebih waspada dan memerhatikan kesehatan anak, berikut Popmama.com rangkumkan cerita Mama Fiona yang berbagi pengalaman saat putrinya harus dirawat karena makan pedas.
1. Gejala awalnya sering buang angin

Dalam wawancara eksklusif yang dilakukannya di salah satu stasiun televisi, runner-up Miss Celebrity Indonesia 2011 itu menjelaskan bagaimana awalnya sang putri harus mendapatkan perawatan intensif di usianya yang masih begitu belia.
Ia menjelaskan, awalnya kecurigaannya adalah lantaran Aisyah yang sering kali buang angin berkepanjangan. Meski sempat mengira ini adalah hal yang normal, nyatanya Fiona dikejutkan fakta bahwa putrinya justru positif terikena infeksi.
"Menurut aku tuh normal lah ya namanya orang buang angin, yaudah kembung gitu. Dan ternyata (setelah diperiksa) itu nggak normal," ungkapnya menjelaskan.
2. Dirawat karena DBD, berujung terdiagnosis infeksi

Fiona menyadari bahwa gejala sering buang angin pada anaknya bukan hal yang normal adalah ketika Aisyah sempat dirawat di rumah sakit lantaran terkena DBD atau demam berdarah.
Saat dirawat pada Januari kemarin, Fiona sebagai orangtua yang merasa khawatir pun mulai menanyakan pada sang dokter perihal gejala buang angin terus menerus pada anaknya.
Setelah diperiksa oleh dokter yang menangani, Aisyah mendapatkan diagnosis awal berupa kembung dan terinfeksi bakteri H-Pylori, salah satu bakteri yang menyerang pencernaan anak-anak dan berbahaya jika tidak diobati.
Setelah menjalani pemeriksaan, Aisyah dinyatakan positif terinfeksi bakteri yang sebelumnya didiagnosis dan harus menjalani perawatan rumahan dengan menghabiskan antibiotik yang telah diresepkan.
"(Minum antibiotik) sekitar dua mingguan itu membaik, tidak buang angin lagi, sampai akhirnya antibiotik habis terus kembungnya balik lagi. Akhirnya ganti dokter ke dokter anak khusus gastro," sambung Mama Fiona menceritakan.
3. Disarankan EGD untuk pengobatan lanjutan

Merasa kondisi putrinya yang tak kunjung membaik, Fiona pun segera membawa Aisyah untuk berobat ke dokter spesialis anak gastro atau yang khusus menangani masalah pencernaan dan hati pada anak-anak.
Setelah menjalani pemeriksaan, gadis kelahiran 2018 itu pun disarankan dokter untuk menjalani perawatan EGD yang merupakan prosedur endoskopi bagian atas.
"Disarankan dokter untuk EGD itu, sejenis endoskopi, untuk lihat kondisi lambungnya," sambung Mama Fiona.
EGD sendiri adalah prosedur medis yang menggunakan alat yang disebut endoskop (tabung fleksibel dengan kamera) untuk memeriksa bagian dalam kerongkongan (esofagus), lambung, dan duodenum (bagian pertama dari usus halus).
Tujuan prosedur medis ini adalah untuk mendiagnosis dan terkadang mengobati berbagai masalah pada saluran pencernaan bagian atas, seperti yang diduga dialami oleh Aisyah.
4. Kondisi lambung Aisyah didiagnosis terinfeksi

Setelah melakukan EGD, betapa terkejutnya sang Mama ketika mengetahui bahwa kondisi lambung sang putri yang memerah karena iritasi dan luka.
Ia menjelaskan. "Setelah dilihat, keadaan lambungnya tuh merah-merah, banyak iritasinya, luka-lukanya."
Lebih lanjut, Mama dua orang anak itu menambahkan bahwa dokter menjelaskan padanya bahwa salah satu penyebab dari kondisi lambung Aisyah seperti itu adalah faktor bakteri H-Pylori yang dialaminya.
Faktor lain yang menyebabkan keparahan bakteri tersebut adalah karena faktor makanan yang dikonsumsi sang putri. Ia menjelaskan bahwa penyebabnya adalah makanan pedas dan berlemak yang sangat disukai Aisyah.
"Penyebab itu jadi parah adalah karena Aisyah suka banget makan pedas dan berlemak," jelasnya menambahkan.
5. Bahaya bakteri H-Pylori pada anak
Dari unggahannya yang menceritakan pengalaman menyedihkan yang dialami sang putri, tak sedikit netizen yang menilai Fiona begitu sigap dalam melihat gejala yang dialami anaknya.
Pasalnya, bakteri H-Pylori sendiri bisa membahayakan pada anak-anak jika tidak segera diatasi. Mengutip dari situs Nationwide Children's, bakteri ini bisa menyebabkan luka yang menyakitkan yang disebut tukak lambung di saluran pencernaan bagian atas.
Nah, jika kondisi tukak lambung sudah sangat parah dan sampai mengikis lapisan lambung anak, ini justru akan menyebabkan masalah serius, seperti pendarahan, penyumbatan yang menghalangi makanan keluar dari lambung, bahkan kanker perut.
Masih mengutip dari situs yang sama, infeksi bakteri H-Pylori bisa dicegah dengan menerapkan kebiasaan baik atau menjaga kebersihan diri, seperti praktik mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengonsumsi makanan matang, dan minum air bersih yang cukup.
Dengan memastikan hal-hal ini, orangtua pun bisa membantu menjaga anak dalam merawat kebersihan diri agar terhindar dari berbagai infeksi, termasuk H-Pylori.
Selain itu, terkait kebiasaan makan pedas dan berlemak yang dialami pada Aisyah, ini juga bisa menjadi pengingat bagi kita semua sebagai orangtua bahwa sebaiknya hindari memberikan makanan pedas atau berlemak berlebihan pada anak, terutama di bawah usia 10 tahun, karena lambung mereka masih sensitif.
Sebaiknya batasi porsinya ya, Ma, dan perhatikan reaksi tubuh anak serta pastikan asupan bergizi seimbang untuk menjaga kesehatan pencernaannya.
Semoga informasi di atas bisa menjadi wawasan baru untuk kita semua dalam menjaga kesehatan buah hati tercinta. Kita doakan bersama juga untuk kesembuhan Aisyah, putri dari Fiona Fachru.



















