Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Ini Dia Langkah Tepat Mengatasi Kecemasan pada Anak

Pexels/Pixabay
Pexels/Pixabay

Mama pernah melihat anak mama tampak cemas?

Sebetulnya, hal normal jika anak menunjukkan tanda kecemasan, ketakutan, atau kekhawatiran. Bahkan, berbagai tingkat kecemasan berkembang pada tahapan perkembangan berbeda. Contohnya, bayi dan batita kerap takut saat mendengar suara kencang, ketinggian, bertemu orang asing, atau berpisah dengan orang tua.

Sementara, si prasekolah kerap khawatir jika sendirian dalam situasi gelap. Atau si Kakak yang takut pada hal-hal berbau mistis seperti hantu, situasi sosial tertentu (tampil depan kelas), hingga ancaman.

Satu hal perlu Mama catat adalah khawatir dan takut merupakan bentuk kecemasan yang berbeda. Itulah mengapa, jarang sekali bayi atau batita merasa khawatir akan sesuatu. Kekhawatiran pada suatu hal semakin umum dialami anak usia sekolah sebab anak mulai mampu membayangkan masa depan dan kejadian buruk yang mungkin saja jadi kenyataan.

Lalu, apa penyebab si Anak merasa cemas? Bagaimana Mama bisa membantu mereka mengatasinya? Popmama.com khusus mencari tahu informasi itu untuk Mama.

Jenis Kecemasan yang Bisa Dialami Anak

smartparents.sg
smartparents.sg

Secara umum, terdapat beberapa jenis kecemasan yang bisa dialami anak.

  • Social anxiety

Merupakan ketakutan dan kekhawatiran pada situasi yang menempatkan anak harus berinteraksi dengan orang lain atau menjadi fokus perhatian banyak orang. Biasanya, anak dengan social anxiety berpikir orang akan menertawakan dirinya atau berpikir buruk tentangnya. Anak juga cenderung pemalu dan menarik diri, sehingga kesulitan saat harus berkelompok dengan sejumlah anak.

  • Separation anxiety

​​​​​​​​​​​​​​Kecemasan ini adalah bentuk ketakutan dan kekhawatiran anak saat ia harus berpisah dengan orangtua atau pengasuhnya. Anak kerap protes dan menangis ketika dipisahkan. Lalu, muncul penolakan pergi ke sekolah atau day care. Bahkan, ia kerap merasa sakit saat harus berpisah dengan orang tuanya.

  • Generalized anxiety

​​​​​​​​​​​​​​Anak biasanya cenderung khawatir pada banyak hal. Mulai dari sekolah, prestasi, keselamatan, dan lainnya. Ia merasa semua hal harus sempurna. Kadang ia takut menghadapi situasi baru atau yang tidak familier. Maka, mencari kepastian adalah kebutuhan utama anak dengan generalized anxiety.

Penyebab Kecemasan pada Anak

Pixabay/Geralt
Pixabay/Geralt

Mengapa anak bisa merasa cemas? Penyebabnya bisa satu dari empat hal berikut, Ma.

  • Genetik

Ada anggota keluarga Mama yang punya problem gangguan kecemasan? Besar kemungkinan anak mewarisi genetik itu.

  • Peristiwa luar biasa dalam hidup 

Anak bisa saja mengalami peristiwa luar biasa dalam hidupnya, seperti kehilangan orangtua, mengidap penyakit serius, kehilangan sesuatu berharga, kekerasan, bullying, hingga pelecehan yang menumbuhkan kecemasan dalam dirinya.

  • Mencontoh perilaku orangtua 

Jika orangtua cenderung overprotective dan terus mengkhawatirkan anak, alih-alih anak merasa aman karena terlindungi, hal itu justru mendorong tumbuhnya perasaan cemas dalam diri anak.

Kapan Mama Harus Khawatir Soal Ini?

Pixabay/Myriams-Fotos
Pixabay/Myriams-Fotos

Meski anak merasa cemas itu bagian normal dari tumbuh kembangnya, Mama tetap harus memantau situasi dan perubahan perilaku si Anak. Mama harus khawatir soal ini apabila anak mulai menunjukkan tanda-tanda di bawah ini.

  • Kecemasan membuatnya enggan beraktivitas seperti biasa
  • Perilaku anak berbeda dari anak sebayanya. Contoh, wajar jika anak prasekolah cemas saat berpisah dengan orang tua pertama kali. Namun, hal ini janggal apabila terjadi pada anak usia 9 tahun.
  • Reaksi anak tampak berlebihan saat menghadapi sesuatu. Misalnya, saat Mama pergi sebentar, ia akan menangis ketakutan.

Cara Mama Bisa Mengatasi Kecemasan Anak

Pexels/Pixabay
Pexels/Pixabay

Ini langkah-langkah yang bisa Mama lakukan untuk membantu anak mengatasi kecemasannya:

  1. Pada tingkat kecemasan yang wajar, Mama perlu membantu anak mengelola emosi agar bisa mengatasi kecemasannya. Cara paling mudah adalah mengajak anak berbicara tentang apa yang ia rasakan.
  2. Dengarkan ceritanya, berusaha untuk tidak menilai atau menghakimi, dan tunjukkan empati saat ia bercerita. Tunjukkan kasih sayang Mama lewat pelukan atau usapan, sehingga anak merasa aman dan nyaman untuk bercerita apapun yang ia pikirkan.
  3. Hindari bersikap mengecilkan atau meremehkan apa yang anak rasakan, seperti "Ah begitu aja kok kamu nangis?" Kemudian, dorong anak untuk berani mengambil langkah-langkah kecil mengatasi kecemasannya. Puji ia untuk setiap usaha yang berhasil dilakukan.
  4. Namun, jika Mama merasa tidak sanggup menanganinya sendiri, membawa anak ke psikolog bisa jadi pilihan. Setelah sesi konsultasi, Mama juga akan diminta mendampingi si anak selama proses terapi atau intervensi lainnya, terutama saat berada di rumah.

Itulah penyebab dan cara mengatasi kecemasan si Anak. Kesabaran Mama tentu diuji dalam mendampingi anak yang tengah bergulat dengan kecemasannya. Tenang saja, Ma, usaha itu pasti akan sepadan jika kita bisa melihat senyuman anak terukir kembali di wajahnya. Tetap semangat, Ma!

Share
Topics
Editorial Team
Sandra Ratnasari
EditorSandra Ratnasari
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Playtopia Adventure, Playground Terbesar di Pulau Jawa!

13 Des 2025, 08:30 WIBBig Kid