Suasana Hari Pertama Makan Bergizi Gratis di Berbagai Daerah

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi mulai diberlakukan pada Senin (06/01/25) kemarin. Program ini mengoperasikan 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) atau setingkat dapur. Setiap SPPG dipimpin oleh utusan dari Badan Gizi Nasional.
Sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih turun ke lapangan mengecek program makan bergizi gratis di beberapa wilayah. Respon dari para siswa-siswi sekolah yang mendapatkan program tersebut pun beragam. Ada yang senang karena bisa menabung, ada juga yang kecewa karena lauk yang didapatkan kurang.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang suasana program makan bergizi gratis di berbagai daerah. Simak informasinya di bawah ini.
1. Dipantau langsung oleh para Menteri

Hari pertama Makan Bergizi Gratis dipantau secara langsung oleh sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dijadwalkan meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis di SDN Cilangkap 5 Depok, Kota Depok, Jawa Barat; dan di SDN Cilangkap 3 Depok, Kota Depok, Jawa Barat.
Meutya membagikan makanan bergizi gratis kepada para siswa. Makanan yang disajikan itu terdiri dari nasi, ayam, sayur tumis, tahu, dan jeruk. Meutya diminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengecek pelaksanaan makan bergizi gratis. Dia berharap makan bergizi gratis dapat membuat para siswa lebih semangat bersekolah.
Adapun Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, juga ikut meninjau Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kebayunan, Tapos, Depok. Cak Imin mengecek lauk-lauk untuk makan bergizi gratis hari ini.
Kemudian, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dijadwalkan mengecek langsung dapur umum untuk makan bergizi gratis di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekaligus pelaksanaan MBG di SD 05 Halim, Halim Perdanakusuma.
Kepala PCO Hasan Nasbi pada Senin pukul 07.30 WIB dijadwalkan meninjau dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat di Lapangan Denpal III/Bogor
Pelaksanaan makan bergizi gratis, Senin, juga dikawal langsung jajaran wakil menteri, di antaranya Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto pada Senin pukul 09.00 WIB dijadwalkan berkunjung ke SPPG Bina Insani dan Sekolah Bosowa Bina Insani di Kota Bogor.
2. Targetkan 5000 daput untuk produksi makanan bergizi

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyebutkan saat ini ada seribuan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah dilatih di Universitas Pertahanan (Unhan) untuk memimpin tiap dapur makan bergizi gratis.
Dia mengatakan, selama 2025, pihaknya menargetkan ada 5.000 dapur untuk memproduksi menu program makan bergizi gratis.
"SPPG yang sudah selesai itu mungkin sudah ada 1.000-an SPPG, yang ready, yang sudah dididik di Unhan itu. Nanti penempatan mereka kan berdasarkan kesiapan dapur-dapur, ada dapur-dapur yang ready, nanti SPPG-nya akan ditaruh di sana. Nah, nanti pertengahan tahun itu BGN (Badan Gizi Nasional) merencanakan ready 5.000 orang SPPG untuk memimpin 5.000 dapur makan bergizi gratis," kata Hasan pada Senin (6/1/2025).
Hasan memastikan menu dalam program makan bergizi gratis akan ganti setiap hari. Menurutnya, setiap SPPG sudah menentukan jadwal menu setiap minggu.
"Setiap hari (ganti), di dapur yg tadi saya kunjungi hari ini telur, besok ikan dori, besoknya lagi ayam," kata Hasan.
3. Respon para siswa-siswi sekolah

Wamendagri Bima Arya meninjau pelaksanaan program makan bergizi gratis di sekolah Bosowa Bina Insani Kota Bogor. Bima menyebutkan perlu adanya perbaikan bentuk menu yang disajikan.
"Ada hal-hal kecil yang kami temukan pagi ini, misalnya anak-anak TK ini kesulitan untuk memotong ayam. Nah, karena itu mungkin ke depan akan diperbaiki, sajian dagingnya itu (diubah) dalam bentuk fillet atau irisan-irisan, itu yang pertama," kata Bima di Kota Bogor, Senin (6/1/2025).
Salah satu siswi SMP Barunawati, Jakarta Barat kelas VII merasa senang atas adanya program MBG. Siswi bernama Nayla (12) terlihat lahap saat menyantap menu MBG. Lauk pauk yang dibagikan adalah ayam goreng kremes, tahu, tumis kacang panjang, jeruk serta nasi. Dia mengatakan kini uang jajan dari orang tuanya jadi bisa ditabung.
"Lebih hemat sih. Bisa nabung uang jajan itu, jadi sisa," ujar Nayla di sekolah Barunawati, Jakarta Barat, Senin (6/1/2025).
Meski begitu, ada beberapa siswa yang mengatakan bahwa sayur yang diterima pada lauk makan bergizi gratisnya kurang, selain itu tidak terdapat susu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi kembali menyebutkan, keberadaan susu tidak diwajibkan setiap hari. Dia menyebut menu susu untuk wilayah tertentu hanya seminggu sekali. Hasan menjelaskan susu memang tidak masuk dalam menu wajib di program ini. Sebab, susu belum merata di setiap daerah.
"Susu kan tidak diwajibkan setiap hari, jadi itu tergantung daerahnya, tapi minimal kalau berdasarkan yang saya tanya tadi ke Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), mereka itu sekali seminggu susunya. Kalau SPPG (yang saya kunjungi tadi) dia bilang susu itu per hari Jumat, tapi yang di Cimahi yang kita kunjungi susunya di hari Senin," kata Hasan.
4. Masih terbatas di berbagai daerah

Program ini bertujuan untuk memberikan makanan gratis kepada 82,9 juta anak sekolah di Indonesia pada tahun 2029. Untuk tahap awal, pemerintah menargetkan menjangkau 3 juta penerima manfaat pada akhir Januari 2025, dan meningkat menjadi 15 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025.
Meski begitu, terdapat beberapa daerah yang pelaksanaannya masih terbatas. Program makan bergizi gratis di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dilaksanakan secara terbatas. Baru 3 ribu siswa dari 12 sekolah yang memulai program makan bergizi gratis, dari total 106 SD di Kendari
Sekolah Dasar (SD) Negeri 36 Kendari pada Senin pagi mulai melaksanakan makan bergizi gratis untuk 422 siswa sekolah. Saat ini, baru 3 ribu siswa dari 12 sekolah yang memulai program makan bergizi gratis, dari total 106 SD di Kendari.
Itulah informasi seputar suasana hari pertama makan bergizi gratis di berbagai daerah! Semoga program tersebut dapat berjalan dengan lancar dan semakin merata, dan dapat menjangkau semua anak-anak di seluruh wilayah Indonesia.



















