7 Tips Memilih Jajanan untuk Anak di Sekolah

Jajanan di sekolah memang praktis dan disukai anak-anak, tetapi banyak yang hanya mengenyangkan tanpa memberi cukup nutrisi. Jajanan yang tidak sehat bisa mengandung bahan berbahaya, seperti pewarna tekstil, boraks, formalin, serta kadar gula, garam, dan lemak yang tingg
Sebagai seorang ibu, tentunya Mama ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil, termasuk dalam hal memilih jajanan di sekolah. Lingkungan sekolah menawarkan beragam pilihan jajanan yang sering kali menggoda anak-anak.
Namun tidak jajanan aman dan sehat. Berikut Popmama.com rangkum panduan lengkap, beserta penjelasan, agar Mama bisa membimbing anak memilih jajanan yang tepat dan mendukung tumbuh kembangnya.
1. Pilih jajanan yang aman, bersih, dan matang

Pastikan jajanan yang dipilih anak sudah dimasak dengan matang, tidak berbau tengik atau asam, dan disajikan di tempat yang bersih. Hindari jajanan yang dijual di dekat tempat sampah atau selokan, serta perhatikan kebersihan penjualnya.
Penjual yang sehat dan menjaga kebersihan biasanya menjadi indikator bahwa makanan yang disajikan juga lebih aman.
2. Hindari jajanan berwarna mencolok

Warna yang terlalu cerah atau mencolok pada makanan sering kali berasal dari pewarna buatan yang tidak aman, bahkan bisa mengandung zat berbahaya seperti Rhodamin B atau Methanyl Yellow. Ajarkan anak untuk memilih jajanan dengan warna alami dan tidak terlalu mencolok.
3. Batasi konsumsi makanan cepat saji dan ringan

Makanan cepat saji dan camilan ringan biasanya tinggi garam, gula, dan lemak, namun rendah nutrisi. Konsumsi berlebihan bisa menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya. Lebih baik pilih jajanan yang tinggi serat dan protein, seperti buah potong, telur rebus, atau roti gandum.
4. Perhatikan label dan kemasan

Jika anak membeli jajanan dalam kemasan, ajarkan untuk membaca label. Pilih produk yang mencantumkan nama, komposisi, tanggal kedaluwarsa, serta nomor izin edar dari BPOM atau P-IRT. Hindari produk dengan kemasan rusak atau tidak jelas asal-usulnya.
5. Edukasi anak tentang pentingnya jajanan sehat

Libatkan anak dalam proses memilih dan membuat jajanan sehat di rumah. Jelaskan manfaat jajanan sehat dan risiko jajanan tidak sehat dengan bahasa yang mudah dipahami.
Anak yang paham pentingnya makan sehat akan lebih bijak dalam memilih jajanan di sekolah. Sehingga anak dapat menghindari makanan-makanan yang menurutnya tidak baik dan tidak sehat.
6. Sediakan bekal dari rumah

Membawakan bekal dari rumah adalah cara terbaik memastikan anak mengonsumsi makanan sehat. Bekal bisa dikreasikan agar menarik, misalnya dengan membentuk makanan menjadi karakter lucu atau menggunakan warna alami dari sayur dan buah.
Tak hanya itu, Mama juga dapat membawakan makanan kesukaan anak, agar anak lebih antusias untuk memakan bekalnya.
7. Cukupi kebutuhan air putih

Sering kali anak tergoda membeli minuman manis atau berwarna. Sebaiknya, ajarkan anak untuk lebih banyak minum air putih agar kebutuhan cairan tubuhnya tercukupi dan terhindar dari minuman yang mengandung banyak gula atau pewarna.
Cara lain agar kebutuhan air putih tercukupi, Mama bisa membawakan minum dari rumah. Hal ini kebersihan dan kualitas air sudah dapat dipastikan baik, dan dapat mengurangi sampah plastik.
Memilih jajanan sehat untuk anak di sekolah memang menantang, apalagi di tengah banyaknya pilihan yang menggoda. Namun, dengan membekali anak pengetahuan, memberikan contoh, serta menyediakan bekal sehat dari rumah, Mama bisa membantu anak membangun kebiasaan makan yang baik.
Ingat, kesehatan anak adalah investasi masa depan, dan peran ibu sangat penting dalam membentuk pola makan yang sehat sejak dini. Semoga dengan mengikuti tips di atas, Mama tidak hanya melindungi anak dari risiko makanan tidak sehat, tetapi juga mendukung tumbuh kembang dan prestasi anak di sekolah.